Minggu, 13 Oktober 2013

membilang waktu

"Keheningan seakan memiliki jantung. Denyutnya terasa satu-satu, membawa apa yang tak terucap. Sejenak berayun di udara, lalu bagaikan gelombang air, bisikan itu mengalir, sampai akhirnya berlabuh di hati.” (dee-perahu kertas).


***

Selalu terselip kisah dalam sebuah perjalanan. Berlama-lama dalam kendaraan memang sangat menyenangkan. Ada yang menghabiskan waktu perjalanannya dengan tidur, melamun, mengamati orang yang lalu lalang, asik masyuk dalam cerita bersama teman se-jok-nya, mengupil, memainkan gadget, mendengarkan musik, menempelkan mata berlama2 keluar kaca, bernyanyi kecil, atau membaca buku. Dan saya, entah mengapa, saat saat diatas kendaraan adalah saat saat bermellow durja*bzzzzt... Haha musik yang mengalun ditelinga selalu mengajak saya seolah disoroti lampu kamera dimana disitu sayalah bintang video clip-nya*ampundehni. Wkwk.

Pulang memang sesuatu yang menakjubkan. Semua orang dengan latar belakang, golongan, jabatan, dan kepentingan berbeda dikumpulkan dalam satu kendaraan dengan tujuan sama. Pulang.

Saya mengamati dari kejauhan. Pria muda menggendong ransel, dan tangannya menenteng keresek besar dan botol minuman. Hmmm... mungkin mahasiswa. Wajahnya begitu sumringah ketika ia berhasil mendapatkan kursi dalam bis, seolah ini adalah jatah waktu pulangnya yang sangat ia tunggu2 setelah setahun tak pulang. Atau seorang ayah yang membopong istri dan anaknya yang masih balita, berjuang berdesakan berjibaku dengan penumpang lain untuk mendapatkan tempat duduk terbaik untuk anak istrinya, seolah tak apa ia harus berdiri sepanjang jalan asal anak istrinya mendapatkan service terbaik. Atau ketika ada seorang kakek yang sangat ramah bertanya dimana saya kuliah kemudian begitu mengetahui saya anak UGM beliau dengan bersemangat menceritakan cucunya yang juga kuliah di UGM. Matanya yang berkilat, bersemangat, dan menyala ketika menceritakan cucunya teramat jelas meninggalkan kesan bahwa betapa bangganya ia pada cucunya. Ah menyenangkan. Menyenangkan dapat berbagi senyum dengan orang-orang itu.

Terlebih seseorang yang berada dalam perjalanan jauh, kemudian ia berdoa, maka doanya akan mustajab. Ah ya kini saya baru menyadari sesuatu, bahwa ternyata, hal itu yang kini saya mencapainya dengan susah payah itu, pernah saya panjatkan dalam perjalanan pulang. 

“Tiga macam doa yang pasti terkabul tanpa diragukan lagi, yaitu doa orang yang dizhalimi, doa seorang musafir, doa kedua orang tua atas anaknya.” [HR Abu Daud (1536) dan At Tirmidzi (1905). Hadits hasan]

Hanyut dalam keheningan. Keheningan yang seolah memiliki jantung. Denyutnya satu-satu. Membilang waktu. Lalu sekarang apa yang saya inginkan? Apa yang harus saya minta? Banyak. Hanya saja, itu rahasia, *iiiiii kepo deh, wkw XD

sampai mana tadi? Oh ya video clip. Btw saya lagi suka lagu jepang...
Judulnya Miwa Hikari di film Rich man and poor woman. Awalnya saya parno gitu nonton fim itu, yahabis pemain ceweknya sama kayak di film sadako*inipentingbanget. Haha iya saya tau ini film jadul, saya emang selalu terlambat menggandrungi sesuatu. Huks. 

What do you want to do?
What is the meaning of life?
What you want to be?
What you want to do?
Whatever you want to be,
you can be

Where you want to be?
Where you want to go?
Wherever you want to go
you can go

Believe in yourself
no matter how far you have to go
Dont stop your steps
No matter how hard the winding road will be

I want to be there for you
When you need me near by your side
(i will) always be there for you
love will shine on you

Saya sebenernya gak begitu suka nonton film. Saya juga bukan tipe org yang update masalah film. Dijamin gak bakal nyambung ngomongin film sama saya.
Tapi sekalinya nonton, entah kenapa, saya selalu merasa begitu emosional setiap sehabis nonton film yang menurut saya keren (?)*saya gak ngomongin sinetron indonesia loh ya plis
Film film jepang misalnya, yang selalu berhasil meninggalkan pesan dan kesan mendalam bagi saya bahkan terkadang tanpa ada unsur romansa cintanya pun filmnya bisa apik banget gitu. Kelebayan ekspresi pemainnya itu nah yang justru bikin lucu. Satu hal yang saya maknai setiap saya nonton film. Bahwa menjadi orang aneh itu anugerah. Coba deh si Hyuga... apalah itu namanya-pokoknya pemeran utama cowok di film Rich man and poor woman. Dia orang yang antisosial. Hobinya berkutat didepan komputer. Dingin. Galak. Tapi diusianya yang muda, dia telah masuk ke jajaran pengusaha sukses. Hyuga terkenal aneh. He is different.
Dan ada lagi cerita yang mengangkat orang aneh, si Makio di film my boss my hero. Dia adalah orang bodoh yang membenci sekolah. Karena latar belakang pendidikannya dangkal, ia terancam tak dapat mewarisi sesuatu dari ayahnya. Hingga akhirnya dia disuruh sekolah dulu. Haha bayangkan, pria usia 27 tahun sekolah SMA, menyamar jadi usia 17. Aneh kan? Ada lagi, si kugi di film perahu kertas, dia aneh. Karena suka dongeng. Berfantasi dengan dunianya sendiri. Tapi saya suka dengan imajinasinya. Suka. 
Aneh itu memang identik dengan kreatif. Ya terkadang harus menganehkan diri dulu baru saya bisa menulis. Haha.

Tak ada orang aneh sih sebenarnya. Yang ada hanya orang yang berfikir dengan cara yang berbeda dari kebanyakan orang. Cara berfikir orang-orang "aneh" selalu membuat saya takjub. 

tuh kan saya juga aneh, sebenernya inti dari tulisan ini apa coba? Melompat lompat secepat bakteri mereplika diri. Gak jelas bentuknya. Ah sudahlah saya hanya ingin menulis. Saya bukan menulis untuk orang lain. Saya menulis untuk saya. Itu sudah. 
Saya hanya suka mengamati, lalu menuliskannya. 
Ah ya saya hampir lupa kalo saya lagi ada diperjalanan. Dan hampir sampai. Sampai ditujuan. Maka saya akhiri saja tulisan saya. Ah sial, ternyata saya yang aneh.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar