Kamis, 28 Februari 2013

kilauan februari

Dengan torehan tinta pertama saya di penghujung Februari ini, saya sunting selaksa rasa yang telah berbaik hati menghantarkan saya ke depan pintu kedewasaan.
Saya bisikkan rasa terimakasih saya...
...untuk hujan yang setia menyumbangkan ketenangan diteriknya padang ujian.
...untuk sepi yang berkelindan diantara gemuruh kesibukan.
...untuk ketenangan yang dengan kesabarannya memaksa air lakrimal keluar dari peraduannya.
...untuk sujud panjang yang entah bagaimana ia selalu bisa meredakan jerit tangis punggung yang kelelahan menahan beban.
...untuk badai topan yang berhasil menyapu kejahiliyahan dalam diri. 
...untuk udara yang masih berbaik hati mengisi tiap mikron tempat di alveolus.
...untuk awan, putihmu selalu mengalihkan duniaku.
Dan ...untuk mentari februari,
...maaf, karena di tahun ini saya selalu lupa menyapanya.

Adalah februari, yang disebaliknya tersembunyi satu hari tambahan setiap tahun kabisat
Adalah februari, yang karenanya, Mall-mall besar mendadak berhias merah jambu *apasih
Adalah februari, yang terdapat satu hari dimana manusia-manusia pengekor saling bertukar coklat.
Adalah februari, bulan yang menurut saya paling cantik diantara bulan-bulan lainnya.
Adalah februari, bulan yang selalu berhasil membuat hati saya mencelos setiap menuliskan tentangnya.
Dan juga, adalah februari...
yang tak pernah absen mengurangi satu demi satu bilangan tahun saya di dunia

22 tahun usia saya kini. Badai februari membuat saya lupa tanggal 11. Genap usia saya 22 tahun di tanggal 11 kemarin.
Tepat di tanggal itu saya harus bimbingan skripsi, seperti biasa, adrenalin saya terpacu tiap kali menghadap dosen skripsi. Selesai bimbingan, muka saya kusut. Tak ada bedanya lah dengan baju yang belum disetrika, lemah letih lesu lunglai semua bercampur aduk jadi satu. Saya pun pulang kekosan, menanti Mbak Hapzah (teman kkn saya). Dia katanya mau mengcopy film. Hmm.. rupanya mbak hapzah menangkap ada ketidak beresan dalam air muka saya petang itu. Dan tumpahlah penat saya seharian itu pada mbak Hapzah (thanks a lot, mbak, huks *srooot :'(..

Dan..
Tadaaa!! Tiba-tiba muncul Rinda dan Hime dari balik pintu kamar saya sembari menenteng sekotak kue lengkap dengan lilin kecilnya. Subhanallah surprise sekali. Seketika saya jadi sumringah. Agak tersentak juga sih menyadari "oh iya ya hari ini saya ultah" *plak!  Dan karena lapar sekali, kami pun memutuskan untuk meneruskan cerita-cerita ditempat makan.

Di tempat makan muncul lagi hantari, bundo Siti, dan Rena, lagi-lagi menenteng sekotak brownies berhias lilin. Saya lagi-lagi speechless. Dan berkumpullah kami dalam satu meja. Akrab dalam canda dan tawa, walaupun sebagian baru saling kenal. Teman kkn, teman sekelas di kampus, dan teman permatagama berkumpul semua jadi satu. Aneh rasanya, jaring-jaring pertemanan yang saya tebarkan kini menjadi sebentuk lingkaran di meja makan.. Ya Allah.... betapa saya sangat mencintai mereka karenaMU. :'). Saya jadi teringat kata teman saya, ketika kita mengenal satu teman baru, sejatinya kita telah berhasil membuka jalan lain menuju ratusan jaring-jaring pertemanan. Karena kini temannya teman kita itu juga akan menjadi teman kita. Sekarang terbukti. Subhanallah. :')

Terimakasih untuk kalian semua atas surprisenya, ditengah kegalauan masa-masa tugas akhir saya, lilin kalian bagaikan cahaya ditengah kegelapan *tsah. Terimakasih untuk kadonya, kado dari temen-temen sekelas, temen-temen kkn, dan teman-teman permatagama, i love u all. :')., *peluuk...

Dan untuk teman-teman menggila Permatagama, kalian sukses bikin deyni bad mood karena menunggu kalian, huks. Waiting is a boring thing ternyata. Dan kartu bertuliskan "Keep ontime!!" cukup berhasil mendamprat deyni. haha. Terimakasih juga buat 'kecoa' yang berhasil membuat suasana ceria di tengah bad mood nya kalian yang marah karena saya makan duluan, haha. (Beneran loh deyni ga takut kecoa, cuma pas deyni mau nangkep itu kecoa, keburu ditangkap Hime. hhe *noyorkepalakecoa). Kado kalian so green!! hhi.

Ada lagi kado spesial dari teman lingkaran saya. Kado cantik berwarna pink, plus sebuket bunga mawar, ditambah sekotak agar-agar. Jazakumullah khairan katsiron, solihah semua. Uhibbukum fillah. *hug. (lain kali jangan diemin deyni lagi dong, deyni kira itu beneran, huks. micyu :*. )

Dan untuk Papa, Mama, dan adik saya tercinta. Terimakasih atas ucapannya dipagi buta. Deyni akan tagih janji Papah ngasih kado ntar kalo deyni mudik, huks. Kangen mereka Ya Allah sungguh. Cium jarak jauh dari teteh. *Cups *fyuh....


Ya Allah, aku tanpaMU butiran debu.T_T... 22 tahun ya? Ya Allah *garuk-garuk tembok.

Malam berlalu,
Tapi tak mampu kupejamkan mata dirundung rindu
kepada mereka
yang wajahnya mengingatkanku akan surga
wahai fajar terbitlah segera,
agar sempat kukatakan pada mereka
"aku mencintai kalian karena Allah."
Umar ibn Al-Khaththab

Jumat, 22 Februari 2013

gajadi

Lucu baca komen-komenan orang di facebook,
x : udah lama nggak nulis ya, bang? Ditunggu nih tulisannya.
y : nunggu galau baru nulis.

Haha... saya sebaliknya. Justru ketika galau saya menghindari untuk menulis. Saya khawatir tulisan saya malah jadi ga keruan. Atau jadinya malah curhat. Ujung-ujungnya mengeluh.

Dan ketika jemari ini menyentuh keypad laptop, semua indera saya mendadak jadi peka.
Menyadari bahwa usia saya kini telah 22 tahun.
Otak saya lagi konslet.
Sudahlah. Gajadi nulis.