Sabtu, 29 Juni 2013

random-kkn-tips

*Lap, pfuh *tiup2. Menghela nafas dan bismillah

Capek ya ternyata baca blog saya, haha. Habis nostalgia gitu deh sekedar  bersay hello pada kilauan awan. Apakah dia masih menampakkan sinarnya? Ah ternyata saya yang terlalu berharap banyak. Dia ternyata kini teronggok ta berdaya bersama debu debu dari serpihan waktu. Padhal usianya sudah setahun lebih. 

Semakin menguatkan asumsi saya bahwa dalam konteks ini lamanya waktu tak ada korelasinya dengan muatan. Sama halnya kedewasaan seseorang yang tak ada hubungannya dengan usia. Kuat atau tidaknya suatu logam itu bukan hanya dpengaruhi oleh molekul yang menyusunnya, tapi juga oleh proses yang pernah dilaluinya. Bintang, tak akan bisa dilihat tanpa kegelapan. Begitupun kilauanmu,awan. Setelah lama kupadamkan, bersinarlah sekarang!! Hha apofasis banget kan.

Oke intinya kita mulai menulis lebih sederhana. To the point sih pengennya.  Emmm nggg, Soalnya kadang saya juga pusing sendiri baca tulisan saya yang acak adut gajelas, wkwk.

Saya ingat kata2 bang tereliye dalam seminarnya bahwa ternyata tak ada tulisan yang baik atau buruk, yang ada adalah tulisan yang relevan atau tidak relevan. Baiklah karena sekarang adalah musimnya adik2 yang mau berangkat kkn jadi lets say about kkn.
Smoga tulisan ini relevan buat adik2 yang mau kkn. Amin. Xixi.

Iya saya juga sempat tersentak ketika disuruh menulis artikel tentang kkn. Perasaan baru kmaren saya kkn kok tiba2 adek kelas udh mau berangkat kkn lagi. Cobalah tengok berapa ekor tulisan yang saya posting semenjak september taun lalu sampai skarang? Dikit banget. *hasyah Sangat tidak produktif.

Jadi kkn itu adalah singkatan dari Kuliah Kerja Nyata yang merupakan program wajib yang harus dijalani oleh mahasiswa jenjang S1 dan blablabla oke kalian lebih ngerti lah ya masalah teori2 kkn. Tapi saya disini gak akan bahas teoritis karena itu ranahnya LPPM, kita bahas....jeng jeng.... Niat!

Yup NIAT.
Karena setiap amal perbuatan akan diberi balasan sesuai dengan niatnya, maka  saya tanya: kamu kkn ngapain?
.karena program kampus?
.biar dpt nilai A?
.Ajang cari temen?
.latihan terjun di masyarakat?

Well, ya okelah. But.. Not just it. We have mission.

The mission is : Dakwah.
Berat ya rasanya denger kata dakwah. Hho oke sederhananya, mewarnai dengan kebaikan.

Banyak peluang-peluang kebaikan yang bsa kita tanami dilingkungan kkn.
Peluang #1, menjaga.
Menjaga diri.
Hal yang pertama harus kita lakukan adalah menjaga diri. Amal yaumiyah di konsistenkan.
Enaknya ditempat kkn itu, kita bisa shalat berjamaah terus menerus 5waktu. Apalagi buat anak yang bukan kontrakan, ini sangat menguntungkan untuk menempa diri membiasakan diri shalat tepat waktu dan berjamaah. Ditambah temen2nya pada semangat shalat berjamaah, beuh,mantep dah. Insya Allah yang begini ini yang akan menambah keberkahan kkn. Amin.

Trus ibadah sunnahnya juga. Dhuha. Qiyamul lail/tahajud. Tilawah min 1juz perhari usahakan banget itu. Trus hafalan jagan sampe mandek, apalagi berkurang. Puasa sunnahnya juga untuj mempersiapkan bulan puasa.
Iya loh kkn tuh kan pas bulan puasa, momen bagus banget buat mewarnai. *oke kita bahas nanti.

Yang ga kalah penting adalah,untuk yang sudah memiliki jadwal ngaji pekanan sementara lokasi kkn jauh dari kampus, jangan panik. Disana kalian bisa mencari link murobbi pengganti atau minta transfer ke murobbinya masing2. Kenapa jadwal ngaji pekanan itu penting? Ya tentu, itu akan menjadi sarana penting untuk memenuhi asupan ruhani selain amal yaumi. So, jangan sampe ngaji pekanannya mandek selama kkn. Kalo ternyata gak dapet ustadz/ustadzah disana, bisa mengumpulkan teman2 yang mau diajak ngaji, trus bikin forum ngaji deh. Pematerinya bisa bergiliran. Saya juga begitu tuh pas kkn kmaren, menambah ilmu baru loh, masya Allah, soalnya isi materinya bisa share tentang keilmuwan masing2. Beda2 fakultas kan? So, bisa sekalian penyuluhan gigi buat anak fkg,hho. *ups.
Oh iya, isi forum ngaji gak mesti membahas materi yang berat2 kok. Cukup hal sederhana namun dimaknai bersama, insya Allah hal itu akan melatih mata hati dalam melihat sisi2 positif dari setiap peristiwa.

Kemudian menjaga teman.
Setiap anggota kkn itu terdiri dari fakultas yang berbeda. Daerah asal yang berbeda. Watak yang berbeda. Bahkan keyakinan berbeda. Jadi pandai2lah mengajak teman pada kebaikan. Atau minimal mencegahnya dari sesuatu yang buruk. Misalnya ditempat kkn teman saya ada warga yang pemudanya itu suka mabuk2an dan kadang2 mengajak anak2 kkn juga. Nah pentingnya saling mengingatkan dan saling peduli itu dalam kondisi seperti ini.
Lebih baik lagi kalo ada temen yang mau diajak ngaji bareng *untuk yang muslim tentunya. Misalnya materi2 tentang fikh wanita tuh buat para putri. Penting sekali membahas mengenai fikih thaharah, karena ternyata ada juga yang belum mengetahui mengenai bagaimana bersuci atau mandi besar, atau membedakan cairan2 yang keluar, dll. Itu soalnya jadi bahasan menarik ditepat saya,hhe. Sukur2 kalo grup ngajinini bisa awet sampe pasca kkn. Masya Allah semoga ya... :)

Menjaga masyarakat.
Percayalah, kalian disana akan sangat dihormati oleh warga. Apalagi mereka yang tinggal di pedesaan ditempat yang sulit akses ke dunia luar apalagi akses pendidikan, akan sangat menghormati mahasiswa. Bukankah sudah lama mereka menggantungkan harap dipundak mahasiswa.? Saya jadi teringat artikelnya Pak Ridwansyah mengenai kata mahasiswa. Yang jika di bahasa inggriskan tak ada tuh great student. Atau dalam bahasa arab tak ada akbar thulaby. Hanya bahasa indonesia yang mengkhususkan penggunaan bahasa bagi mahasiswa. Karena bagi bangsa indonesia. Kata maha yang membersamai kata siswa itu mengartikan sesuatu yang tak terbatas. Tak hingga. Begitu banyak harapan yang mereka gantungkan pada mahasiswa bagi masa depan bangsa. Yang intinya adalah, sense of mengabdinya dipertajam. Sekali lagi, misi kita bukan hanya sekedar dapet nilai A kemudian selesai. Bukan, kawan. Harapan kita adalah menanam cahaya. Sehingga mereka nti ketika kita tinggalkan, bisa mandiri menggenggam cahaya itu. Jangka panjang juga ditargetkan. Sukur2 sampe ada follow up.
Dan ingat, Mereka tak hanya butuh bantuan materi atau alat2 canggih yang kita buatkan, tapi ilmu agama. Ruhani. Percayalah, banyak dari masyarakat desa yang bahkan tak mengenal huruf hijaiyah. TPA-TPA tak ada pengajarnya, padahal semangat belajar ngaji bocah-bocah pinggiran itu sebesar gunung uhud. Yang bikin saya terharu adalah ketika ditempat kkn saya itu, kami tim kkn sepakat untuk menetapkan TPA 3kali seminggu karena padatnya jadwal program2 kami. Tapi ternyata tiap sore mereka main di mesjid. Katanya pengen ngaji terus. Masya Allah.

Oh ya, selain pemberdayaan Mesjid dan TPA juga ingat, remaja. Untuk yang lokasi kkn nya ada remajanya, bisa tuh dirangkul diajakin ngaji. Mereka seneng loh sekedar diliatin tayangan video motivasi dari laptop. Letupkan semangat belajar mereka. Kalo kita telaten sampe mereka semangat ngaji tiap pekan jangan sampe forum ngaji itu terputus pasca kalian pergi. Cariin ustadzah atau mahasiswa dekat daerah situ. Memang perlu tekad, subhanallah banget kalo sampe bsa terfollow up i.

Oke next

Peluang  dakwah #2
Bi'ah hasanah.
Di tempat kkn saya itu mesjidnya sepi sekali. Bahkan saya sempat dapat cerita di tempat kkn lain ada yang saking sibuk ke ladang, dimesjdi itu adzan ashar jam 4. Astaghfirullah. Tugas kita adalah juga memberdayakan mesjid. Adzan tiap 5kali sehari tepat waktu. Ikut shalat berjamaah ke mesjid.

Oh iya ditempat kkn juga jangan lupa siapkan amunisi membaca buku loh. Persiapkan buku2 untuk dibekal ke tempat kkn. Buku apa saja yang dapat menambah kafaah kita terutama ilmu islam.

Ada tips juga untuk teman2 yang hendak rapat. Ya tentu ditempat kkn itu intenatas rapat akan sangat sering. Sehingga interaksi perlu diberi rambu2 bagi laki-laki dan perempuan.

Baiknya rapat tempat duduk laki2 dan perempuan dipisah. Kemudian rapat diawali dengan doa dan sangat dianjurkan kultum dulu. Iya ada kultum ditugaskan bergiliran. Materi kultum bisa tentang apa saja. Sesuatu yang sederhana namun bermakna juga tidak masalah. Misalnya ditempat kkn saya itu ada yang suka naik gunung. Sehingga dia oernah bercerita pengalaman mautnya hampir jatuh dari gunung tertimpa batu besar dari puncak. Atau kisah mbak pariwisata yang magang di restoran dan kisahnya memilah daging babi,dll.

Yang paling penting waktu rapat harus ada jam malamnya loh. Maksimal jam 10.
Untuk kalian yang tinggal seatap putra putri, bijak2 menggunakan kamar mandi. Baiknya disiasati dengan pembagian jam mandi. Misal putra mandi jm 7, putri jam 8 habis masak sarapan misal. Biar gak antri didepan kamar mandi. Kan ngeri tuh kalo pas yang putri mndi trus digedor putra walopun sekedar ditanya "siapa didalam?". Bzzzt jangan sampe deeeh... -.-
Diusahakan pondokan putra putri dipisah. Karena konflik2 akan lbh sulit dihindari jika satu pondokan. Tpi kadang2 ada kondisi2 khusus yang tida bsa dihindari. Solusinya, jaga hijab ya untuk putri. Jilbabnya jangan sampe nyangkut dimana2. Siapkan baju2 sehari2 yang panjang tapi juga adem, semodel daster2 gitu. Gpapa walopun kayak emak2,tp aib2 kita terjaga.
Trus kaos kaki ya, duh itu godaan nyopotnya gede banget. Kadang males make sehabis wudu atau sehabis dr jamban. Dengan tekad menjaga diri yang kuat, diusahakan ttp menjaga hijabnya. Karena sekali saja kita lengah, celah setan terbuka lebar. Ok,girl, ;). Waspadalah waspadalah *apacoba.

Oh iya satu lagi, jemuran! Aduh itu "perabotan" putri tolong dijaga. Untuk daleman siasati dengan menjemurnya dengan ditutupi kain lain sebagai penutup. Bisa ditumpuk dengan ditutupi baju luaran. Atau supaya proses pengeringan tdk jadi lambat bisa ditutupi kain tipis semisal jilbab. Hal2 sepele seperti itu bisa jadi masalah kalo tak ditangani dg telaten.

Nah itu peluang2 dakwahnya secara umum. Selain itu ada beberapa tips penting untuk mengatasi persoalan2 seputar kkn. Cekidot,

"HANTU" saat kkn dan tipsnya....
#1. Susah mencari kajian, artikel di inet, atau toko buku,
Nah itu dia, boro2 mau ngenet nyari artikel, kadang sinyal hape pun susah. So, disinilah pentingnya saling mengingatkan dan forum ngaji tadi. Percaya deh, seminggu ga dapet ilmu asupan ruhani saja, rasanya gerah banget. Emosi meningkat, pengennya senggol bacok aja *yang ini lebay. So kita redamkan dengan Al Quran, :-D.

#2. Pergaulan dengan lawan jenis.
Nah loh, ini nih yang sangat diwanti2. VMJ.
Interaksi yang cukup intens bahkan hampir 24 jam sehari dalam sebulan sangat membuka peluang besar bagi berseminya benih2 virus.
Saya jadi ingat nasihat ustadzah pejuang ditempat kkn saya, katanya, mata itu jendela hati, jika mata terjaga, hati tak akan terluka *tsah. Dan itu mengena sekali. So, itulah kenapa Allah menyuruh kita untuk Gadhul Bashar alias menundukkan pandangan.

#3. Masyarakat tidak mau menerima program dan dakwah kita.
Untuk program, itulah perlunya renstra, analisis SWOT, dll. Sebelum menetapkan program, rajin2 turun ke rumah2 desa, silaturahim terutama. Hal yang pertama wajib kita lakukan ya silaturahim ke warga. Pendekatan dengan warga dengan cara memenuhi undangan, megikuti taklim atau pengajian2 warga, upacara adat budaya, dll. Intinya semua bisa dikomunikasikan.
Terapkan juga 5S ya, sopan, santun, salam, senyum, sapa.

#4, Konflik internal kkn
Konflik2 sangat rawan terjadi ditempat kkn. Dan kadang hal itu bsa diperparah oleh keadaan dan tekanan sehingga jika tidak dewasa menyikapi suatu hal masalah sepele bisa jadi besar. Oleh karena itu perbesarlah ruang toleransi. Semua dikomunikasikan. Terkadang masalah itu timbul hanya karena kurang komunikasi. So, selamat menempa diri dan dengan pandai2 mengelola emosi.

#5. Kendala bahasa
Waduh itu saya banget. Hho. Saya orang sunda yang kkn di pedalaman jogja yang bahasa jawanya kromo banget, masya Allah gigit jari mulu saya. Hho. Pastikan ada translater yang setia deh. Lalu masalah penyuluhan. Nah, terkadang beberapa program kita ada yang membutuhkan presentasi pada warga. Gunakan bahasa indonesia yang mudah dipahami. Jangan sok gaya pake kata tingkat dewa, misalnya "oleh karena itu kami menginstruksikan...., "atau "pentingnya menjaga oral hygiene," opooo kui. Intinya gunakan bahasa ringan, sederhana, dan membumi. Misalnya gunaksn kata gigis untuk rampan karies bagi anak fkg, trus gusi untuk gingiva, gigi bolong untuk karies, dll.
Gunakan juga materi presentasi yang menarik, misal pake gambar, jangan kata2 yang dibanyakin, video, lagu2 nyanyian untuk anak2, dll.

#6 futur ketika kkn
Nah loh intinya itu tadi, sering2 beri asupan makanan untuk ruhani. Ingat, ketika kkn itu pas bulan puasa. Kadang kita baru plg program itu sore, trus masak buat buka, trus buka puasa, taraweh, rapat sampe jam 10, ngerjain diary kkn, baru bsa tidur jam 12, set 3 udah harus bangun lagi buat masak sahur.  menguras energi dan fikiran banget deh. Kalo gak pandai managemen hati dan ruhani, memang rawan futur. Saling mengingatkan dengan teman. :-)


Sudaaaahhhhh. Alhamdulillah. Selamat kkn. Semoga sukses dunia akhirat, hho. B).