Senin, 15 Oktober 2012

Ketika sms bertepuk sebelah tangan

Once upon a time, di sebuah kota kecil bernama Edinburg Skotlandia, lahirlah seorang anak lelaki dari sepasang suami istri yang hidup sederhana. Anak lelaki itu tumbuh menjadi anak yang cerdas, sayangnya ia tak diberi kesempatan banyak untuk mendapatkan pendidikan formal semasa hidupnya. Meski begitu, ia terbiasa belajar sendiri dan cukup mendapatkan banyak pelajaran dari ayahnya yang juga ahli dalam fisiologi vokal (bahkan saya sendiri pusing mempelajari ini di anatomi, nanti kita bahas tentang ini di next story).

Beberapa tahun kemudian, di Boston, lelaki ini dengan kecerdasannya yang luar biasa berhasil menemukan sebuah benda yang bisa mengirimkan dan menerima lebih dari satu pesan melalui sebuah kabel--yang dalam bayangan saya adalah huruf-huruf berjalan-jalan melalui kabel (?). Benda ini (entah kenapa) dinamai telegraf yang kemudian si telegraf ini jadi bisa mengirimkan suara dan kita singkat saja ceritanya karena saya malas terlalu bertele-tele yaitu bahwa pada intinya benda ini dinamakan telepon dan yup betul sekali si laki-laki ini namanya adalah Alexander Graham Bell. Fyuh....*cipratin keringat.

Oke saya akui kalau tuan Bell ini berjasa sangat besar bagi kemajuan peradaban dunia. Apalagi selain menemukan telepon, dia juga berhasil menemukan fotopon--semacam alat yang dapat mentransmisikan suara melalui cahaya. Benda ini cikal bakal penemuan laser dan serat optik yang--kita singkat lagi cerita kita bahwa--akhirnya penemuannya ini sekarang *tring...* jadilah HP alias Hand Phone alias Telepon Genggam yang kerennya lagi dia bisa ngirim pesan dalam hitungan detik--memecahkan rekor merpati yang kerja lembur mengantar surat naek pesawat *apadeh. Hebatnya lagi HP ini telah berhasil mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat dan menyatukan insan-insan yang bahkan terpisah benua dan samudera. *tsah.

Tapi tapi tapi... HP juga bisa bermanfaat jika penggunaannya benar. Dan bisa juga memiliki mudarat jika suasana hati si pemilik HP sedang jelek tingkat dewa. Kunci dari semuanya adalah berbaik sangka. BERBAIK SANGKA....

Maka berbaik sangkalah jika sms anda tak nyampe-nyampe. Mungkin ketika itu deretan huruf-huruf anda tengah terhambat oleh layangan yang nyangkut di kabel, atau memang lagi gangguan, atau pulsa anda habis?? Yang dengan penuh rasa haru sejauh saya alami pernyataan terakhir biasanya adalah yang lebih tepat. -_-"

Maka berbaik sangkalah jika sms anda sebenarnya sudah terkirim tapi sang penerima pesan tak kunjung membalas sms anda. Mungkin dia lagi sibuk sehingga belum sempat balas sms. Mungkin lagi kuliah sehingga hapenya di silence. Mungkin hapenya adalah produk dari jaman fir'aun sehingga batrenya aja harus dikaretin, idup segan mati tak kunjung. Mungkin sang penerima pesan tiba2 amnesia sehingga dia lupa kalo punya hape. Mungkin lagi ga ada pulsa. Mungkin hapenya lowbat. Mungkin lagi di pesawat. Mungkin lagi pelesiran ke bulan. Mungkin--yang lebih ekstrim--lagi kebelet b*ker. Mungkin.... mungkin.... mungkin... mungkin... ya mungkin aja terus sampe 3 kali puasa 3 kali lebaran, mungkin aja terus sampe Bang Toyib akhirnya balik lagi nemuin anak bininya.

Huff...

Cukup tau saja.. (bukan cukup tau banget), bahwa..


Waiting is a boring thing.

Seperti yang dialami oleh seorang gadis lugu bernama Deini.. *plak!?! PletaaaKK!!?? $^% jepLaKK!!$&* ....poww!!...poww!! poWW!!?? puffF...$&%*^%&*& ...gitu banget... 
Jadi, si deini itu habis dikritik oleh rekannya gara2 tak mengontrol kinerja rekannya. Dia disarankan harus lebih agresif mengsms rekannya untuk mengingatkan kalo hari ini tugasmu ini tugasmu itu bahwa jangan lupa untuk ini jangan lupa untuk itu, yang belum adalah ini yang belum adalah itu. Dan bahwa--kalo boleh jujur--si deini ini sebenarnya bukanlah mempermasalahkan smsnya tapi BALESAN smsnya yang sering membuatnya kecewa.

Tak hanya sampai disitu, kegalauannya hari itu ditambah lagi dengan sms dari seniornya yang padahal hari itu tak ada angin puting beliung tapi tiba-tiba saja seniornya itu bertanya mengenai amanahnya di tempat lain tentang apakabarnya, bagaimana kemajuannya, sekarang sibuk apa, kapan rapat terakhir, dan kapan akan diadakan rapat lagi. Padahal sesungguhnya si deini ini bukanlah ketuanya dan bahwa dengan menelan pil pahit si deini sendiri tau bahwa 'sang ketua' memang termasuk dalam daftar orang yang LAMA BALES sms.

Oke dengan kecewa yang membuncah buncah pada orang-orang yang LAMA BALES sms itu, dia pun akhirnya mengambil langkah seribu untuk menghindari berkoordinasi dengan org2 seperti itu dan langsung saja menjarkom rekan-rekan kerjanya untuk merapat di pertemuan mendadak yang merupakan pertemuan kedua setelah LIMA minggu tidak rapat. *pijit-pijitin-pala.

Belum reda kegalauannya, si deini pun mulai buka internet niat buka email sekalian buka fb, tiba-tiba PING!, dia di chat oleh seniornya yang lain. Seniornya itu menanyakan kabar kelompok lingkaran di kampus yang pemandunya tak kunjung mengisi materi--padahal harusnya sudah pertemuan ke 5--agar si kelompok lingkarannya itu di ganti pemandunya dan di alihkan saja ke mbak senior itu. "Gimana dek? Pemandu lama sudah di sms kan??" --dan taukah anda? bahwa pemandu lama itu juga masuk ke dalam daftar orang yang TIDAK PERNAH BALES sms dan TIDAK PERNAH NGANGKAT telepon. Huh hah huh hah. *cape juga ngomong tanpa titik koma.

Maka... dengan mengucap innaalillahi wa innaa ilaihi rooji'un tumbang sudah air mata si deini berguguran di medan pipi karena tidak kuasa menahan gejolak galau dalam dadanya. *apadeh. Harusnya kalau ingat umur si deini ini tak menangis.

Itulah sepenggal kisah balada pemilik HP yang dikecewakan oleh pemilik HP lain yang tak berperi ke HP an. Tak taukah kalian wahai orang-orang yang LAMA bales sms bahwa ada berapa banyak waktu yang harus di habiskan untuk sekedar mengetik sms kepada kalian?? Oh tentu. Untuk orang-orang sibuk setiap detik itu berharga. Waktu adalah uang.

Taukah kalian wahai orang-orang yang LUPA bales sms, berapa rupiah pulsa terbuang hanya untuk mengsms kalian?? Untuk yang pulsanya dijatah tentu sangat eman-eman.

Tak taukah kalian wahai orang-orang yang TIDAK bales sms, berapa orang terdzolimi karena perbuatan kalian?? Terutama yang menyangkut amanah. Kinerja. Menyangkut kesejahteraan orang banyak. Menyangkut keberlangsungan aktivitas orang lain.


Tak taukah bahwa hal ini akan menyisakan titik noktah hitam di hati para pengirim?? Bikin suudzon yang berujung pada ngomel-ngomel dan merusak mood.

Tak taukah bahwa kepercayaan itu sangatlah mahal harganya??

Kelak. Ketika kalian bermimpi menjadi pemimpin atau bermimpi menjadi bisnisman pengusaha, cacat itu, yang pernah menorehkan luka di hati para pengirim akan--disadari atau tidak--merugikan kalian.

Yang bermimpi jadi pemimpin. Semua rakyat pasti akan setuju bahwa pemimpin yang baik adalah pemimpin yang cepat tanggap. Pemimpin yang responsif. Cekatan. Dan mumpung sebentar lagi pemira, saya TEKANKAN pada kalian calon pemilih bahwa pemimpin yang baik itu adalah pemimpin yang CEPAT kalo bales sms. Bahkan kalo perlu sambil mimpi pun dia masih sempet bales sms. Karena ini akan mempengaruhi kinerja. Memperlancar komunikasi. Dan mempercepat progres. Oke jadi kesimpulannya cara sederhana mengetes kelayakan seorang pemimpin adalah dengan mengsmsnya di pagi hari semisal jam 4 subuh. Hho. Akan keren sekali tentunya jika dia langsung bales karena itu cirinya dia habis tahajud walaupun sebenernya dia blm tidur karena begadang nonton bola yang penting kita apresiasi balesan smsnya. Yang GAK BALES??? Kelaut ajah...

Yang bermimpi jadi pengusaha. Silahkan tanya pada siapa saja, akan lebih tertarik berbisnis pada yang cekatan atau yang lelet??? Menjalin bisnis itu butuh kepercayaan, kawan. Dan lihatlah Rasulullah. Manusia terpercaya sepanjang zaman. Yang kalo kata Ust Salim A Fillah, Rasulullah itu dipercaya karena dikenal, sementara kita dipercaya karena tak dikenal. Dan asumsinya benar adanya. Lihatlah orang yang lelet bales sms itu rata-rata adalah sekumpulan orang-orang yang kita kenal dengan baik. Coba aja cek kalo kita sms pake nomor asing dan kita mengaku sebagai dosen pembimbing skripsinya, dijamin !! lagi b*ker pun dia akan cepet2 ceb*k hanya untuk bales sms. Astaghfirullah.... *maaf jorok, gara-garanya kelewat senewen sih. :'(.

Intinya adalah orang yang responsif responsible itu adalah calon orang hebat. Kalo bukan calon pemimpin. Dia pasti calon pengusaha sukses. Atau paling tidak dia memiliki penghargaan sebagai orang yang dapat dipercaya.

Dengan tidak menafikkan adanya alasan-alasan yang rasional kenapa orang-orang itu bisa setega itu lama/tidak balas sms, tetap saja minimal orang itu membuat si pengirim kecewa dengan menunggu lama, atau mungkin suudzon. Percayalah, akan beda kok rasanya ketika ada orang yang biasanya responsif balas sms namun disuatu hari dia lama bales, si pengirim pasti akan lebih banyak memiliki toleransi daripada mengirim sms kepada orang yang memang dikenal LAMA bales yang sekalinya alasannya itu RASIONAL ya tetap saja kepercayaan yang sudah runtuh tak bisa dibangun kembali, bawaannya pasti suudzon.

Tulisan ini adalah pengingat khususnya buat saya. Saya yang mungkin juga pernah termasuk pada golongan orang yang tiba2 terserang amnesia dan lupa bales sms dan lain sebagainya. Apalagi saya paling anti bales smsnya yang bunyinya "Bu, saya tadi habis nabrak orang dan saya sekarang ada dikantor polisi, kirim uang ke nomer rekening ini XXXXXXXXXX segera ya, bu. Ttd anakmu." Dari hongkong???? sejak kapan saya punya anak?? Atau sms yang bunyinya, "sebarkanlah sms ini! Kalo tidak saya sumpahin kamu beranak dalam kubur." Dan sms gak mutu lainnya.
Over all, dengan penuh husnudzon saya yakin tak ada orang yang tega memasukkan saya ke dalam daftar catatan hitam itu. haha..*minta di tabok.

Oke jadi cerita ini bukanlah fiktif belaka, apabila ada kesamaan nama tokoh , tempat, waktu, dan peristiwa, hanyalah kebetulan belaka. Tak bermaksud menyindir. Jika tersindir ya segeralah bertobat dan kembali ke jalan yang benar *apasih. 
Kita sama-sama untuk lebih peka terhadap dampak yang mungkin timbul dari perbuatan kita. Karena kalo kata senior saya "Kita tak akan tahu lewat amalan mana Allah meridhoi kita masuk syurgaNYA." Paling tidak, dengan tidak mendzolimi saudara kita, kita mendapatkan satu balasan kebaikan dari-NYA. ^_^
nb: eh kalo saya gak bales sms maklum yak. hehe.   -_-"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar