Rabu, 24 Juli 2013

flowablekah?

Semua berjalan seperti biasa

Pagi masih muda

Tak ada yang istimewa

Alam masih menyanyikan lagu yang sama

Masih kupinjam rintik hujan

hingga merekahlah kuncup2 kehidupan tatkala embun menyapanya

Angin pun,bahkan tak pernah permisi menggandeng dendelion

hingga tersemailah harapan baru ditiap jengkal tanah yang mereka lalui

Rindu bulir padi, masih untuk derak terompah petani tiap pagi

hingga ia menguning dan selesailah tugasnya menjadi wasilah rantai kehidupan

Bahkan bintang, bahkan awan, bulan, jagat raya, alam semesta

Sama

Irama yng mereka nyanyikan tetap sama

Seolah untuk itulah mereka ada

Untuk menyertai keteraturan kosmik

Hingga seimbang

Tak ada cacat

Samakah? Atau jangan2, sayakah yang cacat?

Saya tahu, kamupun tau,
Hal yang pernah diajarkan oleh ibu sedari kandungan,
Bahwa ada Superpower yang mengatur semuanya

Pun irama tarian daun yang jatuh tertiup angin

tak pernah luput dari-NYA

Pun tiap detail liukan air disepanjang sungai, bahkan riaknya

Pun seekor semut hitam, diatas batu hitam, pada suasana gelap terpencil nan hitam
diketahui-Nya

Bahkan, garis yang telah tertoreh dalam kitab lauhul mahfudz

Untuk saya

Yang masih takjub dengan irama hidup saya

Sudah refrain, puncak nada, sungguh.

Saya kira akan kehabisan suara, ternyata Dia tak menghendaki saya berhenti bernyanyi

TanganNYA ternyata mengatur disebalik layar

hingga,,,
Pertanyaan yang sama yang diajukan-NYA pada jiwa

Fabiayyi aalaa irobbikuma tukadziban?

"kamukah yang menurunkannya? Atau Kami?"

"kamukah yang menghidupkannya? Atau Kami?"

"kamukah yang menumbuhkannya? Atau Kami?"

"sekiranya Kami menghendaki, niscaya Kami jadikannya asin."

"sekiranya Kami menghendaki, niscaya Kami hancurkan sampai lumat maka kamu akan heran tercengang."
(QS Al-Waqi'ah)

Gerimis hati ini.
Ya Allah, bantu aku menjagi hati ini, agar Kau ridha menitipkan 'rahasia'-MU padaku.
Ya Allah, bantu aku membeningkn qolbu ini, agar kumampu menangkap cahayaMU. Amin.

Nada ini masihkah dianggap bersumber dari kespontanan?

Bodoh

Saya bodoh

Tentu saja ada jetikan jari yang membuatnya merdu

Ah ya, jika kedewasaan berbanding lurus dengan kebebalan

Maka tntu saja saya tak mau dewasa, setidaknya sekarang ini

Biarlah saya menikmati euforia kepolosan bocah TPA,
Katanya "enak ya jadi orang dewasa, tapi susah ngejalaninnya."
Hasyah dari hongkong? Hha demikianlah.
JRENG....jreng jeng... begitulah bunyi akhir lagunya. Sekian
*nyodorin bekas aqua isi koin. :|

Rabu, 17 Juli 2013

hanya sekali

Biarlah untuk sekali ini saja,
Aku mengaduh pada langit,
Yang tak kunjung menitipkan hujan untukku
Pada awan kelabu itu

Biarlah untuk sekali ini saja
Aku menyerah pada waktu
Yang tak kunjung dapat kukejar
Hingga kudapati kekuatan baru

Biarlah untuk sekali ini saja
Aku mengalah pada inginku
Yang tak kunjung dapat kugenggam
Hingga Tuhan menggantinya untukku

Biarlah untuk sekali ini saja
Aku menangis karena haru
Karena kini kusadari, Ya Tuhanku
Aku tanpaMu butiran debu

Selasa, 16 Juli 2013

Bogosippo

SAya rindu,
Pada daun di musim semi,
Yang mengikhlaskan dirinya jatuh terburai
Demi menitipkan setitik harap pada para penyapu jalan disetiap pagi

Saya rindu,
Pada kelapa di sepanjang horison biru
Yang seumur hidupnya tak bisa berpindah dari tempatnya
Tapi buahnya, mampu menjelajahi berbagai benua
Menaiki ombak yang menghantarkannya

Saya rindu,
Pada suara gemericik air
Yang mewakafkan dirinya untuk setia
Membasuh tiap noktah noda penghuni semesta

Saya rindu,
Pada itu
Pada sesuatu
yang tak ada