Sabtu, 14 September 2013

Balada wisudanisasi

Oke baiklah sebenernya saya bingung mau mengurai benang kusut di otak saya ini dengan gaya melowisasi atau somplakisasi. Benar benar kontroversi hati. wkwkwk *ga jelas banget idup lo ni* Well...zaman sepertinya telah banyak berubah. Empat tahun sudah purna waktu melipat. Saya merasa sudah sangat tua jika dibandingkan dengan anak-anak sekarang (?). Setidaknya sekarang saya punya bekal cerita pada anak cucu saya kelak ketika ditanya bagaimana rasanya kuncir toga bergeser dari kiri kekanan.
"Baiklah para wisudawan dipersilahkan untuk berdiri. *kami serempak berdiri, membusungkan dada dengan jumawa*
"Kuncir toga dipersilahkan untuk digeser kekiri." *SRET!! dengan gaya slow motion saya geser kuncir hitam nan gagah itu dengan perasaan bergetar.*
"Yak, dan sekarang mari kita geser sama-sama kuncir toga itu kekanan." *WHAAATTTTT?????? Remuk redam sudah hati ini. Empat tahun sodara-sodara, empat tahun saya berjuang dikampus gajah ini demi menyusun kekuatan menggeser kuncir toga dari kiri ke kanan. huks. *ambiltisu.

Saya bersyukur, alhamdulillah, akhirnya bisa berfoto juga dengan Pak Dekan di Graha Sabha Pramana. Tapi ini bukan akhir dari jejak langkah saya di jogja. Perjalanan saya dikota ini masih panjang. Saya masih sekolah profesi. Setahun. Yuhuuu...
Tapi mungkin lain cerita bagi teman-teman saya yang difakultas lain. Ini bisa jadi menjadi akhir, sehingga euforia ceremonial wisuda jadi lebih terasa. Lebih berkesan. Lebih... Syahdu? Atau ini adalah awal langkah mereka keluar kandang. Keluar dari zona nyamannya dan menyandang statusisasi baru sebagai pekerja. Itu berarti satu persatu mereka akan meninggalkan Jogja. Lepas dari gelar mahasiswa. Lepas dari konspirasi kemakmuran yang diciptakan dosen mereka. Dan yang lebih menyedihkan, itu berarti mereka meninggalkan saya. Huks. Mempertakut dan mempersuram hari-hari saya kedepan.*plak jeplak geblug (digebukin orang sekampung).
 
Mereka adalah alasan kenapa saya betah di jogja. Entah sejak kapan. Makan bersama mereka kini terasa menjadi candu bagi saya. Tak ada satu pekan pun yang tidak saya lalui tanpa mereka. Haha aneh. Hanya didepan mereka saya tidak mau mengalah. Saya keras kepala. Saya kekanakan. Saya bisa menangis dan tertawa dalam waktu yang bersamaan. Bahkan, saya pernah ngambek seperti anak SD pada mereka. Hanya gara-gara masalah sepele. Haha. Ini pencapaian luar biasa dalam spidometer emosi saya. Jujur. Saya tak bisa membayangkan di november nanti ketika kalian pergi satu persatu. *oh cukup! Kenapa jadi hening begini? *Vickynisasi tolong jangkiti lagi jemari saya!! wkwkwk.

Puncak dari persahabatan kami mungkin ketika ekspedisi ke pantai jungok di awal maret (lihat postingan saya yang berjudul "terdampar"). Disana saya tak banyak menulis mengenai siapa saja sosok mereka. Yah mungkin karena waktu itu bertepatan dengan masa-masa autisme saya bersama skripsi, sehingga esensi kehadiran mereka belum begitu terasa. Mereka seperti mengikat saya perlahan-lahan tanpa saya sadari. Dan terakhir saya menoleh, ikatan itu ternyata telah menjadi sulaman pakaian musim dingin yang hangat. Bersama mereka, saya seolah lupa dunia saya yang lain. Bukan bersama meniti jalan pendewasaan memang, tapi jalan kekanakan. Haha. Yah, mereka seperti mesin waktu yang meretardasi proses berfikir saya. Simple. Berfikir bersama mereka seperti meredenomisasi mata uang. Sesimpel tertawa. Thats why, we are young.  *tsah. XD

Di permatagama (PG)-lah kami dipertemukan. Persaudaraan Mahasiswa Tasikmalaya Gadjah Mada itu kini benar-benar mempersaudarakan kami. Ada satu celetukan lucu yang hingga saat ini masih saya ingat ketika berkumpul dengan mereka. Mengenai kenapa ya PG 09 masih tetep suka ngumpul sampe sekarang padahal senior kita sudah lama terpencar-pencar begitu lepas jabatan. Satu-satunya jawaban yang paling rasional dan masih kami yakini hingga saat ini adalah... kamih. sama-sama. jombloisasih!! wkwkwk.

Hmm.. baiklah saya akan mulai memperkenalkan mereka disini. Sebagai catatan, tulisan saya mengenai mereka adalah subyektif saya, jika saya menggambarkan mereka terlalu berlebihan yah itu apesnya mereka aja.wkwkwk... Dan satu lagi, dibawah ini adalah aib. Maka karena ini adalah aib. Mari kita bongkar!!! wkwkwk.

1. Rindaros. Kedokteran. Penengah. Pendengar sejati. Dokter tangguh sekaligus psikiater handal yang ampuh membasmi kegilaan kami. Hmm.. eng... saya sih tepatnya. wkwkwk. Dia sadar betul bahwa saya alay. Dan itu sangat saya syukuri. Karena dengan begitu setidaknya dia siap siap memvaksin diri agar tak tertular virus saya. *apadeh. Hal tersukur yang paling saya syukuri adalah bahwa dia sangat sabar menghadapi saya. Dia cukup pendiam sehingga bisa mengimbangi toa seperti saya dan dia juga pawang yang sangat terlatih menjinakkan keriweuhan saya. *tarakdungces.
Selera makan kami sama, so kalo lagi gak pengen debat soal dimana tempat makan, saya akan ngajak nda doang tanpa yang lain. Kepraktisan sih sebenernya, kami sekost, serumpun, seSMA, dan seselera dalam hal apapun kecuali mecing mecingan baju. Gyahahaha. *ampunnda. Nda yang cuek. Nda yang simple. Nda yang to the point. Ibaratnya kalo saya sama nda nih sama sama dikasih baju oleh seseorang trus baik di saya ataupun nda ternyata bajunya kekecilan, saya akan pura-pura bilang bajunya bagus, tapi nda akan to the point bilang kalo bajunya kekecilan. Haha,,, lucu. Kadang saya heran memahami cara berfikirnya yang seolah tanpa beban. Saya bisa menyembunyikan sedih saya didepan banyak orang dengan dibalut tawa. Tapi tidak didepannya. Dia seperti peramal yang bisa meramal apa yang saya fikirkan dengan presisi tanpa saya banyak bicara. Bahkan ketika saya panik akan suatu hal, Nda selalu bilang "gak apa-apa kok santai aja. Itu cuma perasaan deyni aja." dan walaupun kalimatnya belum tentu 100% benar entah kenapa itu menenangkan bagi saya. Saya selalu tertarik mendengar pendapatnya mengenai apapun yang saya dengar, saya rasa, saya ketahui, saya tonton, saya sukai, saya minati, dan lain-lain. Karena entah mengapa, pendapatnya selalu logis buat saya. Saya tau bahwa dia sepenuhnya memahami saya, tapi saya tidak. Dia paham dibagian mana dia harus tertawa ketika saya bercerita, huks, terimakasih nda karena begitu setia tertawa ketika saya berusaha untuk melucu. Saya terharu. Saya sangat mengapresiasi usaha tertawamu. XD.

2. Anggi. Atau si Dimar biasa memanggilnya Acil. Anggi Kecil. hha. Sastra Inggris. Si darah B yang B banget. Sekretaris yang taat, rajin, dan berdedikasi tinggi, wkwk. Jago masak, jahit, bikin kerajinan, or whatever yang cewek banget. Saya kira jalinan ikatan yang tersulam diantara kami bermula dari rajutannya. Dia seperti ibunya geng PG 09. Mau tau kenapa? Karena dia mampu mempawangi Dimar dan Robi. Duo Prince gadungisasi PG 09.  wkwk.
Dialah pusat jaringan komunikasi ekspedisi-ekspedisi kami. Dan yang paling mengharukan adalah, dialah otak ide setiap kejutan-kejutan atau hadiah ulang tahun buat kami. "Ini kado semua Angi yang bikinin, trus ntar kalo Angi ulang tahun siapa yang bikinin kado?" Haha saya cuma bisa jawab "Insya Allah ada pahalanya, gi." *plak! jawaban macam apah. wkwkkw. Hebatnya, dia yang pertama diwisuda diantara kami. Dan yang pertama meninggalkan jogja. Tapi meskipun kau tak lagi dijogja, gi. Rajutan persaudaraan yang kau mulai masih bersemi diantara kami. Dan itu gak bisa saya lupakan. Saya berhutang padamu. Sungguh.
Sebelumnya saya tak pernah mau membuka diri pada kalian. Sadarkah? Pertama ke-interest-an saya berada ditengah-tengah kalian adalah ketika kalian mengajak 'truth n truth'. Permainan konyol yang entah siapa yang menciptakannya. Botol kosong atau pulpen atau hape atau apapun yang bisa berputar diletakkan diatas meja tempat kita melingkar. Kemana benda itu mengarah, dialah yang harus menjawab pertanyaan apapun yang dilontarkan padanya. Pertanyaa siapapun, dan peraturannya harus jujur. Dari sini saya kemudian bisa membuka mata bahwa betapa somplaknya kalian. Memahami satu persatu diantara kalian seperti wisata hati. Haha. Dan kau, Gi, di hari-hari terakhirmu di jogja mentraktir kami. Memesan apapun yang kami mau dan kemudian mencicipi satu persatu piring kalian adalah hal yang sungguh berkesan bagi saya. Taukah? Karena hanya kakak beradik saudara serumah yang bisa begini. Lalu tak hanya sampai disitu gi, dalam rangka ekspedisi terakhirmu, kau mengajak kami ke pantai. Lalu tercetuslah ekspedisi ke jungok. Sumpah. Itu pengalaman yang tak bisa saya lupakan seumur hidup saya. Itu pertama kalinya saya tidur beralaskan pasir beratapkan langit dan di-backsound-in suara debur ombak. Terlebih bersama kalian. Oh menyebalkan, kenapa saya jadi begitu emosional. Haha.
Sama seperti Nda, Angi juga berdarah B, simple, to the point, blak-blakan, tapi sedikit menakutkan, hahaa. Jika saya toa, maka suaramu 'menghebos' (what the?). wkwkwk. Kisah tentang ngambeknya Angi ke Dimar adalah kisah yang paling konyol yang tak bisa saya lupa.
"Cil, makasih mau jadi teman saya, semoga jadi anak soleh." wkwkwkwk itu sms si Laki fearless bernama Dimar. Etdah rasanya pengen ketawa sekenceng-kencengnya *ambiltoa. Haha.
Atau kisah tentang "Sekarang gini aja deh, Cil. Silahkan lo ngomong sepuasnya sama gue sekarang!! Besok? Kita gausah saling kenal lagi!" Gyahahaha...
Atau. "Udah ya Cil kita baikan, sinih sekarang gue follow lagi twitter lo."
"Apah? gue di unfollow?"
"Iya sinih cil minjem hape, gue follow lagi elu." Ngyahaha. Kocakisasi.
Terakhir dari saya gi, semoga kau mendapat tempat yang tenang di hati seseorang yang terbaik buatmu. Amin. Lebih soleh lebih cakep lebih baik lebih segalanya dari fanci manusia aluminium. Amin. wkwkwk.

3. Rindabeleu. Fisika. Saya telah menuliskannya di postingan saya sebelum sebelumnya berjudul "Accio Rinda!". Haha. Dia seperti titik pusat yang menghubungkan jaring-jaring pertemanan saya. Karena jika saya semeja dengan teman kkn saya, teman sekampus saya, dan anak-anak PG, maka Rinda adalah satu-satunya orang yang kenal semua teman saya. Haha. Dia memang supel. Gampang akrab. Berisik juga sama seperti saya. Kadang berisiknya selevel dibawah saya kalo pas kumpul anak PG. Kadang juga bertingkat-tingkat diatas saya kalo pas sama anak KKN. Rinda yang ahli bermain kode. Ahli memecahkan kode. Ahli bahasa ambiguitas tingkat dewa.  Kadang beberapa orang bisa salah kaprah menterjemahkan maksud dari kalimatnya. Dan itu membuat saya gregetan. hha. Saya kira dulu saya cukup memahaminya, tapi semakin saya mencoba memahaminya semakin saya tak paham. Hehe. Padahal kita sama-sama darah A. Saya merasa kau semakin pendiam, nak. Entahlah. Terakhir saya melihatnya masang tampang melipat. Cemberut. Tak bergairah. Kalo ditanya ogah-ogahan. Padahal dulu dia ceria. Selalu keliatan kalau kau sedang bad mood, nda. hho, *eh? Jangan-jangan saya juga selalu keliatan ya kalo lagi bad mood? hmm... Kata-kata yang selalu Agi ucapkan pada saya ataupun Rinda adalah "Don't be overthink!!". ^_^. Eh eh btw Rinda disebut mirip Pretty Zinta loh sama Obi. Ciyeee... "Core core cupke cupke." Haha biasanya kami nyanyi lagu itu untuk menghiburnya. Senyum loh, biar lesung pipitnya kelihatan. Hehe. Tak ada hujan yang tak reda. Selalu ada pelangi diujung hujan. Yuk mari hujan-hujanan. "Hose hamaaree pyarekaree phir milengge chalte chalteee." Aseeek. *apasihdey. XD. Setidaknya saya sekarang mengerti, bagaimana saya harus bersikap ketika kau bad mood. ^_^. Just say, soriii... :D

4. Hime. Kedokteran Hewan. Tak disangka, dia juga pandai menulis di tumblr. Bahasanya tingkat dewa. Spesialis galau tapi. wkwkwk. Ceria. Prinsipnya adalah semua celah dalam percakapan bisa mengarahkannya pada curc. U know? Curcol maksudnya. wkwk. Percakapan konyol bersamanya yang paling saya ingat adalah gini...
"kamu punya obeng ga?"
"Enggak."
"Kalo nomer hape punya kan?" *are u kidding me?wkwkwkwkkw.... kocakisasi dah. Banyak sebenernya curc nya dia. Ahli gombal dah. Saking banyaknya sampe sampe tak banyak yang bisa saya ingat. Saya pikir kalimat semacam "kalo Jokowi kurus gara-gara mikirin jakarta. Maka aku kurus gara-gara mikirin kamu." adalah kalimat ciptaan makhluk sespesies dengannya. Atau kalimat "Masa aku harus jadi indomi biar jadi seleramu." wkwkwkwk. Ampun deh kreatif beut.
"Enakan jadi dokter hewan kali, kalo gue salah nyuntik, pasien gue kagak bakal ada yang protes." *menurutlooooh. Dia lebih muda setahun dari kami. Mungkin itu kali yang membuat dia agak kekanakan. Haha. Tapi itu yang membuat kita saling melengkapi. Saya tak pernah mendapatinya bercerita dari hati ke hati ke kami. Entahlah. Mungkin karena saking cheerful nya dia sehingga saya melihatnya seperti datar datar saja menghadapi gejolak masa muda *tsah. Tau-tau jadian sama si ini. Tau tau udah putus. Iya ya? saya baru sadar. Hmm... ceritalah hey. haha.

5. Dimar. Elins. Nah ini nih. Sosok zafran dalam 5 cm mengingatkan saya padanya. Bedanya si zafran nyastra, pede gila sama puisi-puisinya. Kalo Dimar itu narcisus bangetus. Merasa dirinya adalah casanova. Bak Rohan dalam film "Student of the Year". Pede gila sama setiap kata filosofisya yang ajaib. Yang kadang-kadang maksud dari kalimatnya hanya dia dan Tuhan yang tau. Yang jelas kehadirannya seolah membuat semua ketidaknormalan disekeliling saya hanya bersumber pada satu hal : otaknya. Terlebih caranya berbicara, seakan memancarkan gelombang kesotoyan luar biasa. Wkwk
Sebagaimana zafran yang sok punya album singel best of the best. Dia juga punya album coy. Judulnyah? Lu mau tau judulnya ape? Jeng jerereng jeng jeng...... "Mengapa aku ganteng?" Etdah rasanya pengen ketawa sambil nahan kentut deh. Apalagi kalo kamu tahan dengerin lirik lagunya sampai akhir. Beuh 'semua perempuan tergila-gila blablabla' ckckckck dijamin lu muntah berak seharian.  XD.
"Dimana letak kesombongannya? Ini adalah sebuah pertanyaan 'mengapa aku ganteng? Ini pertanyaan broh bukan pernyataan." Begitulah jawabnya. Saya cuma bisa mengheningkan cipta. Huks saya sebagai temannya sudah kehabisan akal menyadarkannya. Tuhan tolong. *jedot-jedotin pala.
Mau mendengar dia curc? Haha gampang. Tak perlu repot repot bertanya, tinggal mancing dikit, maka akan 'ngaburudul' dengan sendirinya. wkwkwkwk.
Ceritanya pas ke pantai Jungok itu kita truth n truth disana. Nah dia ditanya "lagi suka sama siapa?" Dengan malu-malu dia jawab *nama disamarkan*. "Oh gue tau, dia yang suka mensyen-mensyenan di twitter sama lo kan?" Tawa setan kami membahana. wkwkwk. "Aseeek bongkar ah bongkar!!" Dan dengan mulus dia jawab. "Eh jangan, dia pacar orang." Jyahahahaha.... bisanya aja dia ngeledekin orang, lah dia sendiri kisah cintanya lebih suram daripada sejarah PKI. XD.
Dia menggelari dirinya dengan sebutan Laki fearless. Beuh mantep banget kan, kurang keren gimana coba sebutannya. Masalahnya sampe sekarang tak ada bukti yang mendukung keabsahan gelar itu. wkwkwkwk. 
Percakapan konyol yang masih saya ingat sampe sekarang adalah ketika saya jarkom ngajak makan sama mereka. Lagi-lagi dia berhalangan hadir.
"Susah ya diajak makan doang."
"Ya deyni sih ngajaknya pas deyni bisa doang, pas deyni ga bisa mah kagak ngajak."
*kemudian hening *dan saya kemudian ketawa-tawa sampe mata berair. Dasar aneh.
Tapi dia pehatian loh. Masa' ya karet kawat gigi Enda ganti warna aja dia satu-satunya yang 'ngeh'. "ih sekarang jadi ijo." Padahal waktu itu suasana lagi hening.
Atau saya yang berkali-kali pake baju itu terus dia akan komentar "gak mandi ya?" padahal yang lain gak ada yang merhatiin sedetail dia. Lalu jika diantara kami ada yang murung, dia pasti ngerasa. Dan dia akan yang paling cerewet sok  menghibur dengan caranya yang aneh. haha.
Prestasi saya sejauh ini tentangnya adalah saya pernah dibayarin makan olehnya bahahahaaa... *ini penting banget dong, secara dia pelitnyaaaaa naudzubillah. wkwk.
Ada yang lebih ajaib tentangnya, "Mar, lo wisuda agustus?"
"Kagak."
"Lah kenapa? Bukannya udah beres sidang?"
"Udah tapi males ngurusin syarat-syaratnya. Ribet. Ntar aja deh November." *ajegile banget kan? Jyahaha.
Prinsip hidupnya adalah "yang penting yakin!!"
"Eh Mar lo tau jalan pulang kan?"
"Sudahlah yang penting yakin!" Dan akhirnya kesasar. Hahaha yakin pale lo. Itu semacam mantra Aal iz well nya 3 idiot. Bedanya 'yang penting yakin' ala dinar adalah wujud dari kenekadan. Dasar aneh.


6. Robi. Teknik Sipil. Kalo di 5 cm, Robi mengingatkan saya pada Arial. Yang makan apapun jadi asal ada kecap. Haha. Kalo Arial ngedadak degdegan setengah idup kalo diajak kenalan sama cewek, Kalo Robi.... duh gatega, gajadi deh. wkwkwkwk.
Sama kayak Dimar. Dia juga merasa dirinya adalah casanova. Prince Ganteng yang serasa Abimanyu dalam "Student of The Year". Yang menyebalkan kalo si dimar sama robi bercakap-cakap.
"Hai abimanyu jangan lupa jemput aku."
"Siap, Rohan."
*yaiks.dasar norak!
Dia salah satu pria pecinta film bollywood. Hhaa mau nonton film kahona pyar hai? Kuch kuch hota hai? Dil to pagal hai? Mohabbatain? Dil hai tumhara? Kabhi kushi kabhi gam? Minta robi, dia punya lengkap sama mp3 nya. Wkwkwk.
Pokoknya kemanapun mau makan asal ada telornya gak masalah bagi robi. Dia gak begitu suka lauk pauk yang berbentuk aslinya. Misalnya ayam yang masih kelihatan berbentuk dada atau paha. Atau ikan yang berbentuk ikan (?). Dia baru akan makan kalo ayam itu telah dicincang, atau ikan yang sudah di fillet. Gila kan sampe apal gini kita tentang makanan kesukaan masing-masing. Habis aneh-aneh sih dia. Haha. Robi selalu membawa bendera perdamaian diantara kita. Selalu mengambil jalan tengah. Tak neko-neko masalah pertemanan. Solutif. Dan tak terlalu mau ambil resiko *sotoy. Haha (sudah saya bilang, ini subyektif saya).
Sudah 6 tahun yang lalu ternyata saya kenal dia. Saya sekelas dengannya kelas 1 SMA. Banyak perubahan darinya sejauh pengamatan saya. Misalnya dia dulu kayak kripik. Garingsong coy haha. Sekarang selera humornya meningkat pesat. Dulu dia jaim tingkat dewa. Sekarang dia jauh lebih cuek dan semau gue. Yang paling saya ingat tentangnya adalah ketika ujian SMA dan berjamaah kami contek mencontek dengan menyebar kertas contekan dari meja ke meja. Dia satu-satunya (sepertinya) yang menahan kertas contekan itu dan sama sekali tak meliriknya. Apesnyaaaah dia duduk dibelakang saya dan itu berarti hidup dan mati saya ada ditangannya. wkwkwkwk. Yah jahiliyah masa-masa SMA tuh. Sekarang mah kagak kok santai aja. XD.
Otak dari ekspedisi kami ke jungok adalah dia. Dia yang merencanakan segalanya sampai tektek bengek tenda dan instruksi apapun dia yang mengkoordinir. Hebatnya dia juga yang ngangkut 6 botol aqua 1,5literan naik dan turun bukit. Jyahahaha. Bagi kami, semacam ada kepuasan tersendiri membully dia. XD. *ampunbi. Dan hal yang paling dia takuti adalah... em... eng... waria. Haha...


7. Dimy. Elins. Dia punya sejuta kosakata ajaib yang membuat dahi kami seringnya mengernyit. Pernyataannya yg paling aduhai adalah begini "saya tipe orang yang tidak suka meremehkan. Itulah mengapa piring saya selalu bersih?" *hayooo bingung kan lo?wkwkwk. (remeh:remah nasi dalam bahasa sunda).
Sejauh ini hobinya adalah meneror kami dengan "404 server not found" nya. Bagi yang pernah nonton film "Sadako", pasti ngerti. Intinya adalah film itu menceritakan tentang video kematian yang disebarkan di internet. Orang yang menonton film itu akan seketika mati karena tiba2 hantu semacam kuntilanak muncul dr layar laptop/komputer/hape mencekik yang nonton. Biasanya org yg isenglah yang niat nyari video itu search di mbah google, dan begitu link video itu di klik seketika akan muncul "404 server not found". Naaaaaah bayangkan ditengah malem Dimy ngirim pesan isinya
 "404 server not found"
 .404 server not found
..404 server not found
.404 server not found
404 server not found.???

Meminjam istilah si hime "hampir aja gue banting hape biar si kunti kagak jadi loncat dr layar." *menurut nganaaaaa? wkwkwkwk.

8. Indi. Keperawatan Gigi. Sefakultas dengan saya. Sangat hobi 'rapat'. Jika dia absen mengikuti ekspedisi kami, kami akan otomatis mengangguk "hmmm seperti biasa merapat, sambil kedip2." wkwkwk

9.Apin. Gizi. Si penyuka spongebob. Penyuka basket. Dan diantara kami, dia paling deket dengan Enda. Dia tuh pandai mencairkan suasana. Kocak. Dan ceplas ceplos. Hha

10. Edgin. Teknik Industri. Wanita petualang sejati. KKN di papua adalah pencapaiannya yang sangat luar biasa banget menurut saya. Dan terakhir dia habis dari Korea. Yippi oleh oleeeh, hehe.

11. Ena. Geografi. Ena pendiam. Penyuka sepeda. Murah senyum, baik hati ramah tamah dan rajin menabung. hehe. Terakhir bertemu dengannya dia mengajak kita2 masak di kontrakannya. Ayo siap! Hho

12. Inyong. Teknik Sipil. Pendaki gunung sejati. Peralatan naik gunungnya lengkap beuuuuttt. Mulai dari ransel yang segede gaban, tikar tidur, kompor, tenda, dll. Koki sejati di gunung. Haha. Semua logistik perut dia yang masak. Mulai dari spageti, susu coklat, dan mie rebus. Haha.

13. Adi. Teknik Sipil. Talk less do more banget deh. Tau tau ilang pas sama sama mendaki, padahal dia yang bawa tenda. Haha.

14. Upi. Teknik Elektro.Dia hilang diculik paus. Entah kemana tak ada kabar. Padahal dia teman saya semasa SMA. 2 tahun kami sekelas. Yang paling saya ingat tentangnya adalah pas Ndi kena musibah kehilangan sejumlah hartanya, kami ketika itu panik dan bingung harus gimana. Sepertinya ketika itu upi-lah yg paling tenang memberikan solusi. Kebapakan banget dah. Berbondong bondong kami ke kantor polisi nganterin ndi. Nunggu dikantor polisi sampe malem banget nungguin ndi diwawancara. Terharu deh sama baiknya kalian. Hho. Hmmmm...Tapi sekarang dia pergi digondol leak. Fiuh.

Lalala yeyeye akhirnya selesaaaaiiii. Sudah ah pegal. Tarik selimut dan bismika allohumma ahya wabismika amut. Kalo ada salah2 diedit kapan2 deh,hho :)