Rabu, 27 Maret 2024

menunggu kabar

 Selepas tarawih malam ini, cepat cepat ia membuka laptopnya. Melihat pengumuman. Tapi yang ia tunggu rupanya belum ada kabar. Ia ingat seminggu lalu ia ujian online, dikamarnya. Anaknya meraung-raung diluar pintu memanggil-manggilnya. Sementara ujian masih berlangsung 1 jam lagi. Anaknya baru saja pulang main. Padahal sudah jelas pesannya, bahwa siang ini Ibu ada ujian, tak bisa diganggu dulu selama 2 jam kedepan. Ia juga sudah menitip pesan pada para pengasuh anaknya agar mengajak anak-anaknya main keluar. Namun entah kenapa anak sulungnya tiba-tiba bisa mengamuk begitu diluar pintu kamarnya. Pikirannya jadi kacau. Mana bisa mengerjakan soal-soal ini sementara anaknya berteriak-teriak mengamuk diluar. Astaghfirullah. Ia hirup nafas dalam-dalam, mencoba berkonsentrasi. Namun tetap saja angka angka didepan layarnya seolah menari-nari tak kunjung bisa ia pecahkan jawabannya. Ah sudahlah, ia kerjakan sebiasanya. Akhirnya genap sudah 2 jam selesai ia ujian. Nilai ujiannya langsung keluar begitu ia submit jawabannya. Dan jawabannya benar-benar meluncur jauh lebih rendah dari 2 ujiannya sebelumnya. Ia hanya mematung. Dadanya sesak. Ia hanya merapal doa dan menghibur dirinya bahwa ini konsekuensi seorang ibu. Ujian di rumah dengan ada anak ya begini ini konsekuensinya. Ia coba menerima kenyataan dan memasrahkan semua hasilnya pada Allah Azza wa jalla.

Dan malam ini, tepat seminggu setelah jadwal ujiannya, ia menunggu pengumuman hasil ujiannya itu. Ia benar-benar sudah teruji mengalami kegagalan akhir-akhir ini. Jadi ia siapkan hatinya lapang-lapang. Toh ia masih tetap punya pekerjaan. Masih tetap bisa melangsungkan hidup dengan keluarga kecilnya. Gagal ujian kecil ini hanya secuil dari ujian hidup. Penderitaan rakyat gaza masih selaksa lebih banyak dari sekedar ujian ini. Ia yakinkan bahwa apapun hasilnya, itulah yang terbaik dari Allah SWT.

Tepat jam 21.10 WIB ia buka grup telegram, sudah ramai orang melempar komen. Ada yang bahagia, ada yang sedih. Buru-buru ia pun buka website pengumuman. Alhamdulillah lolos ya Rabb. Terimakasih. Tinggal ia persiapkan ujian wawancara. 

Sebetulnya ia yakin sekali jadwalnya setelah libur lebaran akan bertumpuk-tumpuk. Tapi ya sudahlah, memikirkan skenario terburuk jika jadwalnya tumpang tindih hanya akan membuat kepalanya sakit. Jadi ia putuskan serahkan semua urusan skenario ini pada Allah Sang Maha Pembuat SKenario terbaik. Tugasnya saat ini hanya menyelesaikan target tilawahnya yang sudah lama tertinggal jauh. Ramadhan tersisa 13 hari lagi, ia harus mengencangkan ikat pinggang. Tetap nomer satu target ramadhan. Karena iapun hanya datang setahun sekali. 

Jumat, 22 Maret 2024

menerka

 Berkas-berkas itu kini telah tertumpuk rapi. Sudah sejak 2 jam lalu ia merapikannya sambil sesekali menghela nafas panjang. "Mau sampai kapan aku melakukan ini." gumamnya disela sela kesibukannya menghitung rekapan berkasnya. Ini ke 3 kalinya ia melakukan hal ini. Mengeprint berkas menjadi 3 tumpuk, memasukannya ke map mika bening dan membolonginya dengan pembolong kertas agar tersusun rapi dalam map. Hatinya sesekali mencelos saat melirik logo dalam tumpukan paling atas berkasnya. Logo sebuah perguruan tinggi terkenal. Kesitulah dia akan mengirim berkasnya. Alangkah terjalnya jalan menuju tempat pemilik logo itu. Upayanya taun lalu tak membuahkan hasil. Ditahun ini dia mencobanya lagi. Dengan berkas seadanya, karena instansinya belum memberinya izin sementara deadline pengumpulan berkas sudah semakin sempit. Nekat dia mengumpulkan berkasnya taun lalu. Ia hanya memasrahkan semua pada Allah Azza Wa Jalla, Maha pembuat skenario terbaik. 

Setiap ia gagal menembus perguruan tinggi itu, ia selalu mencoba mengevaluasi diri. Yang mana yang salah, yang mana yang terlewat, mana yang luput. Tapi semakin mengingatnya, hatinya semakin pedih. Terkadang ia berhenti ditengah jalan, merenung, apa sebenarnya yang dia cari. Kenapa sengoyo itu menuju perguruan tinggi? Tak cukupkah pendidikannya saat ini? Tiba tiba tubuh mungil yang dari tadi berada disampingnya menggeliat lembut. Bau keringatnya menyeruak seiring dengan gerak tubuhnya. Bau keringat paling nikmat sedunia itu ia hirup dalam-dalam. Ia elus dan kecup tubuh mungil itu. Tak lama, 2 tubuh mungil  lainya ikut menggeliat. Lalu ia rapikan posisi tubuh tubuh mungil itu satu-satu. Ya, dia sudah punya 3 anak. Merekalah bahan bakarnya untuk semangat meneruskan sekolah. Ia akhir-akhir ini begitu sibuk di pekerjaannya. Hampir tak ada waktu bersama anaknya. Sekolah, adalah tempatnya untuk rehat dari pekerjaan. Ia merasa rindu menuntut ilmu. Ia begitu banyak tak tau. Dan sekolah bagai telaga yang mampu memenuhi dahaganya. Namun sudah hampir 2 tahun upaya ia lakukan untuk sekolah lagi sampai saat ini belum membuahkan hasil. Tahun ini urusannya malah semakin pelik. Andai ia tak menggantungkan harapannya pada Allah, niscaya sudah sejak lama ia menyerah. Ia hanya meyakini bahwa tugas seorang hamba hanya berusaha. Keputusan tetap ada ditangan Allah SWT. Ia hanya memasrahkan arah hidupnya pada Allah SWT. Hidupnya akhir akhir ini laksana air yang menggenang dalam kolam. Keruh karena kurang bergerak. Ia ingin sedikit menjernihkan hidupnya dengan bergerak. Mengalir ke tempat yang ia pasrahkan pada Allah. Ia hanya mengikuti kata hatinya. Walaupun jalannya begitu berliku lagi terjal. Ia akan coba sampai ia terjatuh dan tangan tangan Allah SWT pun akhirnya menolongnya. 

Berkas berkas itu telah siap ia kirim ke kantor pos besok. Dan tugas lainnya masih siap menantinya untuk dikerjakan. Pekan depan ia ada presentasi Nakes Teladan. Ia terpilih mewakili kecamatannya untuk ikut lomba di tingkat kota. Satu-satunya penghiburannya bahwa, mungkin Allah SWT belum berkehandak meloloskannya sekolah taun lalu adalah karena alasannya untuk ini. Maka ia maksimalkan segenap kemampuannya untuk lomba ini. Apa lagi yang dimiliki seorang mukmin selain berprasangka baik pada Tuhannya? Hanya itu satu-satunya penguat jiwanya yang rapuh. Ia berjanji dalam hatinya bahwa akan memberikan yang terbaik dalam lomba ini. Agar ini benar- benar menjadi alasannya sepadan untuk menunda sekolahnya ke tahun berikutnya. Ya Allah.... tolong .

Senin, 16 Januari 2023

Sera lahir ke dunia


 Anak pertama saya sudah 4 tahun, dan yang kedua sudah 2 tahun ketika saya mendapati testpack saya kembali positif. Bingung campur haru dan ketidaksiapan menyeruak menjadi satu. Belum siap untuk menambah lagi anggota keluarga baru. Perlahan tapi pasti akhirnya saya mulai menerima dan bersyukur pada Allah swt. Banyak orang tua diluar sana yang mendambakan anak, sementara saya diberi kemudahan oleh Allah swt untuk hamil. Hamdalah. Sama seperti kehamilan kedua, saya sama sekali tak kesulitan, tak ada mabok, mual, muntah, bahkan kadang saya merasa kalo saya lupa sedang hamil. Hamdalah hamdalah.

Hingga memasuki usia kehamilan 7 bulan saya mulai kesulitan, sementara pekerjaan semakin banyak, pasien numpuk tiap harinya. Pikiran gak keruan. Waktu itu perkiraan lahir yang diprediksi dokter obsgyn sekitar 24 November 2022. Sejak 10 November saya memutuskan untuk cuti, karena sudah sangat berat mengerjakan lebih dari 5 pasien setiap hari. Lagipula saya sudah mulai sering merasa kontraksi. Dengan penuh drama akhirnya saya dan keluarga berangkat ke tasik. Saya yang hamil dan sering kontraksi, 2 balita usia 5 dan 3 tahun, dan suami yg mengendarai mobil. Meski banyak yang khawatir saya brojol di jalan, tapi bismillah kami berangkat berempat berkendara pd malam hari ke tasik lewat jalan puncak. Di puncak kami berhenti dulu ke rumah adik saya untuk membawa perlengkapan bayi bekas adik saya, karena april 2022 lalu dia juga habis lahiran dan anaknya sudah mau berusia 9 bulan jd banyak perlengkapan bayi yang sudah tidak terpakai. Jujur, untuk anak ke3 ini saya bener2 gak terlalu banyak persiapan untuk peralatan lahir, cenderung seadanya dan semampunya, hiks. Maafkan ibu,nak. Kesibukan pekerjaan sembari mengurus 2 balita harusnya bukan alasan sih ya. Tapi yagimana, emang ga ada waktu untuk belanja printilan lahiran. Sisa ini itu yang kurang dibeliin mamah pas udah sampe tasik.

Ditasik bener2 gak ada si mbak ART yng menemani. Kakek neneknya kerja. Ayahnya bolak balik jakarta tasik. Jadi sebenernya pulang ke tasik malah makin mandiri akutuh wkwkkw. Positifnya sih disini bener2 dirumah ga perlu kerja meskipun ga ada si mbak ART. Cuma karena emang kewalahan banget ngurus 2 balita akhirnya kayak nyetrika, nyuci, beres2 rumah mamah, saya dibantu ART pulang pergi tetangganya mamah. Jadilah 10 hari berlalu dirumah mamah tanpa ada tanda2 mau brojol. Kirain ditasik hanya selang bbr hari langsung lahiran, ternyata si gelombang cinta ini ga kunjung datang lagi. Kayaknya kontraksi ditempat kerja yg mulai sering itu karena kecapekan deh. Bener2 keputusan yang tepat sih buru2 cuti. 

Hingga akhirnya hari minggu pagi tanggal 20 November 2022 saya mulai berkeringat dingin menahan mules. Kayaknya ini beneran deh mulesnya, makin sering dan makin sakit. Untungnya ada suami dirumah akhirnya ke RS dianter suami. Anak anak dititip mamah papahku. Jam 11 sampai RS masuk IGD. Diobservasi di bed di IGD. Cek darah, swab, dll. Lalu karena masih bukaan 1 disarankan pulang atau masuk rawat inap. Akhirnya ke rawat inap. mules ditungguin suami di rawat inap dan udah mulai sering banget mulesnya pas di cek emang udah bukaan 7. Masya Allah luar biasa pokoknya sakitnya. Harusnya ya udah anak ke 3 udah mulai siap menghadapi kontraksi ini, tapi justru karena sudah berpengalaman dan tau gimana sakitnya jadi rasanya pengen skip aja hiks. Jadi lebih takut dan jiper banget menghadapi momen kontraksi ini. Sampe diruang inap itu kan aku sekamar sama ada tuh 1 pasien lain, pasien sebelah itu baru lahiran anak pertama dan sesar, ngebayangin gimana rasanya dia denger aku mengerang kesakitan dan beristighfar Allohu akbar kenceng banget sampe aku bilang ke susternya tolong sus aku mau sesar aja saking pengen diskip aja sakitnya. Padahal ya sesar juga sakit ya setelah operasinya hiks. Hebat lah pokoknya jadi ibu tuh bisa menahan sakit yang luar biasa. Iya beneran aku emang memuji diri sendiri masya Allah kuasa Allah keren banget badan ini bisa menahan sakit yang sedemikian luar biasa itu. Kayak di setrum sakitnya tuh. Saking sakitnya aku sampe harus mencari hal yang bisa membuatku memotivasi diri untuk kuat menghadapi sakitnya ini. Tau ga apa motivasinya? Kalo anak pertama aku motivasinya adalah, "Ayo sini datang, gapapa sesakit apapun akan aku hadapi karena ini yang aku tunggu dari 5 hari lalu" baca aja ya momen lahiran kira , dan anak kedua ga ada motivasi makanya kerasa sakit banget di lahiran kedua momen lahiran bia, nah yang ketiga ini motivasi saya adalah

                    "Allohu Akbar gapapa ya Allah sakit juga asal jadikan anakku ini jadi anak yang soleh"


dan itu bener2 memberi kekuatan untuk bisa menahan sakitnya melahirkan. Setelah kontraksi makin sering, rasa sakit makin sakiit banget, dan ternyata emang udah bukaan 7, saya dipindah ke ruang tindakan. Dan u know di ruang tindakan ternyata bidan yang memimpin lahiran saya adalah teman saya sendiri. Sebutlah temen saya itu si Lisa. Si Lisa ini temen SMA saya. Gak begitu deket. Tapi lumayan akrab karena bangkunya waktu itu ada dibelakang saya. Tapi ya biasa aja ga bestie banget. Hanya bergaul sekedarnya saja. Pas lulus SMA juga ga pernah ketemu lagi, tapi setahun belakangan ini ngedadak sering ngehubungi saya buat apa coba, minjem duit hiks. Sebenernya saya agak terganggu ya sama orang yang akrab aja nggak, ga pernah kontekan, sekalinya kontekan minjem duit dan itu bukan sekali dua kali tapi lebih dari 3 kali. Karena emang ga akrab ya jadi saya ga pernah minjemin uang karena emang pas ga ada juga sih uangnya. Sampe saking terganggunya saya blok wasapnya. Saya juga sampe nanya ke temen saya yg seprofesi sama dia nanyain track recordnya dia kenapa bisa sampe minjem uang terus, ternyata ya emang udah terkenal suka minjem uang hiks. Fix lah jadi makin ilfeel kan. Apalagi minjem uang hanya untuk menuruti gaya hidup. Dan jeng jeng jeng tau tau dia sekarang ngebantu proses lahiran saya. Syok dong. Mana mules banget mau lahiran, liat dia makin mules. Berdoa aja sama Allah semoga Allah selamatkan dan dia bekerja profesional. Alhamdulillah lahiran saya lancar.

Jadi pas saya udah pengen ngeden tuh, saya disuruh ditahan jangan dulu ngeden. Gak kuat bener2 nahan ngeden. Katanya masih bukaan 9 makanya jangan dulu ngeden. Kayak mau BAB udah ga tahan tapi harus ditahan itu gimana sih. Tersiksa banget. Dan itu tuh agak lama saya nahan ngeden mati-matian itu. Walopun tetep ngeden juga sih tapi si kepala bayi di mulut rahim saya ditahan sama tangan bidan biar bayinya gak keluar. Paha dan kaki saya juga saya rapatkan ketika ngeden itu karena katanya jangan dulu. Luar biasa tersiksa. Sampe akhirnya dokter obsgyn nya datang saya diposisikan untuk sia ngeden tapi tenaga ngeden saya sudah abis. Bener dong dugaan saya, saya disuruh nahan ngeden waktu tadi itu karena dokternya blm datang, jadi harus nunggu dulu dokternya. Nah pas ada dokter itu, posisi saya sudah siap lahiran dan siap2 ngeden tapi nafas saya cuma mampu mengeluarkan bayi setengah badan saja, "Ayo sambung nafasnya, ngeden lagi." kata bidan dan dokternya. Akhirnya aku sambung lagi, baru deh alhamdulillah bayinya keluar. Perempuan lagi. 3 perempuan masya Allah hamdalah. Sehat selamat dan cantik. Tinggal saya yang masih harus lahiran kedua alias mengeluarkan plasenta. Saya inget waktu itu disuntik dipaha, ternyata suntikan itu memicu kontraksi sehingga keluar tuh plasentanya. Tapi plasentanya ancur kata dokternya. Sampe selaputnya ikut terkelupas. Berkali-kali itu tangan dokternya mengobok obok perutku untuk mengeluarkan potongan2 plasenta yang tercecer, Hingga akhirnya alhamdulillah keluar semua dan miss V saya dijahit. Kata dokternya cuma sobek bagian kulit, ototnya aman. Iya sih karena gak digunting saya inget betul pas lahiran anak ke 1 dan 2 mah digunting. Jadi pemulihan sampe bisa posisi duduk itu lama. Tapi untuk anak ke 3 ini nikmat alhamdulillah begitu selesai lahiran bisa langsung duduk. Dan san saya bisa IMD Inisiasi menyusui dini sama si mungil cantik. Waktu itu bayi lahir jam 18.08 wib. Masya Allah tergolong sebentar ya, masuk RS jam 12, brojol jam 18.00 sekitar 6 jam.

Selesai saya ditindak semua sudah bersih saya lalu dipindah ke ruang ranap lagi. Eit meski capek, belum bisa tidur bunda, harus menyusui dulu si mungil. Untung anak ke 3 sih jadi ga kaget. Dulu pas anak pertama sempet kaget begitu abis lahiran lagi capek2nya pengen tepar masih harus nyusui. Masya Allah begitulah ya dahsyatnya ibu luar biasa pokoknya. Tiap ada suster kekamar ditanya siapa nama bayinya suka bingung. karena emang belum nyiapin. Anak ke3 bener2 serba grasak grusuk dan dadakan, nama anak aja launching udah lahir 24 jam kemudian wkwk. Yang nungguin dari mulai mules sampe brojol bener2 suami dan ga ada siapa2 lagi. Biasanya yang nemenin mamah, kali ini mamah harus dirumah nungguin 2 balita. Mamah dan bapa mertua datang esoknya pagi hamdalah masih lengkap semua. Baru kakak ipar pd dateng. 

Makin cinta sih sama suami, terharu dia bener2 bantuin pas aku mau ke wc. Nyiapin peralatan mandi, softext nifas aku juga dia bantu siapin dan bekasnya dia buangin. hiks. Love banget ayah. Bersyukur banget bisa lahiran normal, jadi bener2 speed recovery. Besoknya udah bisa duduk nyusuin, makan juga enak. Perlu dibantu tuh cuma pas mandi aja sih nyiapin peralatan mandi dan baju ganti aja. Lainnya hamdalah udah mandiri. Paling bawain makan bawain minum yang letaknya gatau dimana. Suami juga kecapekan banget sih kayaknya. Pulang dari RS itu besoknya sekitar maghrib juga. Alhamdulillah lahiran pake asuransi dari kantor suami jadi cuma ngeluarin uang dikit karena ada ini itu yang ga dicover.

Sampe rumah disambut sama kakak kakak cantiknya. Happy banget liat makhluk mungil kayak boneka katanya hihi. Kami tidur ber5 dikamar. Malam itu juga aki nyiapin 2 kasur springbed dikamar untuk kami ber5. Dan yah setelah usia bayi kami sebulan barulah kami bawa kembali ke tangsel. semua sehat selamat hamdalah.

Kamis, 08 Oktober 2020

Nadom nabi

 Nabi urang  saréréa,

Kangjeng Nabi anu mulya,
Muhammad jenenganana,
Arab Kurés nya bangsana.
2
Ramana Gusti Abdullah,
Ibuna Siti Aminah,
dibabarkeunna di Mekah,
wengi Senén taun Gajah.

3
Robiul awal bulanna,
tanggal ka-dua belasna,
April bulan maséhina,
tanggal kadua-puluhna.

4
Ari bilangan taunna,
lima ratus cariosna,
tujuh puluh panambihna,
sareng sahiji punjulna.

5
Siti Aminah misaur,
waktos babarna kacatur,
ningal cahaya mani ngempur,
di bumina hurung mancur.
Babar taya kokotoran
Orok lir kenging nyepitan
Soca lir kenging nyipatan
Sarta harum seuseungitan

6
Parangina Kangjeng Nabi,
jatnika pinuh ku puji,
pinter tur gedé kawani,
sabar nyaah ka sasami.

7
Keur opat taun yuswana,
diberesihan manahna,
nabi dibeulah dadana,
malaikat nu meulahna.

8
Jibril kadua réncangna
Mikail jenenganana,
ngeusikeun kana manahna,
elmu hikmah sapinuhna.

9
Tuluy dada Kanjeng Nabi,
gancang dirapetkeun deui,
sarta teu ngaraos nyeri,
dicap ku Hotami Nabi.

10
Rama Nabi kacaturkeun
pupusna kacarioskeun
basa Nabi dibobotkeun
dua sasih kaunggelkeun

11
Kagenep taun yuswana
ditilar pupus ibuna
Nabi dirorok eyangna
Abdul Mutalib asmana

12
Kersana Rabbul’alamin
Kangjeng Nabi nu prihatin
yuswa dalapan taun yakin
éyangna mulih ka batin

13
Sabada wapat éyangna
Nabi dirawat pamanna
Abi Talib kakasihna
sadérék teges ramana

14
Kangjéng Nabi sering pisan
dicandak ka Nagara Sam
sok nyandak barang dagangan
di dinya téh pajeng pisan

15
Kacatur di éta nagri
loba pandita Yahudi
sareng pandita Nasrani
nu tepang jeung Kangjeng Nabi

16
Sadayana sasauran
ieu jalmi mo nyalahan
pinabieun ahir jaman
Torét, Injil, geus ngiberan

17
Sipat Nabi panganggeusan
aya di anjeunna pisan
harita loba nu iman
ka Nabi ngangken panutan

18
Karesepna Kangjeng Nabi
ka Gusti Allah ngabakti
di Gunung Hira maranti,
ibadahna saban wengi.

19
Di dinya jol kasumpingan,
Jibril nu nurunkeun Kur’an,
kalawan dawuh Pangéran,
Nabi didamel utusan.

20
Harita yuswana Nabi,
patpuluh taun kawarti,
diutus ku Allah pasti,
ngémbarkeun agama suci.

21
Anu iman pangheulana,
Siti Khodijah garwana,
Abu Bakar kaduana
sohabat nu pangmulyana

22
Murangkalih nu nonoman,
anu pangheulana iman,
Sayidina Ali pisan,
ka Nabi sadérék misan.

23
Jeung ari jalma beulian,
anu pangheulana iman,
Sayid Bilal kaleresan,
anu jadi tukang adan.

24
Ari lolobana pisan
ka Nabi téh ngamusuhan,
nganiaya ngajailan,
teu aya pisan ras-rasan.

25
Nuju tanggal tujuh likur,
bulan Rajab nu kacatur,
runut kaol nu kamashur
Kangjeng Nabi téh disaur.

26
Dipapag ku malaikat,
nyandak burok nu kasebat,
leumpangna téh cara kilat,
tutunggangan Nabi angkat.

27
Ti Mekah ka Baitul Maqdis,
teu lami-lami antawis,
ku jalmi henteu katawis,
Kersana Gusti nu Wacis.

28
Ti Baétul Makdis terasna,
naék tangga saterusna,
mi’raj téa kasebatna,
ka langit Nabi sumpingna.

29
Tujuh langit sadayana,
sareng aras pangluhurna,
disumpingan sadayana,
katut surga-narakana.

30
Kangjeng Nabi ditimbalan,
ku Gusti Nu Sipat Rahman,
anjeunna kudu netepan,
solat muji ka Pangéran.

31
Sadayana jalmi iman,
sami gaduh kawajiban,
solat nu lima giliran,
henteu meunang dikurangan.

32
Solat éta minangkana,
dina agama tihangna,
jalmi nu luput solatna,
nyata rubuh agamana.

33
Kapir Mekah kacaturkeun,
barang Nabi nyarioskeun,
mi’raj lain dimulyakan,
anggur pada nyeungseurikeun.

34
Pada hasud ngakalakeun,
ti dinya Allah ngersakeun,
Kangjeng Nabi dialihkeun,
ka Madinah disirnakeun.

35
Para sohabat pirang-pirang,
nu buméla milu iang,
milu ngalih saabrulan,
henteu pisan sumoréang.

36
Tambih kamulyaan nabi,
di madinah asal sepi,
jadi ramé ku nu ngaji,
muji ka Nu Maha Suci.

37
Sapuluh taun lamina,
di Madinah jumenengna,
agama Islam cahyana,
gumebyar ka mana-mana.

38
Ari mungguh Kangjeng Nabi,
nyaahna langkung ti misti,
ka umatna jaler istri,
leuwih ti sepuh pribadi.

39
Welas asih ka nu miskin,
sumawon ka budak yatim,
pada seubeuh ku paparin,
kadaharan jeung pisalin.

40
Akurna ka urang kampung,
calik satata ngariung,
tara angkuh jeung adigung,
sanajan ka urang gunung.

41
Ka nu nandang kasusahan,
gering jeung kapapaténan,
ngalayad sarta ngubaran,
ngajajapkeun ka kuburan.

42
Manis saur manis budi,
éstu mustikaning jalmi,
sajagat mo’ mendak deui,
saé rupa jeung parangi.

43
Raray lir bulan purnama,
halisna lir katumbiri,
waos lir inten widuri,
salira harum wawangi.

44
Éstu kersaning Pangéran,
lain seungit dimenyanan,
karinget pada nandéan,
diparaké seuseungitan.

45
Pirang-pirang mujijatna,
tawis kanabianana,
Kur’an nu nomer hijina
mujijat nu pangmulyana.

46
Tangkal nu pérang daunna,
disiram urut abdasna,
ngadadak loba buahna,
sarta hirup saterasna.

47
Domba nu banget kuruna,
sarta lalépét susuna,
diusap ku pananganna,
ngadadak juuh susuna

48
Dina hiji waktos deui,
sahabat bet kirang cai,
teras baé Kangjeng Nabi,
mundut cai anu kari

49
Cai ngan sakedét pisan,
éstu kabéh pada héran,
Nabi neuleumkeun panangan,
dumadak tuluy manceran.

50
Cai mancer loba pisan,
ka luar tina panangan,
sela-sela ramo pisan,
cukup keur jalma réaan.

51
Ya Allah Nu Sipat Rohman,
abdi téh iman ka Tuhan,
teu aya deui Pangéran,
lain ti Allah Nu Héman.

52
Nu ngadamel bumi-alam,
rawuh jeung eusina pisan,
nu wajib diibadahan,
taya anu nyasamian.

53
Sareng abdi iman deui,
ka Muhammad Kangjeng Nabi,
yén éta utusan Gusti,
miwulang ka jalmi-jalmi.

54
Nu sipat kapercantenan,
wijaksana tur budiman,
bener wungkul sasauran,
lain saur kaheureuyan.

55
Hurmat urang ka anjeunna,
dina mangsa jumenengna,
sareng sabada wapatna,
éstu teu aya béntenna.

56
Duh Gusti jungjunan abdi,
Sayidina Muhammad habibi,
pamugi salira nampi,
ka nu hina diri abdi.

57
Abdi umat ahir jaman,
anu banget panasaran,
hoyong tepang ngadeuheusan,
seja tumut serah badan.

Senin, 11 Mei 2020

Persiapan MPASI

Tanggal 14 bulan ini Bia tepat umur 6 bulan. Saya harus sudah mulai menyiapkan alat dan bahan persiapan MPASI nya. Oke langsung aja ya kita list...

Alat Makan: 
1. Mangkok, saya pake mangkok dari brother max. Soalnya enak ada kupingnya jd kalo megang mangkuk ga takut jatuh2. Apalagi bisa dipake sampe anak toddler, dia jg nanti bisa megang dibagian kupingnya.


2. Sendok makan
Sendok jg saya pake dari brother max. Pegangannya panjang jadi mantep dipegang ketika nyuapin anak.
Selain sendoi dari brother max, saya jg punya sendok easy to go dari nuby. Bahannya dari silikon jadi lentur gitu hingga ke pegangannya, dan ada tempatnya. Jd enak kalo dibawa bepergian, sendoknya tetep steril.

3. Bib
Saya pake dari brother max juga. Jadi uniknya bin dari brother max itu ada catcher. Dan antara bahan catcher sama bibnya itu beda, kalo bib nya dari cotton warna putih jd kalo kena noda gampang dicuci pake pemutih juga ilang nodanya ga perlu khawatir merusak warna karena memang warnanya putih. Catchernya bahannya dari silikon sehingga mudah dicuci juga jika kecipratan makanan. Uniknya catcher dengan bibnya bisa dicopot. Satu set bib dari brother max kita dapet 2 bib yang bisa dipake ganti2an dengan 1 catcher.
4. High cair
Saya pake yg murah meriah aja dari ikea :D. Bisa dipake sampe anak toddler. Bahkan kadang dipake ganti gantian sama kakaknya yang usia 2.5 thn.

Alat masak mpasi:
1. Saringan kawat
Saringan kawat dipake untuk menyaring makanan bayi terutama diawal mpasi yang mengharuskan bertekstur lembut.

2. Panci dan susuk
Kalo saya biasanya memang menyiapkan panci dan susuk khusus untuk memasak makanan mpasi Bia. Biar ga kecampur dg makanan dewasa yang notabener sangat berbumbu dan terkadang pedas dan kaya gula garam. Jadi better sih dipisah.

3. Talenan dan piso
Bagusnya talenan dan pisonya jg dipisah khusus masak mpasi.

4. Food container
Yang aku suka dari food container dari brother max ini tuh krn dibagian bawahnya terbuat dr bahan silikon, jd kalo makanan mpasi bekunya Bia mau disantap bisa gampang dilepas dari food containernya ini. Tinggal dipanaskan lagi. Jadi fungsi food container ini tuh untuk naro makanan mpasi agar dlm keadaan beku. Aku biasanya sekali masak untuk bia tuh agak banyak. Nah lalu dimasukin ke wadah ini, trus masukin freezer. Jd ntr kalo bia waktunya makan disore harinya tinggal dikeluarin dr freezer dan dihangatkan. Aku lbh suka dengan metode makanan beku gini daripada bubur instan. Tapi ya ga menutup kemungkinan jg aku ladang ngasih bia makan bubur instan.

5. Sterilisasi

Saya pake alat sterilisasi Baby safe. Tempatnya lumayan gede jd bisa muat banyak. Selain buat ngesterilin juga bisa buat ngangetin susu, ngangetin makanan mpasi, rebus telur, dll.

6. Slow cooker
Ini optional sih, cuma dulu saya beli ini tuh karena saya suka nyetok air kaldu untuk mpasi Kira. Sementara kalo ngerebus daging atau sumsum sapi di panci itu semakin lama airnya semakin surut. Padahal kan butuh banyak ya airnya haha. Akhirnya baca2 lah mengenai slow cooker ini dan ternyata bener2 masak secara slow sehingga bikin kaldu lebih efektif, airnya gak menguap banyak dan bener2 kentel penuh lemak yang berterbangan. Lemak inilah yang dibutuhkan untuk bahan campuran mpasi biar anak cepet endut. Slow cooker ini jg selain saya pakai masak kaldu juga dipake untuk bikin bubur nasi. Karena modenya slow jadi malemnya tinggal cemplung cemplung maka besok paginya jadilah bubur penuh citarasa. Ajaib kan.

7. Hand blender
Saya pake ini untuk menghaluskan bahan mpasi, misalnya ayam, atau ati, atau daging sapi biar lebih halus. Saya pake hand blender little giant.


Bahan MPASI


1. Belcube
2. Unsalted butter merk elle
3. Evoo
4. Kaldu
5. Chia seed
6. Oats

Senin, 04 Mei 2020

Alat perang mami perah

As a working mom tentunya kita perlu menyiapkan ASIP untuk bayi agar tetap mendapatkan ASI eksklusif walopun kita lagi ditempat kerja. Nah untuk menyiapkan ASIP ditempat kerja tentu dibutuhkan alat perang.

1. Pompa ASI
Pas Bayi Kira lahir (anak pertama), saya belum kerja, kebutuhan Pompa ASI hanya sekedar untuk mengosongkan PD (Payudara) pas lagi penuh banget dan Kira nyusunya dikit. Jadi mau ga mau biar ga sakit PD nya ya dipompa. Pas jaman Kira saya punya Pompa ASI yang manual merk Pigeon. Pertimbangannya kenapa pilih yang manual karena jarang dipake juga buat merah aSI, saya 24/7 bersama Kira jadi ya daripada ASI diperah saya lebih pilih DBF aja (Direct breastfeeding, nyusu langsung).
Sebenernya mau pompa manual atau elektrik itu sama aja ya mom, sama sama bisa merah ASI hehe. Mari kita review satu satu ya. Dimulai dari Pompa Manual dulu.
Kelebihannya:

  • Lebih murah, ini penting banget dong tentunya terutama buat emak2 ngirit kayak saya. Haha.
  • Ringkes gak banyak printilannya yang harus dicuci. Jujur ya mom yang bikin males dari mompa ASI itu adalah nyuci alatnya 😄😄. Belum lagi mesti disterilin, itu lumayan makan waktu. Jadi ya akan sangat membantu menghemat waktu kalo printilan pompa jauh lebih simpel dan ringkes. 
  • Gak perlu mikirin batu batre mesin pompa atau nge cash mesin pompa. Kapanpun dan dimanapun bisa langsung cus mompa karena pake tenaga otot. Cuma harus siap pegel aja mom. 😆.

Kekuranganya:

  • Bikin pegel. Yaiya lah ya kalo satu PD mompa 15 menit jadi ya siapsiap aja mompa 30 menit kanan kiri. Tapi dinikmati sambil dzikir insya Allah lebih barokah mom. Hihihi.
  • Makan banyak waktu. Untuk ASI manual ya rata2 single pump ya mom kecuali kalo beli 2 Pompa ASI manual maka bisa langsung mompa kanan kiri sehingga bisa irit waktu. Tapi kan susah ya mompa pake tangan Kiri mah. Yang intinya adalah ya sekali mompa siapkan aja waktu minimal 30 menit. 15 menit pompa kanan 15 menit pompa Kiri. Kalo mommy mengikuti kaidah mama eping (eksklusif pumping) yang mompa maksimal 4 jam sekali mom, siap2 sixpack aja mom tangannya. Hihi. Itung2 olahraga sih mom. Eh tapi jangan salah mom, beberapa working mom ada yng lebih milih pompa manual ketimbang pompa elektrik, karena kalo pompa manual rasanya lebih mantep dengan bisa mengatur sendiri tenaga ketika mompa dan juga frekuensi nya. Jadi ya kembali ke selera.
Review Pompa ASI manual Pigeon (Harga Rp. 470k)
Pendapat pibadi saya mengenai pompa manual pigeon ini sih oke oke aja mom. Sebenernya subjektif sih karena saya ga pernah pake pompa manual merk lain. Eh pernah ding pake pompa manualnya spectra. Pompa manual spectra ga enak mom tuas nya copot copot, lebih mantep pake pigeon ini bisa kokoh tuasnya dan mode mompa bisa diatur bisa pake mode massage dan mode expression. Mode massage penting mom untuk memicu LDR (Let down reflex) yaitu yang bikin ASI mengalir deras. Setelah keluar tuh LDR baru pindah ke mode expression. Mompa pake pompa manual pigeon enak sih mom ga bikin sakit dan lumayan ga berisik, ditambah di corongnya ada bantalan silikon. Trus corongnya ada 2 size, size Large sama size Reguler. Trus udah dapet dot juga sepaket sama pompa pigeon nya. Trus ada valve cadangan juga, jd nanti kita dapat 2 valve. Trus apalagi, trus trus mulu udah kayak tukang parkir.

Nah pompa ASI saya yang kedua ini saya pake yang elektrik merk Spectra 9plus (harga 1.77 jt)

Nah karena harganya lumayan mahal, saya lumayan lama untuk semedi beli pompa ini. Hal yang paling mendorong saya membeli lagi pompa ASI yang elektrik padahal udah punya yang manual itu ya karena biar irit waktu mompa. Sebagai ibu 2 anak, yang jarak anak pertama ke anak kedua hanya 2 tahun 3 bulan, tentu setiap detik waktu mommy adalah sangat berharga termasuk buat mompa. Mengingat pentingnya memompa ASI ini karena pas anak kedua saya udah jadi working mom, maka sebisa mungkin melakukannya dengan seefektif dan seefisien mungkin. Jadilah saya memutuskan untuk membeli pompa ASI elektrik dual pump. Jadi sekali mompa saya bisa langsung 2 PD kanan kiri dan dalam waktu 15 menit, udah selesai tuh. Ngirit waktu hampir separo nya kan mom dibanding pompa manual. Nah saran saya, bagi mommy yang masih galau mau beli pompa elektrik atau manual dan kalo yang elektrik mending merk apa, mendingan mommy sebelum beli nyoba dulu dengan cara menyewa mom. Karena pompa itu cocok2an, bisa jadi di mommy A pompa ini cocok tapi di mommy B ga cocok kan. Tapi kalo saya sih atas nama pengiritan lagi lagi ga perlu nyewa nyewa dulu lah, udah bismillah aja hajar beli yg spectra ini wkwkkwkwk. Tapi riset saya sebelum beli spectra ini lumayan mendalam nih mom, bermodalkan video yutub dan artikel review beberapa pengguna maka saya memutuskan beli spectra ini. Waktu itu saya sempet galau beli spectra atau medela mom. Langsung aja deh kita review ya

Kelebihan
  • Pompa ASi ini termasuk murah dibanding medela dengan spesifikasi kurang lebih sama ya mom. Harga medela swing maxi yang double pump itu bisa 2.8 jt mom.
  • Mesin gak berisik. Kalo saya baca baca sih beberapa review mengatakan pompa elektrik medela agak berisik dibanding spectra.
  • Bisa di cash. Ini penting banget mom. Saya memang cari pompa asi elektrik yang bisa di cash karena leboh simpel, kita tinggal ngecash mesinnya di rumah dan ditempat kerja tinggal cus dipake. Jadi nih mom saya sempet galau antara beli spectra tipe 9plus ini atau yang Q plus. Jadi bedanya 9plus dan Qplus ini adalah kalo 9 plus bisa di cash dan kita bisa mompa tanpa mesinnya harus nyolok listrik. Kalo saya sih agak takut kesetrum hehe. Nah kalo Q plus ini, pas mompa mesinnya harus sambil nyolok ke listrik atau harus disambung ke power bank. Saya termasuk yang gamau ribet bawa bawa power bank, bawa mesin pompa sambil mompa aja ribet ini ditambah harus nyambungin dulu pompanya ke power bank kan makin ribet. Tapi untuk mesin yang Q plus ini konon mesinnya sama dengan 9 plus mom. Harganya jg jauh lbh murah ketimbang 9 plus yaitu 950rb aja udah dapet pompa elektrik dual pump. Cuma yaitu kekurangannya mesti nyolok listrik atau bawa power bank. Nah saya juga membandingkan dengan medela swing ya, jadi medela swing itu dengan harga 2.8 jt itu mesinnya juga harus nyolok listrik juga mom, dan kalo mau pergi2 bisa pake baterai yang ukurannya kayak batre jam dinding. Pakenya 4 baterai. Saya baca baca di review sih untuk 4 baterai itu cuma bisa maksimal dipake mompa 4 sampai 5 kali aja mom kebayang kan borosnya. Belim lagi kalo pemakaian ke 4 dan seterusnya itu daya hisap mesinnya jadi berkurang atau ga maksimal karena tenaga baterainya mulai low. Spesifikasi medela swing maxi ini mungkin kalo di spectra hampir sama kayak tipe spectra 9s. Sama sama mesti nyolok listrik atau pake baterai. 
  • Hospital grade. Untuk ukuran mesinnya yang enak digenggam ringkas dan praktis dibawa bawa, spectra 9 plus ini udah hospital grade loh moms. Apasih hospital grade itu? Hospial grade adalah pompa asi yang sering digunakan di rumah sakit karena bisa dipake oleh lebih dari satu pengguna. Mempunyai sistem pompa tertutup sehingga ASI dan mesin pompa tidak tercampur. Hal ini penting karena jika sistem pompa terbuka akan meningkatkan resiko terjadinya penumpukan jamur kalo tidak dirawat dengan baik. Terlebih lagi jika dipakai dengan pengguna lain maka ASI akan tercemar oleh pengguna sebelumnya. Jadi pastikan mommy memilih pompa asi electrik yang hospital grade ya mom.
  • Sparepart mudah didapat. Pompa asi merk spectra sangat mudah mendapatkan sparepartnya mom. Mommy bisa beli sendiri mulai dari corongnya, selangnya, hingga valve nya apabila ada kerusakan. Oh iya bahkan untuk spectra sendiri mommy bisa beli secara terpisah corong yang handsfree mom.
     

Jadi bentuknya nanti setelah dirakit itu kayak mangkok tinggal diselipin di Bra. Jadi mommy bisa mompa sambil kerja. Asik kan. Haha. Harganya 500rban mom. Ada ukurannya yang hadsfree ukuran S yaitu 25 mm dan ada yang M yaitu 28 mm. Oh iya dulu sempet kepikiran beli pompa ASI spectra 9plus yang preloved nya aja trus corongnya beli sendiri yang handsfree. Jadi ntr prelovednya itu diambil mesinnya aja. Misalnya harga prelovednya kisatan 1.3 jt ditambah beli handsfree 500rb harganya total bisa 1.8 jt kan ga jauh ya sama beli 9plus baru. Tapi gatau kenapa waktu itu aku akhirnya beli 9plus baru dan gajadi beli handsfree.
  • Harga prelovednya masih tinggi. Ini penting mom. Karena kita ga akan selamanya pake pompa ASI kan. Kalo anak udah usia 2 tahun atau kalo ASI udah seret sebelim anak umur 2 tahun kan sayang ya pompa asi nya jadi ga kepake. Nah daripada itu asi lumutan dirumah kan mendingan dijual lagi ya. Kisaran harga prelovednya itu beda beda sih mom tergantung lama pemakaian dan frekuensi pemakaian, bisa dijual lagi maksimal seharga 1.3 kalo barang masih oke. Lumayan kan itung2 biaya pemakaian kita 500rb.
  • Nah selain handsfree keajaiban spectra 9plus ini ada lagi mom yaitu bisa disambung pake konektor langsung ke kantong ASI.
 
     Nah dengan adanya konektor ini lumayan lebih ringkes bawaan ketempat kerjanya mom. Cuma kantong asip nya cuma compatible sama kantong asi merk gabag yang ada bolongan diatas kantungnya nuat pengait konektor nya. Tapi ada juga sih konektor merk BKA yang tipe dijepit gitu
Ini harganya jauh lebih murah sih dibanding yang konektor kolibri cuma kalo liat dari tampilannya kan cuma dijepit ya, saya khawatir gampang jatuh gitu kan kalo kantong asi nya penuh asi kan kalo sampe jatuh auto nangis mamaknya. Butiran cinta terserak. Eh tapi ini cuma kekhawatiranku aja ya belum nyobain langsung kok. Kalo ada yg berpandangan beda silahkan dicoba. Lagian kayaknya asik nya pake konektor bka ini bisa pake kantong asi merk apa aja.
Oh iya tips lagi nih bagi yang tertarik beli konektor asi kusaranin beli 1 dulu aja. Jangan langsung 2 ya walopun mommy pake pompa dual pulp. Karena aku udh beli 2 nih tetep aja yg kepake cuma 1. Jadi kalo pas asi nya banyak sih oke oke aja pake 2 konektor langsung ke kantong asip. Nah kalo pas asi seret udah terlanjur buka 2 kantong asi tapi isinya masing2 setengahnya kan sayang ya mom. Ngerti kan maksudnya mom. Jadi better sebelah aja yg pake konektor, yg sebelahnya normal aja dihubungkan ke botol. Jadi kalo ternyata hasil pompa yg PD kanan kiri isinya dikit bisa langsung disatuin ke wadah kantong asi yg udah dibuka yg udh disambungin ke konektor.


  • Praktis ringkas dan mudah dibawa bawa. 
  • Terdiri dari 2 mode hisap yaitu mode massage dan mode expression. Asiknya nih di spectra tipe 9plus ini mode expressionnya bisa sampe level 10. Saya biasanya kalo pas mode massage pake level maksimal level 3, setelah LDR keluar baru ganti mode expression maksimal saya pake level 7.
  • Printilannya mudah dicuci. Jadi kalo kita ngerakit pompa asi spectra ini aku cuma make corongnya, botolnya sama valve. Jadi masing2 kanan kiri nih aku ya cuma nyuci 6 benda aja. Oh iya aku pas pake pompa spectra ini biasanya gasuka pake silikon dicorongnya. Soalnya silikonnya tuh malah bikin sakit dan bikin asi tumpah tumpah. Jadi printilan spectra ini tergolong ringkas dibandingin kalo mau nyuci pompa asi manual pigeon itu banyak banget printilan yang harus dicuci. Mulai dari valve, belum corongnya yang misah sama handle, banyak lah.

Kekurangan
 Kalo kekurangannya apa ya.. hmm sejauh ini saya cukup puas sih dengan spectra 9plus ini jadinya bingung kekurangannya apa ya. Kekurangannya mahal sih ya kayaknya wakakakak. Tapi menurutku dengan spesifikasi seperti ini 1.77 jt worth it lah. Oh iya beberapa orang menilai kalo pake spectra 9plus ini mesinnya berisik pas lg mompa. Tapi menurutku enggak sih. Ya memang bersuara sih kayak suara hp kalo mode getar gitulah suaranya. Kan masih bisa ditolerir ya ga sampe bikin bangun bayiku sih. Suaranya lembut kok. Ntar deh kalo ada kekurangannya ku catet disini ya haha
  • ...

2. Cooler bag.
Nah alat perang mami perah kalo pas lagi dikantor yang selanjutnya adalah cooler bag tentunya. Aku pake cooler bag merk Allegra.

Ga ada alasan khusus sih kenapa aku pilih allegra ini selain karena pas lagi dapet diskon di Imbex wakakak. Sebenernya agak nyesel sih beli cooler bag yang kecil gini. Soalnya kan ada tuh cooler bag yang nyatu sama tas biasa, jd kalo mommy ke kantor tinggal bawa satu tentengan aja yang udh nyatu cooler bag dan tas biasa yg muat diisi banyak. Misalnya ini nih.
Agak nyesel sih dulu ga beli ini hiks, kan asik tuh bagian atasnya bisa diisi pompa nya trus dompet, hp, atau buku kecil buat dibawa ke kantor kaannn. Huuhhh aku telat sih risetnya emang. Huhuhu.
Tapi dengan cooler bag yang ada ini kumaksimalin nih isinya begini. 

Jadi bagian dalem tas yg dilapisi aluminium foil ini biasanya kuisi 2 botol spectra beserta 2 coronya yang udah disterilin ya, plus 2 ice pack.


Nah bagian atas tas kan ada resleting lagi tuh yang bagian yang ga dilapis aluminium foil itu kuisi pouch isi mesin spectra 9 plus beserta 2 selangnya dan 2 apa sih yg bulet2... backflow preventer nah itulah ya yang bikin sistem pompa tertutup tuh ya ini. Jadi itu semua kumasukin pouch trus ditaro di bagian resleting atas. Diresleting atas itu masih muat ku jejelin kantong asi paling sekali berangkat kantor aku bawa 3-4 beserta spidol nya. Trus muat dompet kecil dan HP juga. Hahaha muat loh itu walopun harus diresleting dengan sekuat tenaga. Hiks khawatir bentar lagi dol aja


Tadaaaa ini adalah hasil pompaku sekali berangkat kerja kan lumayan ya bisa nabung 2 kantung hiks. Alhamdulillah.

3. Kantong Asi
Yap ini penting banget dong ya mom untuk menyimpan butiran cinta. Aku pernahnya pake merk gabag sama Gea baby aja sih haha. Keduanya bagus bagus aja sih. Cuma dirumah aku nyetok banyak banget yang merk Gea baby dengan berbagai warna karena pas lagi promo di Imbex jadi auto borong lah ya emak emak perah ini. 180rb dapet 6 box loh mom kan lumayan ya ga sih. Oh iya mom tips nih ya buat mama perah menurutku lebih baik nyetok kantong asipnya yang beda2 warna mom, jadi kita bisa mengorganisir simpanan asi berdasarkan warna kantung asi. Misalnya tiap 3 hari sekali ganti warna nih, jd ntar ke Nanny tinggal nitip pesen "nanti yang dipake ASI di kantung warna pink dulu ya." Lebih ga praktis ketimbang harus nyari2 dulu tanggal yang tertera di kantungnya kan mom. Dan aku termasuk penganut Last in first out untuk ASIP. Jadi yang terakhir kumasukin freezer itu yang nantinya akan menjadi yang pertama diminum baby. Pertimbangannya biar ASI yg diminum bayi lebih fresh. Metode first in first out juga gapapa sih mom dengan catatan freezer nya bekerja dengan baik. Suhu didalam kulkas terjaga sehingga kualitas asi tetep bagus dan tahan lama.

Oh iya mom, saya sebenernya punya sih botol simpan ASI yang dari kaca itu, cuma jarang saya pake. Selain karena saya males nyuci wkwkkwk, botol kaca juga lebih banyak makan tempat baik di tas cooler bag nya maupun di freezernya. Secara saya cuma mengandalkan Freezer dikulkas 2 pintu ga beli kulkas freezer khusus ASI. Sebenernya lebih go green pake botol kaca sih ya ketimbang pake plastik kan lebih bnyak nyampah, hiks. Maaf kan ya Allah.

4. Ice pack
Saya punya 3 ice pack, 1 merk allegra, dapet gratis bawaan cooler bag nya, yang 2 lagi saya beli merk BKA. Saya working mom yang kerja dari jam 7.30 pagi sampai jam 14.00 sore. Kadang jam 12 siang saya izin pulang sebentar untuk pulang ke rumah nyusuin bayi saya, ken tempat kerja ke rumah itu lumayan deket. Jadi 2 ice pack cukup sih menurut saya untuk dibawa ke kantor. Karena biasanya jam 12 siang pas pulang itu ASI hasil saya perah dikantor udah langsung masukin ke freezer.

5. Soft cup feeder.
Saya punya pengalaman buruk mengenai media pemberian aSI Dot. Jadi anak kedua saya, sejak dia lahir, saya udah ngenalin dia ke dot. Itu kesalahan terbesar saya. Awal awal bayi saya pintar, dia bisa dengan mudah menyesuaikan baik itu ketika saya susuin langsung maupun ketika diganti dengan dot. Tapi makin kesini, ketia usianya udah 2 minggu dia mulai bingung puting. Dia ga mau nyusu langsung sama saya, nangis kejer tiap disodorin PD. Saya stress berat.

Dulu pertimbangannya saya langsung ngenalin bayi saya ke dot karena untuk mempersiapkan dia ketika saya kerja. Tapi begitu saya baca baca ternyata mengenalkan bayi dengan dot itu sebaiknya setelah usia bayi 1 bulan keatas. Jadi bingung puting itu terjadi karena posisi lidah bayi ketika menyusu dengan dot dan dengan langsung ke payudara itu berbeda. Lebih mudah dengan dot. Ibaratnya kalo dengan dot itu si dotnya digigit aja susu langsung keluar, beda ketika disodorin Puting, bayi harus mengeluarkan tenaga untuk menghisap baru deh asi nya keluar. Kelamaan ngedot itu membuat bayi jadi malas ketika diganti dengan puting. Karena kalo ke puting bayi kudu ngeluarin tenaga lebih tapi kalo ke dot nggak. Gitu sih yang saya baca baca mah. Pokoknya waktu itu bayi saya lumayan lama gak mau DBF, hampir 2 minggu saya berperang menahan sakit batin tiap anak nangis kejer pas disodorin puting. Sampe saya dimarahin ibu saya karena menurutnya saya memaksa bayi saya untuk menyusu langsung. Hiks. Sedih lah pokoknya. Alhamdulillahnya 2 minggu kemudian anak saya mulai pinter nyusu langsung. Dan buru2 saya buang itu dot nya saking kesel nya saya. Jealous lah gila ya masa milih dot ketimbang puting. Hiks. Padahal ada kenikmatan yang tak ada duanya ketika bayi menyusu langsung tuh, serasa dunia milik berdua lah pokoknya. 

Nah dari pengalaman ini akhirnya begitu saya seminggu lagi selesai cuti kerja, saya riset mengenai media pemberian asi selain dot. Diantaranya ada cup feeder, pipet, atau soft cup feeder. Saya pernah nyoba semuanya sih. Kalo cup feeder itu asi nya banyak yang beleber tumpah tumpah jadi saya ga milih paje cup feeder. Nah pernah juga pake pipet tapi saya galau nih milih pipet dari plastik yang bawaan obat sirup drop tau kan ya emak emak mah apa beli yang beling. Tapi kalo yang beling tuh takut ngelukain bayi kan, tapi kalo yg plastik gabisa disteril. Jadi udah bismillah aja beli soft cup feeder. Walopun harganya lumayan nyekek tapi udah lah emak rela dah asallan ga lagi lagi diduain sama dot.

Nah ini ya penampakan soft cup feedernya. Saya pake yang medela harganya 500k. 
Gitulah ya kirang lebih gambarnya. Jadi di deket corongnya itu bisa dipencet baru si asi nya keluar. Kalo ga dipencet mah gabakal keluar, jd ga gampang tumpah tumpah apalagi kalo kesenggol senggol sama bayi. 
Nah alhamdulillah segala puji bagi Allah banget nih bayi saya udah mau 6 bulan. Sejauh ini bayi saya aman aman aja pake soft cup feeder ini. Yang penting kuncinya adalah Nanny nya harus sabar dan telaten. Awal awal dikenalin alat ini pasti anak nangislah ya. Tapi dengan kesabaran dan ketelatenan lama lama anak jadi mahir. Bahkan sekarang belum juga mulai mpasi anak saya udah bisa minum di gelas plastik. Kuncinya adalah ketika mau mengajarkan anak dengan media ASI yang 1 ini adalah jangan emaknya yang ngajarin. Tapi selain emaknya, bisa Nanny nya atau ayahnya. Karena kalo emaknya yang ngajarin bayi pake media soft cup feeder ini anak akan jadi bingung "emak gue yang gendong gue kok dia ga nyusuin malah nyuruh gue nyusu pake alat lain" begitu kira2 yang ada dipikiran bayi. Wakakkaka punya ilmu telepati kan emaknya. Tapi ini serius menurut dr anak emang begitu secara ilmu psikologinya mah.

Yeah alhamdulillah kelar. Pegel masya Allah. Semoga bermanfaat ya mom.

Minggu, 03 Mei 2020

Persiapan Lahiran

Saya sering banget ditanyai sama temen (yang saat itu juga lagi hamil gede) mengenai list barang persiapan kalo mau lahiran. Nah mumpung sekarang anak2 udah tidur, yuk kita list bareng2.

Perlengkapan Bayi

  1. Baju tangan panjang (6 pcs)
  2. Baju tangan pendek (6 pcs)
  3. Baju tanpa lengan (3 pcs)
  4. Kaos dalam (6 pcs)
  5. Gurita (6 pcs) -> optional, bisa beli atau nggak, kebetulan ortu saya keukeuh banget bayi baru lahir harus pake gurita. Dengan catatan dipasang ke bayi nya longgar aja gausah kenceng2.
  6. Celana panjang buka kaki (6 pcs)
  7. Celana panjang tutup kaki (6pcs)
  8. Celana Pendek (3 pcs)
  9. Popok bayi (12 pcs)
  10. Baju jumper (6 pcs) -> baju gaya kalo kata orang sunda mah, untuk pergi-pergi, misalnya pas kontrol ke RS atau imunisasi.
  11. Bedong/Pernel (12pcs)
  12. Sarung tangan (6 pcs)
  13. Sarung kaki (6pcs)
  14. Topi bayi (3 Pcs)
  15. Perlak (2 pcs) -> alas ompol, 1 bisa untuk alas tidur 1 lagi untuk ganti diaper
  16. Slaber/bib -> biasanya kepake agar pas bayi menyusui gak basah kena bajunya.
  17. Gendongan bayi, bisa pake yang instan atau jarik biasa
  18. Diaper bag, tas bepergian untuk baby stuff yang simple tapi muat banyak. Saya lebih seneng yang model ransel biar tangan bebas gendong anak ga mesti nenteng, dan bisa dibawain suami jg.
Perlengkapan Mandi Bayi
  1. Handuk mandi (2 Pcs)
  2. Waslap mandi (5 Pcs)
  3. Bak Mandi 
  4. Sabun mandi
  5. Shampo
  6. Baby lotion
  7. Baby Cream
  8. Diaper cream 
  9. Minyak Telon
  10. Baby Oil
  11. Kapas Bulat -> bisa untuk membersihkan pup bayi juga
  12. cotton bud
  13. baby wipes (tissue basah)
  14. Diaper/Pampers newborn
  15. Detergent baby -> optional
Perlengkapan Tidur Bayi
  1. Kasur bayi 
  2. Baby box -> optional
  3. Bantal guling set
  4. Bantal Peyang -> optional, gakperlu perlu amat asal posisi tidur bayi sering diganti-ganti, jangan menghadap kanan terus atau kiri terus. Dan pas main sering ajak posisi tengkurap agar kepala bayi tidak peyang.
  5. Selimut Bayi (3-4 pcs)
  6. Sprei dan sarung bantal set 
  7. Kelambu
  8. Perlak
Perlengkapan Kesehatan 
  1. Dot Bayi -> optional, beberapa ibu melahirkan ada yang ASI nya tidak langsung keluar, jadi mempersiapkan dot bayi lumayan penting untuk jaga-jaga ASI tidak keluar. Bisa diganti cup feeder atau pipet.
  2. Kasa Steril (1 box), untuk perawatan tali pusat karena biasanya baby newborn masih belum puput jadi perlu dibalut kasa steril
  3. Betadin, untuk perawatan tali pusat
  4. Termometer, untuk yang punya bayi penting banget punya termometer ya mom.
  5. Guting kuku bayi
  6. Sisir bayi
  7. Essential oil, bisa merk apa aja khusus untuk bayi, saya biasanya yang merk purekids. Ini sebenernya gak wajib sih mom,cuma saya biasanya nyetok untuk pertolongan pertama kalo bayi kena flu atau batuk :D. Ada juga yang pake merk vaporin. EO ini biasanya ampuh  mengurangi mampet atau untuk melegakan saluran pernafasan bayi.
  8. YLO (Young Living Oil). Nah kalo ini aku termasuk telat kenal sama YLO ini secara harganya lumayan ya Mom hiks. Karena ternyata beberapa oilnya punya beberapa khasiat yang diperlukan oleh ibuhamil atau ibumenyusui atau anak anak. Misalnya oil myrtle untuk mengurangi bunyi grok2 bayi. Trus wangi lavender untuk tidur nyenyak, Wangi peppermint untuk mual bagi ibu hamil dan masih banyak lagi. Nanti kita bahas di tulisan khusus YLO ya 
Perlengkapan Ibu selama persalinan
  1. Bra menyusui (3 - 4 Pcs)
  2. Breastpad, untuk menyerap ASI yang keluar agar tak membasahi baju
  3. Korset/Gurita/Stagen
  4. Sarung (4-5 Pcs), bisa bawa lebih karena biasanya untuk persalinan akan banyak yang kotor kena darah.
  5. Pembalut bersalin
  6. Baju kancing depan, bawa 3 atau 4 selama ke RS, dibutuhkan untuk memudahkan menyusui bayi nantinya sekaligus kalo copot juga gampang soalnya tangan diinfus.
  7. Strechmark cream, saya pake merk Bio Oil. Mulai sering dioleskan ke perut terutama usia kandungan 6 bulan keatas.
  8. Celana dalam (3 - 4 Pcs)
  9. Nursing cover/Apron menyusui
  10. Pompa ASI
  11. Nursig Pillow/Bantal menyusui, kalo menurut saya ini lumayan penting sih Mom, soalnya sebelum punya bantal menyusui saya biasanya harus menata dulu bantal sebelum mulai menyusui agar tangan tak pegal, nah kalo ada bantal menyusui tinggal langsung dipake satubantal aja untuk menopang lengan. 
  12. Tas. Usahain tas mommy stuff dan baby stuff pas ke RS dipisah ya mom, biar pas bayi udah lahir, tas bayi tinggal dikasih ke suster nya untuk ganti2 baju bayi, sementara tas mommy bisa tetap berada bersama kita.
  13. Charger HP
  14. Terminal Listrik / Colokan
  15. Kartu Asuransi/BPJS atau Kartu Identitas
  16. Buku Pink, catatan ibu hamil dan anak
Perlengkapan Menyusui 
  1. Pompa ASI, as working mom, saya perlu pompa ASI untuk nyetok ASI dirumah selama saya kerja, saya punya 2 jenis pompa ASI, ada yang manual ada yang elektrik. Bisa pake yang mana aja sesuai kebutuhan. Tapi untuk review saya nanti kita bahas dipembahasan khusus ya mom.
  2. Storage Bottle (Botol kaca), untuk menyimpan ASIP. Saya punya 10 botol. Ini bisa dipake juga pas anak MPASI mom untuk nyimpan Kaldu.
  3. Kantong ASI
  4. Botol Dot atau bisa pake media lain. Kalosaya pribadi ga pake dot tapi pake soft feeder merk medela, nanti jugakita bahas di pembahasan selanjutnya ya
  5. Sterilizer, saya pake merk baby safe
  6. Penghangat Susu, sterilizer saya yang merk baby safe bisa sekaligus sebagai warmer juga
  7. Sikat botol dan dot
  8. Sabun Cuci botol, saya pake merk sleek
  9. Rak Botol
  10. Ice gel
  11. Cooler Bag
Printilan Bayi Lainnya
  1. Carseat, barang ini penting ga penting sih, saya biasanya pake pas usia bayi udah bisa duduk, sekalian ngelatih dia dimobil agar ga terus minta di gendong. Anak bisa nyenyak tidur dikursinya dan mommy juga bebas dari pegal
  2. Stroller, nah kalo ini penting, terutama buat mommy yang kalo bepergian tanpa Nanny. Saya punya 2 jenis stroller, satu yang model recline 180 derajat, merk Pliko dapet kado dari neneknya. Bisa dipake dari bayi newborn jd bisa dipake buat rebahan posisi tidur. Biasanya dipake buat jemur bayi atau sekedar ngajak jalan2 keliling komplek. Nah satunya yang Cocolate Pockit. Kalo ini posisi reclinenya cuma bisa 150 derajat. Baru bisa dipake sejak bayi umur 3 bulan keatas. Sebenernya yang pliko jg bisa diatur posisinya ya yang setengah rebahan sampe posisi duduk juga bisa cuma ukurannya yg gede ituloh yg bikin traveling ga praktis. Akhirnya ya beli deh yang pockit. Stroler yg bisa dilipat ke posisi terkecil dan muat dibagasi pesawat juga ada tas ransel gandong nya jd mudah buat dibawa bawa kalo ngemall. Naik ekskalator juga bisa pake pockit ini. Ga perlu nunggu naik lift. 
  3. Baby Carrier. Ini juga saya punya 2 jenis, yg model geos (gendongan kaos) juga yg hipseat carrier merk i angel. 
  4. Bouncer, ini optional ya bisa punya atau nggak, lumayan membantu untuk anak bobo sambil diayun ayun sendiri trus kita bisa memantau dari dapur sambil masak. Hehe.