Jumat, 25 Oktober 2013

al hantra al hambra

Awan yang diam terasa membosankan membuat ragu apakah ia masih menyimpan rintik hujan atau diam diam butiran itu telah ia semai dan hanya aku yang tak tahu tak menyadarinya atau awannya saja yang tak berniat menyampaikan pesan padaku?

Payungku sudah lelah menebak nebak kapan ia digunakan olehku karena awan masih saja bungkam tak mau bahkan hanya sekedar memberikan isyarat kepadaku yang andai saja payungku tahu bahwa aku sama sekali tak memiliki niat menggunakannya berteduh padanya karena bagiku menantang serbuan hujan lebih menyenangkan karena bisa kuyup bisa berjingkrak bisa tertawa atau menangis dengan menyembunyikan tangisku dibawah gemuruh hujan?

Aku sekarang sedang sangat tidak keberatan jika awan memuntahkan hujan dan aku tak akan menghindar dan sungguh membiarkan awan mendung hitam legam lebih menyakitkan daripada menyaksikannya hujan padahal aku tak mengenal awan kenapa aku begitu peduli akan kesakitannya akan bungkamnya akan diamnya akan hujan akan cerah akan panas akan dingin?

Aku egois ah ya itulah kenapa aku seharusnya tak peduli awan tak peduli hujan tak peduli rintik tak peduli mendung tak peduli tak mau tau semua apapun tentangnya tapi andai dia tau bahwa aku bohong.

Awan sudah menaungi bumi jauh hari sebelum aku sebelum kamu sebelum dia sebelum kita karena dia telah dewasa andai dia menyadarinya ah ya kau benar aku harusnya banyak belajar pada awan dan hujan tapi tetap saja aku sedang tak ingin tebak tebakan.

Aku selalu ada untuk mendengar rintiknya untuk menemani mendungnya untuk tersenyum cerahnya untuknya tapi dia tetap bungkam andai dia tau aku menunggu kisahnya.

Selasa, 15 Oktober 2013

mana teh nya?

"Sungguh saudara-saudara kita akan menjadi tameng api neraka. Maka berbuat baiklah kepada mereka. Sungguh adik-kakak kita akan menjadi perisai cambuk malaikat. Maka berbuat baiklah kepada mereka. Sungguh saudara-saudara kita akan menjadi penghalang siksa dan adzab himpitan liang kubur. Maka berbuat baiklah kepada mereka." (anonim, 2011)

###
Manusia memang hanya bisa berencana. Keadaan jualah yang menentukkan.

Oke baiklah saya sepertinya memang berbakat menjadi 'perencana', tapi payah dalam hal eksekusi. Lihatlah betapa rapihnya saya menyusun jadwal harian saya, mingguan, bulanan, tahunan. Dan bahkan tak satupun sepertinya yang berhasil tercapai. *kyaaaa....
Begitupun setiap mudik. Awalnya, saya begitu bersemangat melist apa saja yang harus saya lakukan dirumah. Tapi masya Allah nyatanya betapa gabutnya saya disana. *tunggu, jedot2in dulu pala.

Entah sejak kapan, bagi saya saat-saat liburan itu adalah saat-saat libur segalanya. *plak! Hehe. Malas rasanya untuk keluar rumah bahkan hanya untuk sekedar beli rinso (?). Karena beli rinso berarti harus ke warung, kewarung berarti harus keluar rumah, keluar rumah berarti harus mencari-cari rok, mencari2 jaket, mencari2 jilbab, mencari-cari kaos kaki. Intinya perlu waktu sekitar 5 menit untuk sekedar ke warung depan rumah. Dan inti dari segala inti adalah, saya bisa mengurung diri dirumah tanpa keluar rumah sama sekali selama berhari-hari. Hahaa.


Lebih seru dirumah ngepoin perkembangan adik adik saya dong. Well, jadi saya punya dua adik. Yang pertama dia baru masuk kuliah di bandung. Perempuan. Bangga aja rasanya akhirnya bisa liat dia pake jas almamaternya dan jadi mahasiswa. Rasanya baru kemarin saya melihatnya memakai seragam putih merah dan kami setiap pagi berangkat bareng ke sekolah. 

Dulu, entah kenapa, kami tak pernah bisa akur. Ada saja yang membuat kami bertengkar. Sekarang juga sih*huks. Adalah semacam prestasi membuatnya menangis. Haha. Tapi lucunya, setiap dikantin sekolah saya melihatnya, bermain bersama teman sebayanya, jajan, tertawa, dll, seperti ada hawa... mmm apa ya namanya, pokoknya menentramkan. Haha. Sekarang saya meyakini itu sebagai rasa kasih sayang. *tsah. Ya itu sepertinya adalah perasaan wajar seorang kakak terhadap adiknya. Biar coba saya deskripsikan, mmm, mungkin kami terbiasa bertemu di rumah, apapun kami lakukan bersama dari bangun tidur hingga tidur lagi. Maka ketika diluar rumah, saya merasa bahwa saya harus melindunginya *eeaa.

Well, seiring dengan usia pubernya, dia tumbuh menjadi anak yang alay. Haha. Yang paling norak adalah dia begitu menggilai apapun tentang korea. *Yack!! Semua walpaper dirumah, baik itu laptop, komputer, hape, berubah jadi walpaper Super Junior. Dikamar, mulai dari kipas, pernik gantungan kunci, poster, semuamuanya, dimana mana, terpampang jelas wajah2 pria cantik (a.ka super junior,red).*Yaiks dasar noraaaak.
Bukan cuma super junior, SNSD juga cobaaaa. Yang paling aduhai adalah pas SNSD mau konser ke indonesia. 
"bu, snsd mau ke indonesia loh."
dengan bernafsu saya langsung menyela. "teruuuuus?"
"tiketnya mahal ya? Ckckck...temenku sampe bela belain nonton loh."
"penting?"
Ya awas aja kalo dia sampe berani minta nonton. *ngangkatsapu
"ih si teteh mah upay." dia biasanya ngomong gitu kalo saya mulai ngomel-ngomel.
Saya sudah mulai esmosi kan dikatain upay. Tapi tunggu! Upay? Kedengarannya seperti berkerabat dengan capcay.
"apaan upay?" *duh gak keren banget kan.
"'ih gatau? Norak deh."
#watdesig... Nb: upay adalah kependekan dari kamseupay=kampungan sekali uh payah. *what?

Yup, mungkin siapapun pasti pernah merasa iri pada yang memiliki kakak. Misalnya saya. Keren kayaknya punya kakak. Kalo ada yg jail bsa ngadu kakak. Hmm...tapi melihat pada diri adik saya. Sulit rasanya menerima kenyataan pahit bahwa memiliki kakak seperti: saya. Ahaha. *tawasetan.

Terlebih jika bakat kakak beradik yang dianugerahkan Allah itu berbeda. Yang satu suka ilmu exact. Yang satu suka nonexact, tapi mereka diperlakukan sama. Ya, begitulah yang terjadi padanya. 
Dia mungkin satu dari sekian anak anak indonesia yang menjadi korban sistem pendidikan. Entah siapa yang memulai mengkotak-kotakkan sekolah2 di kota ini. Ini sekolah favorit, itu tidak favorit, dan jurusan IPA adalah jurusan anak2 keren bermasa depan cerah, dan non IPA adalah jurusan anak2 nakal dan buangan. Oh saya tidak mengada-ada, ini fakta di lapangan. Terlebih adalah ironis ketika ada orang tua yang keukeuh bersikukuh kudu dan harus anaknya masuk kedokteran, atau teknik. Seakan menjadi dokter atau teknik menjamin mereka masuk surga.

Ditengah kebingungan adik saya memilih jurusan dan PTN. Saya menyarankan dia memilih PTN di jogja. PTN yang sama dengan saya. Bakatnya yang paling menonjol darinya dibanding saya adalah memasak. Dia juga suka menjahit. Oh tengoklah betapa wanitanya dia. Kalo saya? Hmmm tunggu, biar saya berfikir sejenak. Bakat saya... Ng.... Menyapu bersih makanan. Yah itu dia. Dan tangan saya semacam memiliki kekuatan magis dalam mm.. yah merusak sesuatu. Wkwk.

Oke sampai mana tadi? Ah ya PTN. Pilihan 2 nya dia memilih jurusan tataboga UPI. 

Saya sering membesarkan keoptimisannya masuk PTN jogja dengan menyuruhnya rajin ibadah, rajin berdoa, tawakal, ikhlas, dll. *kali ini saya serius. Hho. Tak lupa saya juga banyak menceritakan tempat2 yang akan kami kunjungi nantinya setelah dia dijogja. Menceritakan bagaimana suasana anak kost di jogja, beli makan dimana, nanti kita ngekost dimana. Pokoknya menyenangkan sekali membayangkan bisa sekost dengannya. Tak galau lagi nyari teman untuk beli makan. Intinya khayalan saya terlalu tinggi. 

Kenyataannya dia memang ditakdirkan untuk di bandung. Saya sedikit kecewa, tapi harusnya saya mengerti bahwa... dia pasti lebih kecewa dari siapapun.
Hmm tunggu. Dia kecewa po? Ah sepertinya saya yang terlalu geer. Jangan jangan dia malah senang tidak jadi hidup dengan saya.*huwaaa. Begitulah cara Allah menjawab doa. Ternyata dia sebenarnya memang menginginkan tata boga. Semoga berkah ya sayang. :)

Adik teteh tersayang, dengarlah, nak.
Walopun teteh sering membuatmu menangis, teteh tetap khawatir jika kau memasang wajah sedih setiap kali kau mendapat kesulitan disekolah.

Walopun sulit bagimu untuk membanggakan teteh didepan kawan-kawanmu, teteh tetap yang khawatir ketika kau pulang kesorean dan kehujanan, karena ujung-ujungnya pasti teteh yang disuruh mencarimu.hiks.

Walaupun teteh sering memarahimu ini dan itu, percayalah adikku, teteh hanya ingin yang terbaik untukmu.

 Walaupun teteh bukan teteh baik hati yang setia menemanimu mengerjakan PR, teteh selalu bangga setiap kau naik ke panggung karena dapat rangking dikelas.

Dan... walaupun teteh tak pernah memberikan kado ulang tahun untukmu satu kalipun,nak*plak! kakak macam apaaaah, teteh tak pernah lupa mendoakanmu.
Agar ketika teteh tak mampu lagi menjagamu, Allah pasti mampu.
Agar ketika teteh tak mampu lagi mendengar keluh kesahmu, Allah pasti mampu.
Agar ketika tteh tak mampu lagi memberikan perhatian padamu, teteh yakin Allah mampu.

 Dengarlah adikku sayang, dimanapun kau bersekolah, jadi apapun kau nantinya, teteh selalu bangga menjadi kakakmu. 
Terlebih jilbabmu membuat kau semakin cantik dan anggun. :').

***

Oke baiklah intinya misi untuk memberikan kesan sebagai kakak yang baik bagi adik pertama adalah: gagal. Huks.
Kita beralih ke adik kedua.
Oke siap?
Well, adik bungsu saya laki-laki. Baru masuk SMP. Dan jika adik pertama mewarisi kealayan saya, adik kedua mewarisi kesotoyan saya.*duh.

disuatu hari tak ada hujan tak ada badai tak ada angin*hentikan bertele-telenya ni* ketika itu lagi hening, tiba2 dia nyeletuk.
"teh leherku gatal. Duh jangan-jangan jakunku bentar lagi mau tumbuh." *what?
Etdah seketika saya jadi mules. Hahaa. Dasar sotoy.

Yang paling sotoy adalah ketika kemarin dia mau UN SD. Jadi ceritanya bentar lagi mau UN. Ibu panik. Papa khawatir, tapi yang mau ujian santai santai aja kayak dipantai.
Saya : "dek, suka belajar ga? Bentar lagi UN loh."
Adek: "tenang aja teh, tinggal ngebuletin kok." *plak *garuk garuk tembok.
Trus karena bertekad sekuat baja ingin menjadi kakak yang baik, akhirnya saya tlp papah.
Papah : adek udah tidur daritadi
Saya : besok dia UN kan? Belajar gak tuh bocah?
Papah : tadi sih ditanya 'yang penting yakin,pah' haha *bocah sotoy* 
Saya : trus? Baca buku dia?
Papah: papah liat sih tadi sempet ngerjain contoh-contoh soal UN. Tapi baru beberapa menit mikir, langsung ngintip kunci jawaban. *gubrak.

Ada yang lebih sotoy morotoy.
Syahdan disuatu sore yang indah, mamah nonton berita lelayunya Michael Jackson di tivi. Saya dan adik saya nimbrung.
Adik: Mah, kalo mamah sama michael jackson tuaan siapa?
Mamah : ya michael jackson lah, dia udah 50 an, mamah baru 40.
Adik: oh, trus kalo lebih tua berarti mamah manggil michael jackson apa?
Mamah: aa.
Saya: hahahahahahhaehehehahahaahuuuu *@&#&%%)#+%%'? *duh spicles ngebayangin michael jackson dipanggil aa. Wkwkwk.

yah begitulah. Dia anak laki2 satu satunya. Jadi terkadang menurut saya papah terlalu berlebihan memanjakannya. Kayaknya hidupnya tak bisa jauh dari PS. Sampe segunung kali kaset kaset pS nya dirumah. Tapi hikmahnya dia jadi jago bahasa inggris. Contohnya pas di mobil sekeluarga, saya memutar lagu 'jetlag'-nya simple plan..
Adik laki2: teh jetlag itu artinya apa sih?
Adik perempuan: pokoknya 'lag' itu artinya bendera kan?
Adik laki2: itu mah flag,oon. 
*tuh kan sotoy. Wkwkwkwk....

Membuat adik laki laki menangis, saat ini masih menjadi hobi yang saya tekuni. Adik saya itu sangat suka makan telor. Dia bisa makan seminggu penuh hanya dengan lauk telor. Makanya gara2nya saya berkesimpulan bahwa normalnya anak lelaki memang suka telor. Habisnya survey saya terhadap semua keponakan atau sepupu laki2 saya hampir menunjukkan hasil : semua suka telor. *ini penting banget dong, secara kan kalo semua lelaki didunia ini suka telor, saya tak perlu repot2 belajar masak, tinggal mahirin aja masak telor berbagai cara. Hahaha *plak.

Dia juga selalu berguna untuk eksperimen saya. Haha. Jadi saya kan suka mendongeng. Suka sekali pake banget dong. Saya setiap kali selesai membaca atau mendengar cerita tentang apapun, hmmm... cerita nabi misalnya, cerita perang khandaq misalnya, kisah tentang ali bin abi thalib, umar bin khatab, kisah salahudin al ayubi, kisah muhammad al fatih. Yang pertama kucerita-i (?), selalu dia. Semacam kepuasan tersendiri menangkap ekspresi terperangahnya setiap kali saya menceritakan betapa gagahnya bersin Umar bin khatab yang dapat membuat 4 orang di shaf terdepan terjengkang. Atau bagaimana hebatnya Ali mengangkat pintu gerbang besi yang bahkan 4orang dewasa mengangkatnyapun tak mampu tapi ia justru menjadikannya sebagai perisai. Senang rasanya setiap kali kami sekeluarga jalan jalan lalu ketika memilih kaset CD film dia lebih memilih film al-fatih dibanding toy story atau madagaskar.
Atau gara2 PS nya ternyata ia tau pahlawan mana yang harus dia pilih dalam game antara saladin, reynald, atau richard. Dia bahkan tau pasukan The Janisari dari PS, dan matanya semakin berbinar ketika kuceritakan bahwa The Janisari adalah pasukan elitnya muhammad al fatih. Masya Allah menyenangkan ya punya adik yang mau mendengarkan cerita apa saja. Ahhaha. Setia sekali dia. Aiiih. *apasih.

Syahdan disuatu pagi buta begitu saya berhasil mendarat dengan anggun di kamar saya tercinta tasikmalaya, saya dapati di kalender ada tanda love pada tanggal 20 september. Dan dibawahnya ada keterangan fallin love putri. *WHAT??
Oke tentunya jika saya punya janggot maka jenggot saya sudah kebakaran membaca itu, huks.
Demi apaaaa saya tak rela adik saya punya pacar melangkahi sayaaaah. Masa iya masih nangis gitu udah punya pacar. Masa iya masih disuapin gitu udah sotoy pacaran. Duh miris. Diam diam saya menyimpan dendam membara cetar membahana pada.... Coboy juniooor. Masya Allah bocah belum disu*n*at aja udah nyanyi bidadari jatuh dari genteng segala. *duh.

Maka pelan pelan, *sekali lagi* dengan tekad ingin menjadi kakak yang baik hati ramah tamah tapi tak rajin menabung, saya tanya adik laki laki saya itu baik baik. 
Saya: dek, putri itu siapa? *sambil senyum manis (duh padahal tangan saya udah gatal pengen jitak nonongnya).
*etdah dia malah nyengir.
Adek: pacar,teh.
Saya: jadian beneran?
Adek: dia yang nembak,teh. Karena dia lumayan cantik, jadi adek terima. Hehe

Apalah daya, nasi telah menjadi bubur. Kita sebagai orang tua (?) hanya bisa menasihati. Miris, ironis, sarkatis, dan tragis. Disaat anak anak cowok diusia belasan masih polos polos belum ngerti bahkan betapa pentingnya momen pipis dicelana, badannya masih pendek pendek, suaranya imut imut. Naas, keunyu-unyuan mereka dihancurkan dengan brutalnya oleh mereka yang udah sok dewasa sebelum waktunya dengan sms sms genit gitu cobaaaaa *yassalaaaammmm. Kenapah kenapaaaah dunia benar benar tak adil begini. Harusnya kan usia mereka masih maen kelereng, masih main layang-layangan, main pestol2an dari pelepah pisang. Yang anak cewek masih boneka bonekaan, masih masak masakan pake tanah sama daun babandotan. Duh duh duh, harus berapa kali saya mengaduh.

Saya tak nyata nyata langsung melarangnya. Begitupun ibu. Kami hanya memonitor sambil kepo. Oke nantilah kita pikirin lagi solusinya, yang jelas, saya parno ketika membayangkan adik saya bener2 pacaran masih SMP cobaaa. Saya dilangkahi. Oh tidak *pijit pijit pala.


Adik adik saya udah gede gede ya gak kerasa. Tapi kok teteh kok tetep gini gini aja ya. Hahaa...

Terakhir:
Adik perempuan: teh, tinggi tth berapa?
Saya : 153
Adik pr: Hahaa bahkan kalo daftar masuk bidan aja kagak bakal lolos, teh.
Saya: hah?
Adik: bidan kan minimal 155.
*sembarangaaaan!! Huks.

Minggu, 13 Oktober 2013

membilang waktu

"Keheningan seakan memiliki jantung. Denyutnya terasa satu-satu, membawa apa yang tak terucap. Sejenak berayun di udara, lalu bagaikan gelombang air, bisikan itu mengalir, sampai akhirnya berlabuh di hati.” (dee-perahu kertas).


***

Selalu terselip kisah dalam sebuah perjalanan. Berlama-lama dalam kendaraan memang sangat menyenangkan. Ada yang menghabiskan waktu perjalanannya dengan tidur, melamun, mengamati orang yang lalu lalang, asik masyuk dalam cerita bersama teman se-jok-nya, mengupil, memainkan gadget, mendengarkan musik, menempelkan mata berlama2 keluar kaca, bernyanyi kecil, atau membaca buku. Dan saya, entah mengapa, saat saat diatas kendaraan adalah saat saat bermellow durja*bzzzzt... Haha musik yang mengalun ditelinga selalu mengajak saya seolah disoroti lampu kamera dimana disitu sayalah bintang video clip-nya*ampundehni. Wkwk.

Pulang memang sesuatu yang menakjubkan. Semua orang dengan latar belakang, golongan, jabatan, dan kepentingan berbeda dikumpulkan dalam satu kendaraan dengan tujuan sama. Pulang.

Saya mengamati dari kejauhan. Pria muda menggendong ransel, dan tangannya menenteng keresek besar dan botol minuman. Hmmm... mungkin mahasiswa. Wajahnya begitu sumringah ketika ia berhasil mendapatkan kursi dalam bis, seolah ini adalah jatah waktu pulangnya yang sangat ia tunggu2 setelah setahun tak pulang. Atau seorang ayah yang membopong istri dan anaknya yang masih balita, berjuang berdesakan berjibaku dengan penumpang lain untuk mendapatkan tempat duduk terbaik untuk anak istrinya, seolah tak apa ia harus berdiri sepanjang jalan asal anak istrinya mendapatkan service terbaik. Atau ketika ada seorang kakek yang sangat ramah bertanya dimana saya kuliah kemudian begitu mengetahui saya anak UGM beliau dengan bersemangat menceritakan cucunya yang juga kuliah di UGM. Matanya yang berkilat, bersemangat, dan menyala ketika menceritakan cucunya teramat jelas meninggalkan kesan bahwa betapa bangganya ia pada cucunya. Ah menyenangkan. Menyenangkan dapat berbagi senyum dengan orang-orang itu.

Terlebih seseorang yang berada dalam perjalanan jauh, kemudian ia berdoa, maka doanya akan mustajab. Ah ya kini saya baru menyadari sesuatu, bahwa ternyata, hal itu yang kini saya mencapainya dengan susah payah itu, pernah saya panjatkan dalam perjalanan pulang. 

“Tiga macam doa yang pasti terkabul tanpa diragukan lagi, yaitu doa orang yang dizhalimi, doa seorang musafir, doa kedua orang tua atas anaknya.” [HR Abu Daud (1536) dan At Tirmidzi (1905). Hadits hasan]

Hanyut dalam keheningan. Keheningan yang seolah memiliki jantung. Denyutnya satu-satu. Membilang waktu. Lalu sekarang apa yang saya inginkan? Apa yang harus saya minta? Banyak. Hanya saja, itu rahasia, *iiiiii kepo deh, wkw XD

sampai mana tadi? Oh ya video clip. Btw saya lagi suka lagu jepang...
Judulnya Miwa Hikari di film Rich man and poor woman. Awalnya saya parno gitu nonton fim itu, yahabis pemain ceweknya sama kayak di film sadako*inipentingbanget. Haha iya saya tau ini film jadul, saya emang selalu terlambat menggandrungi sesuatu. Huks. 

What do you want to do?
What is the meaning of life?
What you want to be?
What you want to do?
Whatever you want to be,
you can be

Where you want to be?
Where you want to go?
Wherever you want to go
you can go

Believe in yourself
no matter how far you have to go
Dont stop your steps
No matter how hard the winding road will be

I want to be there for you
When you need me near by your side
(i will) always be there for you
love will shine on you

Saya sebenernya gak begitu suka nonton film. Saya juga bukan tipe org yang update masalah film. Dijamin gak bakal nyambung ngomongin film sama saya.
Tapi sekalinya nonton, entah kenapa, saya selalu merasa begitu emosional setiap sehabis nonton film yang menurut saya keren (?)*saya gak ngomongin sinetron indonesia loh ya plis
Film film jepang misalnya, yang selalu berhasil meninggalkan pesan dan kesan mendalam bagi saya bahkan terkadang tanpa ada unsur romansa cintanya pun filmnya bisa apik banget gitu. Kelebayan ekspresi pemainnya itu nah yang justru bikin lucu. Satu hal yang saya maknai setiap saya nonton film. Bahwa menjadi orang aneh itu anugerah. Coba deh si Hyuga... apalah itu namanya-pokoknya pemeran utama cowok di film Rich man and poor woman. Dia orang yang antisosial. Hobinya berkutat didepan komputer. Dingin. Galak. Tapi diusianya yang muda, dia telah masuk ke jajaran pengusaha sukses. Hyuga terkenal aneh. He is different.
Dan ada lagi cerita yang mengangkat orang aneh, si Makio di film my boss my hero. Dia adalah orang bodoh yang membenci sekolah. Karena latar belakang pendidikannya dangkal, ia terancam tak dapat mewarisi sesuatu dari ayahnya. Hingga akhirnya dia disuruh sekolah dulu. Haha bayangkan, pria usia 27 tahun sekolah SMA, menyamar jadi usia 17. Aneh kan? Ada lagi, si kugi di film perahu kertas, dia aneh. Karena suka dongeng. Berfantasi dengan dunianya sendiri. Tapi saya suka dengan imajinasinya. Suka. 
Aneh itu memang identik dengan kreatif. Ya terkadang harus menganehkan diri dulu baru saya bisa menulis. Haha.

Tak ada orang aneh sih sebenarnya. Yang ada hanya orang yang berfikir dengan cara yang berbeda dari kebanyakan orang. Cara berfikir orang-orang "aneh" selalu membuat saya takjub. 

tuh kan saya juga aneh, sebenernya inti dari tulisan ini apa coba? Melompat lompat secepat bakteri mereplika diri. Gak jelas bentuknya. Ah sudahlah saya hanya ingin menulis. Saya bukan menulis untuk orang lain. Saya menulis untuk saya. Itu sudah. 
Saya hanya suka mengamati, lalu menuliskannya. 
Ah ya saya hampir lupa kalo saya lagi ada diperjalanan. Dan hampir sampai. Sampai ditujuan. Maka saya akhiri saja tulisan saya. Ah sial, ternyata saya yang aneh.


gemerutuk

Kebosanan membuatku bosan
karenanya kuhentikan langkah
Kemudian diam mematung
merutuk
kenapa aku bosan?

Mengulang bilang
diam ditempat ditinggal waktu
dan yang tersisa hanyalah aku
mengeluh
mengapa bosan yang mengikutiku?

Aku bosan dengan kebosanan
rasanya telah ada dipuncak
kejenuhan
Atau pandanganku yang harus kurubah?
Bosan bukan berarti harus ada yang diganti kan?
Hanya rasa yang perlu diperbaharui.
Hanya pandangan yang perlu diakomodasi

Lagi lagi mengulang bilang
bosan pada kebosanan
rasanya telah berlari
ternyata aku hanya memutari titik yang sama

hey kau!! Iya kau siapa lagi?
Enyahlah...
Aku bosan dengan kebosanan...



Sabtu, 05 Oktober 2013

dari alif hingga ya

"Kau tau? Mesin tak pernah memliki komponen tambahan. Mereka selalu memiliki komponen yang mereka perlukan. Jadi kubayangkan seluruh dunia adalah suatu mesin besar. Dan aku bukanlah komponen tambahannya. Aku ada disini pasti untuk suatu alasan." (Hugo Cabret, 2011).

***

Gedung itu seperti dianak tirikan. Terhimpit diantara gedung lain disekelilingnya yang menjulang tinggi penuh kepongahan. Gedung itu bergaya sangat kuno, warna catnya putih dan sudah terkelupas disana-sini, jendelanya besar-besar khas gedung peninggalan belanda, dan lantainya masih tertutup ubin jadul, yang pada intinya adalah gedung itu cocok dipake syuting film insidious, hohohooo *apasih.
Tepat di atas pintu gedung itu ditulis "laboratorium anatomi". Saya yang ketika itu masih muda (?), langsung horor setiap kali melewati gedung itu. Rumornya didalam gedung itu terdapat kadaver. Mayat yang sudah diawetkan untuk belajar mahasiswa kedokteran. *nahloh tambah parno kagak tuh. hihi. Dan kebenaran itu terbukti ketika disemester 3 saya melihat dengan mata kepala saya sendiri bahwa kadaver itu memang bersemayam di gedung itu, *huwaaa ngumpetdikolong.

Bau formalin yang menyengat seketika menyeruak ketika pintu gedung itu dibuka. Kemudian saya lihat mas dan mbak yang menjadi asisten praktikum anatomi telah siap berdiri di samping seonggok--apaan tuh. Buset itu gudeg-- lengkap dengan jas praktikum warna merah khas asisten anatomi yang membuat mereka tambah kece yihii, dan masker, dan hand gloves nya seolah menyambut kami dengan sukacita di hari itu.

Baiklah saya akan mencoba bercerita dari luar sudut pandang saya. Anggap saja saya bukan calon dokter gigi dan saya adalah manusia awam
Kau bayangkan bagaimana rasanya ketika dihadapan kalian tersaji *beuh* sepotong--atau seonggok atau apalah namanya--salah satu bagian tubuh manusia asli. Misalnya di BAB cavum oris ada sebuah mayat  terbujur kaku dihadapan kalian dengan tubuh hanya setengah. BAYANGKAAANNN!! Dari kepala sampai perut doang. Mana itu matanya terbelalak dengan mulut ternganga disengaja karena untuk belajar bab rongga mulut. Trus di BAB muskuloskeletal leher kepala, atau istilah awamnya tulang dan otot kepala, tersaji mayat dengan wajah tersayat-sayat berlapis lapis karena untuk menunjukkan lapisan otot, atau BAB saraf yang tersaji mayat manusia dengan kepala terbelah dengan otak telah tiada dan tinggallah suluran saraf gitu. Yaiks. Atau yang paling dahsyat bab laring faring yang jeroan manusia dikeluarin semua kemudian diuyek uyek dijamah dengan santai gitu. Itu mengingatkan saya pada film suzana yang adegan suzanna berubah jadi hantu kepala doang melayang-layang doang bawahnya ada jeroan *ouch cukup--ya begitulah. huks.

Baiklah kita hentikan cerita horornya, gyahaha intinya adalah sekarang keseharian saya malah berkutat dengan benda benda itu. Udah gak parno lagi dongs malah dengan kerennya saya bisa tahan makan nasi ayam didepan benda benda itu. *pasang tampang jumawa. bahaha *dasarjoroook. 

Tidak kah kau mengerti bahwa mungkin saja mayat-mayat itu dulunya adalah seorang ketua RT yang dihormati dan dikagumi? Atau mungkin saja seorang dokter juga yang disegani dan meraih prestasi dimana-mana? Atau dia koruptor? Atau tukang sapu? Pencuri? Seorang guru? Aih jangan-jangan artis? Tentara? atau apapunlah itu. Siapa yang peduli? Toh kini mereka hanya seonggok mayat yang tak berdaya yang berhasil diselamatkan dari kebrutalan belatung karena direndam formalin, ah tetap saja warna kulitnya menghitam seperti gudeg. Nah itulah sebabnya saya tak suka gudeg. *hasyah lupakan!

Alangkah lemahnya manusia. Ketika malaikat izroil diperintahkan untuk memisahkan raga dan jiwa, maka tamatlah riwayat manusia itu. Bahkan mungkin Obama yang memiliki ribuan tank dan tentara, dia tak bisa luput dari maut. Bahkan michael jackson yang merubah wajahnya sedemikian rupa pun tetap saja maut tak akan pernah salah ketika takdir itu telah ditetapkan. 

Saya jadi teringat kisah yang diceritakan teman saya.
Alkisah disuatu negeri terdapat seorang raja yang sangat berkuasa. Si raja memiliki seorang penasihat yang juga merupakan seorang perdana menteri. Pada suatu hari si perdana menteri kedatangan tamu, begitu tamu itu hendak pulang, dia berpapasan dengan si raja. Lama mereka saling pandang, namun akhirnya tamu itupun pergi. Entah kenapa, tak pernah sebelumnya si raja setakut itu. Maka si raja pun bertanya pada perdana mentrinya. 
"Siapa tamu tadi?" 
Perdana menteri menjawab. "dia malaikat maut.", muka raja seketika pucat pasi.
"Hendak apa dia kesini?"
"dia hendak mencabut nyawamu." mendadak si raja semakin menggigil. Dengan ketakutan si raja berkata.
"aku tak mau mati sekarang. Tolong aku! Apa yang harus aku lakukan agar malaikat maut itu tak bisa menemukanku?"
Perdana menteri berfikir sejenak. Kemudian dia menjawab. "Bersembunyilah di sebuah negeri yang terpencil lagi jauh dari pemukiman warga. Tak bisa diteukan oleh siapapun. Dan jangan beritahu siapapun kemana kau pergi."
Si raja pun menuruti apa kata perdana mentrinya. Maka hari itu juga si raja langsung bersembunyi di sebuah negeri yang sudah ia pastikan tak ada siapapun yang dapat menemukannya.

Esoknya perdana menteri lagi lagi kedatangan tamu. Ia adalah malaikat maut.
Perdana menteri bertanya. "Apakah gerangan yang membawamu kesini?"
"Aku telah mencabut nyawa rajamu.", Perdana menteri terbelalak dengan kaget.
"Darimana kau bisa menemukannya?"
"Aku memang telah diperintahkan Tuhanku untuk mencabut nyawa rajamu ditempat tertentu, tanggal sekian, jam sekian, menit sekian dan detik sekian. Tempat itu letaknya sangat jauh dari istana ini. Itulah sebabnya kemarin ketika saya datang kemari saya kaget melihat orang yang hendak saya cabut nyawanya besok tidak ditempat yang seharusnya."

Astaghfirullah. Begitulah petik sendiri hikmahnya.