Selasa, 31 Desember 2013

Sang Uinis, am i?

Saya telah tertawan tiap kali hujan datang. Seperti ini. Disini. Tiap tetes hujan selalu mampu melelehkan apa saja. Dalam diri saya. Seolah tak pernah habis tinta yang saya goreskan tiap kali hujan tiba. Jikapun habis, cukup dengan menengadah, memejamkan mata, maka simsalabim alaihim gambreng tiba2 pena saya seketika kembali bernyawa. 

Disini. Hanya ada saya dan hujan. Kami duduk berdua sembari menghirup aroma kacang mete. Bericikibung bersama (?). Kadang dia bercerita. Lalu saya tertawa. Giliran saya yang bercerita. Dia malah menangis. Aih romantis sekali. *kemudian ngumpet

Aha saya hanya bingung harus memulai dari mana kisah ini, tadi di atas itu anggap saja intro. Ah sudahlah intinya saya habis nemu artikel tentang kepribadian manusia. Hahaa. *daritadikek.
Dan menurut uji lab ITB dan IPB (?),saya dinyatakan sebagai seorang sanguinis mutlak.

Sanguinis (Yang Populer) -->> *ehem sepertinya ini mulai agak serius. *rapiin jilbab.

Kepribadia Sanguinis “Si Populer” ( Ekstrovert – Membicara – Optimis ) -->> *benerin kerah baju.

Ciri-ciri sifat Sanguinis : --> *benerin dasi (?)

1. Mereka cenderung ingin populer dan disenangi orang -->>  kayaknya kata 'ingin' nya mesti dikandangin deh.

2. hidupnya penuh dengan bunga warna – warni --> yup betul, saya memang suka bunga. Terutama bunga bangkai
3. Mereka senang berbicara tanpa dihentikan. --> hmmm... Bener. Hehee.
4. Gejolak emosinya bergelombang dan transparan--> iya temen sy bilang sya ekspresif sekali.
5. Dan pada suatu saat dia teriak kegirangan kemudian beberapa saat dia bisa jadi menangis tersedu-sedu. --> Ih bener bingits
6. Senang menolong orang lain (*beuh gue bangeuuuuttt) tetapi tidak dapat jadi sandaran (eh? Pondasi maksudnya?)
7. umumny bukan penakut tetapi kalau bermasalah sukar bertaubat. --> iya betul dong, saya gak takut tuh sama kecoa, hebat kan? but wait! Saya susah tobat? Astaghfirullaaahhh... *peres tisu.
8. Namun Orang-orang sangunis ini sedikit agak pelupa (*beuh,,,maksimal) sulit berkonsentrasi (*bener. Seringnya nyenyak dikelas) cenderung berfikir pendek (*iya banget, ngomongnya aja loncat2),dan hidupnya serba tak teratur (*duh iya banget)
9. Jika suatu kali anda lihat meja kerja pegawai anda cenderung berantakan, agaknya bisa jadi ia sanguinis (iyadong, sesuatu yang abstrak itu menggambarkan kekreatifan, misalnya saya kurang suka kamar yang terlalu rapi)
10. Kemungkinan besar ia pun kurang mampu berdisiplin dengan waktu (*yup) , sering lupa pada janji (*hhee iya) apalagi bikin planning/rencana (*ih kok tau sih? Kepo pasti!)

11. Namun kalau disuruh melakukan sesuatu, ia akan dengan cepat mengiyakannya dan terlihat sepertinya betul-betul hal itu akan ia lakukan (*hmm... ng.... *ngupil).
12. Dengan semangat sekali ia ingin buktikan bahwa ia bisa dan akan segera melakukannya .Tapi percayalah, beberapa hari kemudian ia tak lakukan apapun juga. (aaaakkk rahasiakuh terbongkar *nangisbombay.)
Kekuatan Dan Kelemahan Sanguinis:
Kekuatan  : ehem... *angkatbarbel
  • Suka bicara --> bisa jadiii
  • Secara fisik memegang pendengar, emosional dan demonstrative --> pendengar? aih tersapu malu. iya bisa jadiiii
  • Antusias dan ekspresif --> iya beut
  • Ceria dan penuh rasa ingin tahu --> harus dong
  • Hidup di masa sekarang --> jago move on brarti *duh
  • Mudah berubah (banyak kegiatan / keinginan) --> semacam galau gitu? 
  • Berhati tulus dan kekanak-kanakan --> aiiiiihhhh cocuiiiittt *nyusut ingus.
  • Senang kumpul dan berkumpul (untuk bertemu dan bicara) --> oh wajib dong 
  • Umumnya hebat di permukaan --> semacam pencitraan gitu? Huks
  • Mudah berteman dan menyukai orang lain --> yup bener iya bisa jadiiii
  • Senang dengan pujian dan ingin menjadi perhatian --> *nganga...
  • Menyenangkan dan dicemburui orang lain --> *rrrrrr
  • Mudah memaafkan (dan tidak menyimpan dendam) --> *berdehem maksimal
  • Mengambil inisiatif/ menghindar dari hal-hal atau keadaan yang membosankan --> semacam nyanyi nyanyi gitu? Atau ngacak ngacak makanan?
  • Menyukai hal-hal yang spontan --> iya bener saya suka acaranya si komeng yang ngerjain orang trus tiap iklan bilang "spontan. Uhuy."
Kelemahan :
  • Suara dan tertawa yang keras (terlalu keras) --> *ngumpetditembok
  • Membesar-besarkan suatu hal / kejadian --> iya banget. Kadang sangat overthink.
  • Susah untuk diam --> ah nggak juga, kalo pesenan makanan datang pasti diem deh
  • Mudah ikut-ikutan atau dikendalikan oleh keadaan atau orang lain (suka nge-Gank) --> hmmm iya bisa jadii
  • Sering minta persetujuan, termasuk hal-hal yang sepele --> iya banget, misalnya malem tadi ngibrit lari tunggang langgang kekamar temen untuk nanya "gue kalo bales smsnya gini jahat ga?" ish...
  • RKP! (Rentang Konsentrasi Pendek) --> iya bener cukup dengan anda bilang 'tatap mata saya, jika anda mendengar dosen mulai bicara maka anda akan terti-..., *kemudian leher terkulai
  • Dalam bekerja lebih suka bicara dan melupakan kewajiban (awalnya saja antusias) --> aih jangan bilang2 napa?
  • Sebagian terlalu bahagia --> Bahkan untuk hal yng lucunya biasa aja saya bisa tertawa sampe tidur.
  • Mudah marah --> itu rahasia kita berdua oke? Oke tos dulu! *plok! Uedass mantep brooo...
  • Suka menyela dan mendengarkan saat tuntas --> saya suka mendengarkan kalo dosen bicara kok sampe tuntas. Tuntas banget malah sampe pules gitu.
  • Tampak palsu oleh sebagian orang --> Hmmm... Sering sih dikatain pencitraan. Hiks.
  • Suka mengeluh --> hmm ng.. yg pnting gak ngeluh sampe bkin status alay kan?
  • Mudah berubah-ubah --> hmmm... Bisa jadi.
  • Susah datang tepat waktu jam kantor --> EHEM... *batuksendal.
  • Prioritas kegiatan kacau --> iya banget apalagi kalo pas liburan, banyak wacana.
  • Mendominasi percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan dengan tuntas --> Nggak juga ah.
  • Sering mengambil permasalahan orang lain, menjadi seolah-olah masalahnya --> Ih iya bingits. Aku kan simpatiiii, emangnya situ? telkomsel.
  • Egoistis --> *batukkereta
  • Sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yg sama --> Hahaa iya bener bisa jadiiii iyaaaaa
  • Konsentrasi ke “How to spend money” daripada “How to earn/save money”.--> duh parah.
Sanguinis sebagai teman
  • Mudah berteman (iyadong)
  • mencintai orang (*ngumpetdikolong)
  • senang bila dipuji (tergantung. *kalo mujinya saya tinggi sih fitnah maksimal)
  • menyenangkan saat berkumpul (hihiyaa dong)
  • di cemburui orang lain (penebar jeles dong?)
  • bukan pendendam (hohoharus ituuuu)
  • cepat meminta maaf bila melakukan kesalahan (beuh gue banget)
  • mencegah saat membosankan (kirain banjir aja yg msti dicegah)
  • menyukai kegiatan spontan.(iye tauuu)
  • Tampak menyenangkan (ehem *benerinjilbab)
Sanguinis sebagai kekasih --> duh berat nih.
  • Spontan saat mengucapkan pujian --> ng...
  • mudah berterus-terang --> mmm...
  • senang memberi kejutan --> iyakah?
  • dicintai banyak orang --> aih
  • kemungkinan mudah selingkuh. --> WHAT.?? Amit amit *mukul mukul meja
Sanguinis Sebagai Orang Tua --> waduh tambah berat *pijit-pijit kepala
  • Membuat Rumah Menyenangkan --> beuh harus dong, kalo perlu ditaro balon deh dimana mana (?)
  • Disukai teman anak – anak --> aih *meronabiru
  • Mengubah bencana menjadi humor --> hidup itu dibuat happy aja ya ga? *sok-asik
  • Merupakan pemimpin sirkus --> what? *kenapa poin akhir selalu nggak banget, semacam naik histeria gitu, naiknya pelan pelan, jatohnya tiba2, huks banget.zzzz
Sanguinis dalam Pekerjaan
  • Sukarelawan untuk tugas --> *alis naik
  • Memikirkan kegiatan baru --> *garuk pala
  • Tampak hebat di permulaan --> *ngupil
  • Kreatif dan inovatif --> iye udah tau *mintadikeplak
  • Punya energy dan antusiasme --> iyadong, kan ada powerbank.
  • Mulai dengan cara cemerlang --> asek dah 
  • Mengilhami orang lain untuk ikut --> beuh cocok jadi vokalis. *digebukin orang sekampung
  • Mempesona orang lain untuk bekerja --> gaya beut dah gue
Pekerjaan yang cocok bagi Sanguinis
Artis, MC, Pengacara, dan sebagainya… --> WHAAAAT?? ARTIS?? *keselek banteng. *kemudian ngekek sampe mencr*et.

Ahahaahahahaaahahahah..... *sampe skrg ane masih ngakakk.*sambil guling2. *sambil megang perut *sambil garuk garuk tanah *kemudian ngupil #apabanget.



Selasa, 17 Desember 2013

akhir nafas desember

Hey kau, apakabar?
Kutitipkan salamku pada mega yang masih setia membagi kilaunya di semesta jogja.
Kuselipkan sekuali asaku pada daun yang ikhlas menjatuhkan dirinya demi menafkahi para penyapu jalanan.
Dan untukmu, kuberikan rinduku.

Ah kurasa aku sudah pernah berkata pada orang-orang, aku tak ingin menjadi desember.
Dan jika saja aku boleh memilih urutan bulan, aku tak mau di penghujung.
Begitu cepatnya tahun menepi.
Melengangkan jalan waktu terbentang.
Menyisakan tanya akan apa lagi gerangan yang harus dilakukan?
Begitu kosong.
Bahkan aku hanya diberikan sisa sisa energi dari tetangga bulanku: agustus, september, oktober, dan november yang begitu serakah menghirup matahari yang sudah hampir senja.
Memaksa orang2 untuk berpacu dengan waktu.
Tanpa menyisakan apa apa untukku.
Padahal aku harus menggandeng januari.
Meneruskan apa yang belum terselesaikan.
Maka disinilah aku, mengais-ais sisa energi yang terserak ditimbunan malas.
Hey kau! Masih adakah yang bisa kau bagi untukku?

Sisa usiaku tinggal 15 hari lagi.
Sebentar lagi aku akan menghilang seperti mimpi tadi malam.
Dan tak ada yang tersisa untukku selain kenangan.
Kau bisa memilih kenangan apa yang akan kau ukir padaku.
Tapi aku tidak.
Aku hanya menunggu goresan penamu.

Belum terlambat untuk memilih.
Jika kau terlalu malu untuk mengatakannya,
maka bisikkanlah.
Agar hanya desau angin yang menjadi saksinya.
Percayalah, hanya dengan seikat bunga kau akan mampu menundukkan panasnya matahari yang menaungiku.
Akhiri nafasku dengan goresanmu.
Maka disinilah aku,
masih menunggu.

Jumat, 15 November 2013

prasangka dalam pelangi

Kawan yang tulus kadang memang lebih MENYEBALKAN daripada musuh yang menyamar. Bekal utama kebersamaan adalah KESABARAN. Sebab kita tahu, perjalanan berombongan lebih lambat dibanding sendirian...
Persaudaraan adalah BERBAGI. Tetapi salah satu harus memulai; sepertinya lebih mudah bukan dengan meminta, tapi MEMBERI. Siapa yang tidak sabar belajar, harus sabar dalam kebodohan. Siapa yg tak sabar bersaudara, harus sabar dalam kesendirian."
(Salim A. Fillah).

***

Hitam selalu datang terlambat. Bahkan denyut waktu pun sudah mulai bosan mengulang bilang. Hingga semua bersepakat meninggalkannya sendiri. Maka meluncurlah mereka satu persatu membentuk formasi tangga warna di angkasa. Bak bianglala yang melengkung sempurna. Yang tiap ujungnya dipegangi sesosok peri. Dialah pelangi. Dia yang tampak indah dengan segala perbedaannya. Walaupun tanpa hitam. Karena hitam selalu membuat yang lain menunggu. Hingga jenuh. Itulah mengapa pelangi ada tanpa hitam.

Ketika ikut seminar kepenulisan tere liye, kami diminta menulis sebuah paragraf tentang hitam. Hampir semua menceritakan bahwa hitam itu warna. Namun seseorang yang antimainstream selalu memiliki pembeda diantara yang lain. Ia bercerita tentang pelangi. Hmmm...

Kau tau? Pelangi selalu diumpamakan seperti sebuah persahabatan. Yang justru karena perbedaannyalah ia tampak begitu indah. Dan jalan cerita persahabatan itu seperti sebuah lagu. Yang adakalanya kita mencapai refrain. Puncak nada sehingga gelombang not baloknya terdengar mencekik-cekik. Tetapi, bukankah justru di bagian refrainlah telinga ini terpaut? Hey sadarkah? Refrain memang selalu yang paling mudah diingat, kan?

Dalam persahabatan refrain itu bisa berupa pertengkaran-pertengkaran kecil diantara pelakunya. Yang seringkali mereka terjebak egoisme masing-masing. Hingga sang penengah sudah mulai jengah. Sudah mulai jenuh. Dan kemudian menyerah. Merasa sia-sia sudah semua usahanya mengibarkan bendera perdamaian. Hellooo everything's gonna be ok. Yakinlah.

Saya kemudian teringat sebuah kisah pada zaman Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah.
Suatu hari seseorang melakukan perjalanan untuk mengunjungi saudaranya yang tinggal disuatu negeri. Maka Allah mengutus seorang malaikat untuk mencegatnya di suatu tempat ditengah perjalanan. Ketika orang itu sampai, malaikat itu bertanya, "Hendak ke manakah engkau, wahai hamba Allah?"
"Aku hendak mengunjungi saudaraku yang tinggal di negeri ini,"
"Apakah kamu punya kepentingan duniawi yang diharapkan darinya?"
"Tidak," tukasnya, "Kecuali sebab aku mencintainya karena Allah."
"Sesungguhnya aku adalah utusan Allah," ujar sang malaikat, "Yang dikirim kepadamu untuk menyampaikan bahwa Allah telah mencintaimu seperti engkai mencintai saudaramu itu."

Masya Allah, dahsyatnya sebuah niat ketika itu disandarkan hanya untuk Allah. Bahwa ketika kita kecewa. Merasa tak dihargai. Merasa tak diharapkan. Alangkah bijaknya kita memeriksa kembali niat. Karena berharap pada manusia atau menggantungkan diri pada mereka adalah luka bagi iman ini, juga kekecewaan yang kadang bertubi.

Ahh...
Karena tak ada lagi diantara kami
Yang sebaik Musa
Atau sejahat Firaun
Karuniakanlah pada kami kepekaan
Agar saudara kami tak perlu berteriak
Saat menyampaikan cinta dalam nasehatnya
Tapi cukup dengan isyarat mata
Raut muka
Atau bisik kecil yang menggetarkan...
(Salim A Fillah)

Maka getaran itu hanya akan sampai pada hati yang utuh. Kau tau? Hati itu ibarat gelas. Yang ketika ia utuh, maka sebanyak apapun air yang dituang dari sari hikmah semesta, bisa ia tampung sepenuhnya, bahkan apapun yang dituang akan berubah menjadi sangat lezat untuk dinikmati. Tetapi sedikit saja gelas itu retak. Maka sebanyak apapun air yang dituang ke atasnya, akan ada yang merembes keluar dari celah-celahnya. Apalagi jika gelas itu pecah.

Kata ust Syatori, hati yang utuh akan memahami bahwa hidup adalah hamparan kesempatan berbuat baik. Telinganya selalu bisa menangkap pesan-pesan kebaikan dibalik segala peristiwa dalam hidupnya.

Ketika tiba2 ada seseorang yang menghardik kita, memarahi kita. Mungkin telinga kita mendengar kalimat yang buruk, tapi hati yang utuh akan mendengar seperti ini...

"Saudaraku, yang sabar ya. Karena kalau saya tidak seperti ini kepadamu. Kamu tidak punya kesempatan untuk mendapat pahala sabar."

Percayalah, orang yang memarahi kita itu telah berbaik hati mengorbankan dirinya untuk kita. Bagaimana tidak? Ia telah merelakan dirinya menjadi jembatan bagi kita untuk menuju ke tempat yang lebih baik. Hey kawan, menjadi jembatan itu enak ga? Tentu saja tidak. Ia diinjak-injak. Maka orang yang lagi marah itu sesungguhnya ia menderita karena dia telah merelakan dirinya menjadi jembatan untuk menyebrangkan kita ke tempat yang lebih baik. Masya Allah... Jadi, berbaik hatilah pada orang yang sedang marah. :)

Alangkah indahnya memiliki hati yang utuh.
Bagaimana caranya mendapatkan hati yang utuh? Berpuasalah. Puasa mengajari kita untuk memejamkan diri dari segala hawa nafsu duniawi.

Malam berlalu,
Tapi tak mampu kupejamkan mata dirundung rindu
kepada mereka
yang wajahnya mengingatkanku akan surga
Wahai fajar terbitlah segera,
Agar sempat kukatakan pada mereka,
"aku mencintai kalian karena Allah, "
(Umar ibn al khatab)

Jadi barusan saya habis buka catatan-catatan lama. Itu diambil dari kuliahnya Ust Syatori dan novel Dalam Dekapan Ukhuwahnya Salim A Fillah. Merefresh lagi ilmu yang sempat terserak. Saya menulis ini karena saya pun bahkan tak bisa luput dari ujian persaudaraan. Maka saya ikat kisah ini dengan tulisan. Agar kelak suatu saat nanti ketika saya khilaf ada yang berbaik hati mengingatkan apa yang pernah saya tulis. Bahwa alangkah payahnya mendidik akhlak ini. Alangkah beratnya mengistiqamahkan diri. Saya berlindung kepada Allah dari segala penyakit hati yang terkutuk. Saya berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk.

Lalala yeyeye Smngat hosh hosh!!*naripompom.hho
*ini seperti bukan saya,hiks terharu.

Rabu, 13 November 2013

hanya tanya

Saya seperti mendapatkan tambahan kaki untuk berlari ke 3 klinik yang berbeda seharian ini. Pagi-pagi saya menambal gigi-lalu berlari ke klinik rontgen-lalu mengkontrol pasien scaling yang gusi belakangnya radang dan mudah berdarah sehingga sepertinya harus dibedah-lalu diskusi jurnal reading bersama dosen periodonsia-kemudian sterilisasi alat-dan oke pada intinya ditengah ke-sok-sibukan saya hari ini saya masih bisa meresapi merdunya hujan disore hari. *tsah.

Sesukasukanya saya sama hujan bukan berarti harus membenci payung kan? Iya jadi 3tahun terakhir ini saya bisa bertahan gapunya payung loh. *yaelah. Trus biasanya kalo hujan saya biasa bungkus kepala dan tas pake keresek dong. Keren kan?*toyor kepala. Dan setelah dihari sepadat ini yang pengennya segera pulang dan guling-guling sepuasnya dikasur,ini malah kejebak hujan*huks. Keinginan hati sih hujan2an, tapi saya kemudian tersadar kalo skrg saya sudah dewasa maka saya urungkan niat dan sembari menunggu hujan reda saya membulatkan tekad untuk berbaikan dengan payung dan mulai membelinya*yeah.

Maka ketika hujan mulai mereda dan tinggal rintik2 saya memaksakan diri untuk menerobosnya. Hmmm ya jadi saya punya kebiasaan aneh. Saya sepertinya punya bakat multitasking (?), yaitu kalo lagi berjalan kemanapun dan dimanapun saya bisa berjalan tanpa tersandung-sembari berfikir-bergumam-dan menggerak-gerakkan tangan dengan cara mengetuk-ngetuk kepala (?). Atau bagi yang pernah saya bonceng di motor, kalo tiba2 saya menggeleng-gelengkan kepala tanpa sebab itu bukan karena saya sedang triping percayalah tapi itu karena saya sedang mengusir fikiran negatif diotak saya. *ngedadak horor.

Kebanyakan hal yang saya fikirkan adalah hal yang 'rumit', semisal tadi saya berpapasan dengan dosen pembimbing skripsi saya dulu dan omaigad kenapa saya tidak menyapanya-tadi dosennya kok kayaknya jutek sama saya-jangan jangan dia ngambek sama saya karena tidak saya sapa-blablabla nah bagaimana? Rumit sekali kan? *hiks. Dan akhirnya saya geleng-geleng kepala berharap dengan ini fikiran negatif itu akan enyah jauh-jauh dan semacam mensugesti diri bahwa dosbing tersebut tidak marah dan bahkan mungkin lupa siapa saya dan semuanya pasti  akan baik baik saja. Huft. Lalu akhirnya saya menghentikan fikiran saya dengan mengetuk-ketuk kepala saya dan mengangguk-angguk sambil bergumam "yah dia pasti gak kenal saya." Lalu kemudian selesai.

Saya mendengar suara kecipak air dibelakang saya dan saya terperanjat ternyata dibelakang saya ada orang. Mas2 tinggi berkaca mata yang entah saya geer atau bagaimana ia melihat kearah saya dan menampakkan ekspresi keheranan yang kira2 kalo diterjemahkan bunyinya begini "hello mbak? Still ok?" *ngek. Jadi kayaknya tadi masnya ngeliat saya sedang menggerak2an kepala yang untuk ukuran pejalan kaki itu lebih mencolok dari goyang cesar*duh *ngumpet dijamban

Well, saya memang sedang sangat labil akhir2 ini. Mendadak fluktuasi emosi saya begitu ekstrim dan menampakkan hasil yang sangat tidak signifikan *duh plis ini bukan baca grafik jurnal kan? Otot-otot wajah saya berubah menjadi begitu membatu. Mnggerakkannya seperti mengangkat barbel. Dan karena senyum itu sedekah maka saya memaksakan diri dan saya yakin otot wajah saya sebentar lagi akan terlihat sixpack*apasih.


Oke jadi sampai mana tadi? Saya mau ngomong apa ya? Oh ya tentang labil. Kelabilan ini membuat saya menyempatkan diri untuk marah-marah-gampang sensi-meminta maaf berlebihan-harap maklum-dan dianggap selesai-pada orang2 disekitar saya. Orang2 mengatakan ini gejala PMS. Percayalah wanita yang sedang PMS itu memang rumit sekali. Hawa negatif begitu mudah membuatnya berburuk sangka dan berujung "senggol-semprot". Seolah semua ketidak beresan dan keabnormalan yang terjadi pada wanita PMS bersumber pada kesalahan mutlak satu hal: hormon.

Masalah mengenai kelabilan ini seperti mengingatkan saya pada sebuah pertanyaan yang telah lama bersemayam diotak saya mengenai: "kenapa teman kkn saya takut pake banget pada saya?". Iya jadi ceritanya saya hingga sekarang masih aktif di grup wasap kkn dimana anggotanya ada pria maupun wanita. Dan menurut sumber terpercaya anehnya hampir semua anggota pria digrup itu mengaku takut pada saya. Dan walaupun pada awalnya saya merasa terusik karena ditakuti sebegitunya tapi sekarang ini saya merasa bahwa ditakuti pria itu kedengaran keren sekali *plak.

Entahlah semua ini bermula darimana. Yang jelas saya tidak akan sungkan menampakkan gejala PMS saya pada mereka yang sudah diluar batas kewajaran. Yah jadi wajah polos dan lugu saya ini terkadang bisa berlaku brutal juga diantaranya 'menggebrak meja-melempar elpiji-dan membanting pintu' pada beberapa oknum di grup tersebut. Dan itu biasanya membuat percakapan yang semula ramai menjadi hening karena kehadiran saya. Elegan sekali kan? Hahaa. Dan walaupun banyak korban berjatuhan dikarenakan ulah saya itu saya hanya bisa meminta maaf dan harap maklum. Selesai. Terjawab sudah pertanyaan kalian kenapa saya begitu menakutkan kan? Baguslah. *mengangguk-angguk,

Oke itu hanya bahasan awalan*what? Jadi saya tadi sedikit tertohok membaca blog teh ocha, salah satu penulis favorit saya. Ini mengenai: pertanyaan. Ada begitu banyak pertanyaan dalam diri saya mengenai apapun. Benar kata teh ocha, tidak semua pertanyaan itu butuh jawaban. Dan tak semua pertanyaan ada jawaban. Terkadang ia ditakdirkan untuk menggantung. Menguap dengan sendirinya bersama waktu. Tak peduli selelah apapun kita menerka akhirnya. Tak peduli sepayah apapun kita menebak ujungnya. Tak peduli serumit apapun kita berandai-andai. Mungkin memang pertanyaan itu ditakdirkan untuk tak dijawab. Dan luka yang ditorehnya dibiarkan untuk disembuhkan waktu. Yah bahkan kadang waktu adalah obat paling mujarab dalam menyembuhkan sesuatu. Entah dengan membuatnya lupa. Atau perlahan waktu membuat kita merubah cara pandang sehingga akhirnya menjadi masa lalu. Membuat pada akhirnya ia begitu pantas untuk disyukuri atau ditertawakan (Yosha, 2013).

Kuncinya tetap saja berbaik sangka. Keep positif. Maka everything is gonna be ok *aiiih

By the way, saya sekarang punya payung baru dong*ini penting. Sekian.

Minggu, 03 November 2013

Hujan dan bekasnya

Gemericik hujan yang aromanya menyeruak dari balik pintu kamar saya, benar-benar menggelitik saya untuk bergegas keluar. Lihatlah, saya terkesima menyaksikan peluru-peluru air itu menerobos dari langit dan berkecipak ditanah. Menganga menyaksikan semesta jogja dibelai lembut oleh bulir2 air sore itu.

Benar apa kata firman Allah dalam kalam-Nya, bahwa ketika turun hujan tiba tiba saja kau merasa gembira. Gembira karena ini waktu yang paling tepat menengadahkan tangan-merasakan titik titik air itu membasahi tangan-lalu ia meresap sampai ke hati-dan otomatis mata ini terpejam-bibir ini bergumam. Biarlah hanya rintik-rintik hujan yang mendengarnya, merekamnya, dan kemudian akhirnya ia berdebam ditanah dan diserap akar pohon. Kemudian tunggulah kapan saatnya semesta berkonspirasi.

Saya sangat tidak keberatan jika hujan sore ini terus menerus mengguyur hamparan jogja tanpa henti hingga akhirnya malam memeluknya dalam tidur lelap. Saya yakin, awal november telah lama menantinya. Ini gilirannya setelah paceklik berkepanjangan melanda saya sepanjang bulan lalu. Tak apa meski hujan mencegah saya pergi menerobosnya, saya telah cukup rakus untuk kemana-mana hari ini. Tak apa meski hujan membuat semua jemuran tetangga kuyup. Tak apa. Saya rela. Asal bukan jemuran saya*hiks. Karena hujan selalu berhasil memberi isyarat menentramkan. Mendinginkan. Melelehkan.

Bagi saya hujan selalu berhasil membuat saya mengerti betapa besarnya arti kebersamaan. Jika cerah membuat semua orang egois dengan tujuannya masing2, pergi kemanapun sekenyangnya, maka hujan hadir menyatukan hati yang telah lama terserak. Mendekatkan yang jauh. Menyatukan keluarga didalam rumah dalam kehangatan canda dan tawa. Hujan hanya memandangi kami yang berkumpul untuk berteduh sembari tersenyum. Hujan hanya mengintip dengan penuh kasih sayang dari balik jendela sebuah rumah yang penghuninya tengah makan bersama merayakan momen yang jarang dialaminya.

Hujan. Bagaimana cara saya mengungkapkan rasa terimakasih saya? Saya ingin memelukmu, tapi kau tak teraba meski adanya kau begitu terasa. Ah ya hujan juga mengajarkan keikhlasan. Belaiannya yang menyejukkan memang tak tergenggam tangan, namun terasa oleh semua indera.

Hujan, tolong sampaikan padanya bahwa rasa syukur saya karena mengenalnya adalah sebanyak butir butir yang kau semai ke semesta.
Hujan, tolong sampaikan padanya, bahwa keegoisan hanya akan menjauhkan hati...
Hujan, ini giliranmu menyatukan hati kami...


Jumat, 25 Oktober 2013

al hantra al hambra

Awan yang diam terasa membosankan membuat ragu apakah ia masih menyimpan rintik hujan atau diam diam butiran itu telah ia semai dan hanya aku yang tak tahu tak menyadarinya atau awannya saja yang tak berniat menyampaikan pesan padaku?

Payungku sudah lelah menebak nebak kapan ia digunakan olehku karena awan masih saja bungkam tak mau bahkan hanya sekedar memberikan isyarat kepadaku yang andai saja payungku tahu bahwa aku sama sekali tak memiliki niat menggunakannya berteduh padanya karena bagiku menantang serbuan hujan lebih menyenangkan karena bisa kuyup bisa berjingkrak bisa tertawa atau menangis dengan menyembunyikan tangisku dibawah gemuruh hujan?

Aku sekarang sedang sangat tidak keberatan jika awan memuntahkan hujan dan aku tak akan menghindar dan sungguh membiarkan awan mendung hitam legam lebih menyakitkan daripada menyaksikannya hujan padahal aku tak mengenal awan kenapa aku begitu peduli akan kesakitannya akan bungkamnya akan diamnya akan hujan akan cerah akan panas akan dingin?

Aku egois ah ya itulah kenapa aku seharusnya tak peduli awan tak peduli hujan tak peduli rintik tak peduli mendung tak peduli tak mau tau semua apapun tentangnya tapi andai dia tau bahwa aku bohong.

Awan sudah menaungi bumi jauh hari sebelum aku sebelum kamu sebelum dia sebelum kita karena dia telah dewasa andai dia menyadarinya ah ya kau benar aku harusnya banyak belajar pada awan dan hujan tapi tetap saja aku sedang tak ingin tebak tebakan.

Aku selalu ada untuk mendengar rintiknya untuk menemani mendungnya untuk tersenyum cerahnya untuknya tapi dia tetap bungkam andai dia tau aku menunggu kisahnya.

Selasa, 15 Oktober 2013

mana teh nya?

"Sungguh saudara-saudara kita akan menjadi tameng api neraka. Maka berbuat baiklah kepada mereka. Sungguh adik-kakak kita akan menjadi perisai cambuk malaikat. Maka berbuat baiklah kepada mereka. Sungguh saudara-saudara kita akan menjadi penghalang siksa dan adzab himpitan liang kubur. Maka berbuat baiklah kepada mereka." (anonim, 2011)

###
Manusia memang hanya bisa berencana. Keadaan jualah yang menentukkan.

Oke baiklah saya sepertinya memang berbakat menjadi 'perencana', tapi payah dalam hal eksekusi. Lihatlah betapa rapihnya saya menyusun jadwal harian saya, mingguan, bulanan, tahunan. Dan bahkan tak satupun sepertinya yang berhasil tercapai. *kyaaaa....
Begitupun setiap mudik. Awalnya, saya begitu bersemangat melist apa saja yang harus saya lakukan dirumah. Tapi masya Allah nyatanya betapa gabutnya saya disana. *tunggu, jedot2in dulu pala.

Entah sejak kapan, bagi saya saat-saat liburan itu adalah saat-saat libur segalanya. *plak! Hehe. Malas rasanya untuk keluar rumah bahkan hanya untuk sekedar beli rinso (?). Karena beli rinso berarti harus ke warung, kewarung berarti harus keluar rumah, keluar rumah berarti harus mencari-cari rok, mencari2 jaket, mencari2 jilbab, mencari-cari kaos kaki. Intinya perlu waktu sekitar 5 menit untuk sekedar ke warung depan rumah. Dan inti dari segala inti adalah, saya bisa mengurung diri dirumah tanpa keluar rumah sama sekali selama berhari-hari. Hahaa.


Lebih seru dirumah ngepoin perkembangan adik adik saya dong. Well, jadi saya punya dua adik. Yang pertama dia baru masuk kuliah di bandung. Perempuan. Bangga aja rasanya akhirnya bisa liat dia pake jas almamaternya dan jadi mahasiswa. Rasanya baru kemarin saya melihatnya memakai seragam putih merah dan kami setiap pagi berangkat bareng ke sekolah. 

Dulu, entah kenapa, kami tak pernah bisa akur. Ada saja yang membuat kami bertengkar. Sekarang juga sih*huks. Adalah semacam prestasi membuatnya menangis. Haha. Tapi lucunya, setiap dikantin sekolah saya melihatnya, bermain bersama teman sebayanya, jajan, tertawa, dll, seperti ada hawa... mmm apa ya namanya, pokoknya menentramkan. Haha. Sekarang saya meyakini itu sebagai rasa kasih sayang. *tsah. Ya itu sepertinya adalah perasaan wajar seorang kakak terhadap adiknya. Biar coba saya deskripsikan, mmm, mungkin kami terbiasa bertemu di rumah, apapun kami lakukan bersama dari bangun tidur hingga tidur lagi. Maka ketika diluar rumah, saya merasa bahwa saya harus melindunginya *eeaa.

Well, seiring dengan usia pubernya, dia tumbuh menjadi anak yang alay. Haha. Yang paling norak adalah dia begitu menggilai apapun tentang korea. *Yack!! Semua walpaper dirumah, baik itu laptop, komputer, hape, berubah jadi walpaper Super Junior. Dikamar, mulai dari kipas, pernik gantungan kunci, poster, semuamuanya, dimana mana, terpampang jelas wajah2 pria cantik (a.ka super junior,red).*Yaiks dasar noraaaak.
Bukan cuma super junior, SNSD juga cobaaaa. Yang paling aduhai adalah pas SNSD mau konser ke indonesia. 
"bu, snsd mau ke indonesia loh."
dengan bernafsu saya langsung menyela. "teruuuuus?"
"tiketnya mahal ya? Ckckck...temenku sampe bela belain nonton loh."
"penting?"
Ya awas aja kalo dia sampe berani minta nonton. *ngangkatsapu
"ih si teteh mah upay." dia biasanya ngomong gitu kalo saya mulai ngomel-ngomel.
Saya sudah mulai esmosi kan dikatain upay. Tapi tunggu! Upay? Kedengarannya seperti berkerabat dengan capcay.
"apaan upay?" *duh gak keren banget kan.
"'ih gatau? Norak deh."
#watdesig... Nb: upay adalah kependekan dari kamseupay=kampungan sekali uh payah. *what?

Yup, mungkin siapapun pasti pernah merasa iri pada yang memiliki kakak. Misalnya saya. Keren kayaknya punya kakak. Kalo ada yg jail bsa ngadu kakak. Hmm...tapi melihat pada diri adik saya. Sulit rasanya menerima kenyataan pahit bahwa memiliki kakak seperti: saya. Ahaha. *tawasetan.

Terlebih jika bakat kakak beradik yang dianugerahkan Allah itu berbeda. Yang satu suka ilmu exact. Yang satu suka nonexact, tapi mereka diperlakukan sama. Ya, begitulah yang terjadi padanya. 
Dia mungkin satu dari sekian anak anak indonesia yang menjadi korban sistem pendidikan. Entah siapa yang memulai mengkotak-kotakkan sekolah2 di kota ini. Ini sekolah favorit, itu tidak favorit, dan jurusan IPA adalah jurusan anak2 keren bermasa depan cerah, dan non IPA adalah jurusan anak2 nakal dan buangan. Oh saya tidak mengada-ada, ini fakta di lapangan. Terlebih adalah ironis ketika ada orang tua yang keukeuh bersikukuh kudu dan harus anaknya masuk kedokteran, atau teknik. Seakan menjadi dokter atau teknik menjamin mereka masuk surga.

Ditengah kebingungan adik saya memilih jurusan dan PTN. Saya menyarankan dia memilih PTN di jogja. PTN yang sama dengan saya. Bakatnya yang paling menonjol darinya dibanding saya adalah memasak. Dia juga suka menjahit. Oh tengoklah betapa wanitanya dia. Kalo saya? Hmmm tunggu, biar saya berfikir sejenak. Bakat saya... Ng.... Menyapu bersih makanan. Yah itu dia. Dan tangan saya semacam memiliki kekuatan magis dalam mm.. yah merusak sesuatu. Wkwk.

Oke sampai mana tadi? Ah ya PTN. Pilihan 2 nya dia memilih jurusan tataboga UPI. 

Saya sering membesarkan keoptimisannya masuk PTN jogja dengan menyuruhnya rajin ibadah, rajin berdoa, tawakal, ikhlas, dll. *kali ini saya serius. Hho. Tak lupa saya juga banyak menceritakan tempat2 yang akan kami kunjungi nantinya setelah dia dijogja. Menceritakan bagaimana suasana anak kost di jogja, beli makan dimana, nanti kita ngekost dimana. Pokoknya menyenangkan sekali membayangkan bisa sekost dengannya. Tak galau lagi nyari teman untuk beli makan. Intinya khayalan saya terlalu tinggi. 

Kenyataannya dia memang ditakdirkan untuk di bandung. Saya sedikit kecewa, tapi harusnya saya mengerti bahwa... dia pasti lebih kecewa dari siapapun.
Hmm tunggu. Dia kecewa po? Ah sepertinya saya yang terlalu geer. Jangan jangan dia malah senang tidak jadi hidup dengan saya.*huwaaa. Begitulah cara Allah menjawab doa. Ternyata dia sebenarnya memang menginginkan tata boga. Semoga berkah ya sayang. :)

Adik teteh tersayang, dengarlah, nak.
Walopun teteh sering membuatmu menangis, teteh tetap khawatir jika kau memasang wajah sedih setiap kali kau mendapat kesulitan disekolah.

Walopun sulit bagimu untuk membanggakan teteh didepan kawan-kawanmu, teteh tetap yang khawatir ketika kau pulang kesorean dan kehujanan, karena ujung-ujungnya pasti teteh yang disuruh mencarimu.hiks.

Walaupun teteh sering memarahimu ini dan itu, percayalah adikku, teteh hanya ingin yang terbaik untukmu.

 Walaupun teteh bukan teteh baik hati yang setia menemanimu mengerjakan PR, teteh selalu bangga setiap kau naik ke panggung karena dapat rangking dikelas.

Dan... walaupun teteh tak pernah memberikan kado ulang tahun untukmu satu kalipun,nak*plak! kakak macam apaaaah, teteh tak pernah lupa mendoakanmu.
Agar ketika teteh tak mampu lagi menjagamu, Allah pasti mampu.
Agar ketika teteh tak mampu lagi mendengar keluh kesahmu, Allah pasti mampu.
Agar ketika tteh tak mampu lagi memberikan perhatian padamu, teteh yakin Allah mampu.

 Dengarlah adikku sayang, dimanapun kau bersekolah, jadi apapun kau nantinya, teteh selalu bangga menjadi kakakmu. 
Terlebih jilbabmu membuat kau semakin cantik dan anggun. :').

***

Oke baiklah intinya misi untuk memberikan kesan sebagai kakak yang baik bagi adik pertama adalah: gagal. Huks.
Kita beralih ke adik kedua.
Oke siap?
Well, adik bungsu saya laki-laki. Baru masuk SMP. Dan jika adik pertama mewarisi kealayan saya, adik kedua mewarisi kesotoyan saya.*duh.

disuatu hari tak ada hujan tak ada badai tak ada angin*hentikan bertele-telenya ni* ketika itu lagi hening, tiba2 dia nyeletuk.
"teh leherku gatal. Duh jangan-jangan jakunku bentar lagi mau tumbuh." *what?
Etdah seketika saya jadi mules. Hahaa. Dasar sotoy.

Yang paling sotoy adalah ketika kemarin dia mau UN SD. Jadi ceritanya bentar lagi mau UN. Ibu panik. Papa khawatir, tapi yang mau ujian santai santai aja kayak dipantai.
Saya : "dek, suka belajar ga? Bentar lagi UN loh."
Adek: "tenang aja teh, tinggal ngebuletin kok." *plak *garuk garuk tembok.
Trus karena bertekad sekuat baja ingin menjadi kakak yang baik, akhirnya saya tlp papah.
Papah : adek udah tidur daritadi
Saya : besok dia UN kan? Belajar gak tuh bocah?
Papah : tadi sih ditanya 'yang penting yakin,pah' haha *bocah sotoy* 
Saya : trus? Baca buku dia?
Papah: papah liat sih tadi sempet ngerjain contoh-contoh soal UN. Tapi baru beberapa menit mikir, langsung ngintip kunci jawaban. *gubrak.

Ada yang lebih sotoy morotoy.
Syahdan disuatu sore yang indah, mamah nonton berita lelayunya Michael Jackson di tivi. Saya dan adik saya nimbrung.
Adik: Mah, kalo mamah sama michael jackson tuaan siapa?
Mamah : ya michael jackson lah, dia udah 50 an, mamah baru 40.
Adik: oh, trus kalo lebih tua berarti mamah manggil michael jackson apa?
Mamah: aa.
Saya: hahahahahahhaehehehahahaahuuuu *@&#&%%)#+%%'? *duh spicles ngebayangin michael jackson dipanggil aa. Wkwkwk.

yah begitulah. Dia anak laki2 satu satunya. Jadi terkadang menurut saya papah terlalu berlebihan memanjakannya. Kayaknya hidupnya tak bisa jauh dari PS. Sampe segunung kali kaset kaset pS nya dirumah. Tapi hikmahnya dia jadi jago bahasa inggris. Contohnya pas di mobil sekeluarga, saya memutar lagu 'jetlag'-nya simple plan..
Adik laki2: teh jetlag itu artinya apa sih?
Adik perempuan: pokoknya 'lag' itu artinya bendera kan?
Adik laki2: itu mah flag,oon. 
*tuh kan sotoy. Wkwkwkwk....

Membuat adik laki laki menangis, saat ini masih menjadi hobi yang saya tekuni. Adik saya itu sangat suka makan telor. Dia bisa makan seminggu penuh hanya dengan lauk telor. Makanya gara2nya saya berkesimpulan bahwa normalnya anak lelaki memang suka telor. Habisnya survey saya terhadap semua keponakan atau sepupu laki2 saya hampir menunjukkan hasil : semua suka telor. *ini penting banget dong, secara kan kalo semua lelaki didunia ini suka telor, saya tak perlu repot2 belajar masak, tinggal mahirin aja masak telor berbagai cara. Hahaha *plak.

Dia juga selalu berguna untuk eksperimen saya. Haha. Jadi saya kan suka mendongeng. Suka sekali pake banget dong. Saya setiap kali selesai membaca atau mendengar cerita tentang apapun, hmmm... cerita nabi misalnya, cerita perang khandaq misalnya, kisah tentang ali bin abi thalib, umar bin khatab, kisah salahudin al ayubi, kisah muhammad al fatih. Yang pertama kucerita-i (?), selalu dia. Semacam kepuasan tersendiri menangkap ekspresi terperangahnya setiap kali saya menceritakan betapa gagahnya bersin Umar bin khatab yang dapat membuat 4 orang di shaf terdepan terjengkang. Atau bagaimana hebatnya Ali mengangkat pintu gerbang besi yang bahkan 4orang dewasa mengangkatnyapun tak mampu tapi ia justru menjadikannya sebagai perisai. Senang rasanya setiap kali kami sekeluarga jalan jalan lalu ketika memilih kaset CD film dia lebih memilih film al-fatih dibanding toy story atau madagaskar.
Atau gara2 PS nya ternyata ia tau pahlawan mana yang harus dia pilih dalam game antara saladin, reynald, atau richard. Dia bahkan tau pasukan The Janisari dari PS, dan matanya semakin berbinar ketika kuceritakan bahwa The Janisari adalah pasukan elitnya muhammad al fatih. Masya Allah menyenangkan ya punya adik yang mau mendengarkan cerita apa saja. Ahhaha. Setia sekali dia. Aiiih. *apasih.

Syahdan disuatu pagi buta begitu saya berhasil mendarat dengan anggun di kamar saya tercinta tasikmalaya, saya dapati di kalender ada tanda love pada tanggal 20 september. Dan dibawahnya ada keterangan fallin love putri. *WHAT??
Oke tentunya jika saya punya janggot maka jenggot saya sudah kebakaran membaca itu, huks.
Demi apaaaa saya tak rela adik saya punya pacar melangkahi sayaaaah. Masa iya masih nangis gitu udah punya pacar. Masa iya masih disuapin gitu udah sotoy pacaran. Duh miris. Diam diam saya menyimpan dendam membara cetar membahana pada.... Coboy juniooor. Masya Allah bocah belum disu*n*at aja udah nyanyi bidadari jatuh dari genteng segala. *duh.

Maka pelan pelan, *sekali lagi* dengan tekad ingin menjadi kakak yang baik hati ramah tamah tapi tak rajin menabung, saya tanya adik laki laki saya itu baik baik. 
Saya: dek, putri itu siapa? *sambil senyum manis (duh padahal tangan saya udah gatal pengen jitak nonongnya).
*etdah dia malah nyengir.
Adek: pacar,teh.
Saya: jadian beneran?
Adek: dia yang nembak,teh. Karena dia lumayan cantik, jadi adek terima. Hehe

Apalah daya, nasi telah menjadi bubur. Kita sebagai orang tua (?) hanya bisa menasihati. Miris, ironis, sarkatis, dan tragis. Disaat anak anak cowok diusia belasan masih polos polos belum ngerti bahkan betapa pentingnya momen pipis dicelana, badannya masih pendek pendek, suaranya imut imut. Naas, keunyu-unyuan mereka dihancurkan dengan brutalnya oleh mereka yang udah sok dewasa sebelum waktunya dengan sms sms genit gitu cobaaaaa *yassalaaaammmm. Kenapah kenapaaaah dunia benar benar tak adil begini. Harusnya kan usia mereka masih maen kelereng, masih main layang-layangan, main pestol2an dari pelepah pisang. Yang anak cewek masih boneka bonekaan, masih masak masakan pake tanah sama daun babandotan. Duh duh duh, harus berapa kali saya mengaduh.

Saya tak nyata nyata langsung melarangnya. Begitupun ibu. Kami hanya memonitor sambil kepo. Oke nantilah kita pikirin lagi solusinya, yang jelas, saya parno ketika membayangkan adik saya bener2 pacaran masih SMP cobaaa. Saya dilangkahi. Oh tidak *pijit pijit pala.


Adik adik saya udah gede gede ya gak kerasa. Tapi kok teteh kok tetep gini gini aja ya. Hahaa...

Terakhir:
Adik perempuan: teh, tinggi tth berapa?
Saya : 153
Adik pr: Hahaa bahkan kalo daftar masuk bidan aja kagak bakal lolos, teh.
Saya: hah?
Adik: bidan kan minimal 155.
*sembarangaaaan!! Huks.

Minggu, 13 Oktober 2013

membilang waktu

"Keheningan seakan memiliki jantung. Denyutnya terasa satu-satu, membawa apa yang tak terucap. Sejenak berayun di udara, lalu bagaikan gelombang air, bisikan itu mengalir, sampai akhirnya berlabuh di hati.” (dee-perahu kertas).


***

Selalu terselip kisah dalam sebuah perjalanan. Berlama-lama dalam kendaraan memang sangat menyenangkan. Ada yang menghabiskan waktu perjalanannya dengan tidur, melamun, mengamati orang yang lalu lalang, asik masyuk dalam cerita bersama teman se-jok-nya, mengupil, memainkan gadget, mendengarkan musik, menempelkan mata berlama2 keluar kaca, bernyanyi kecil, atau membaca buku. Dan saya, entah mengapa, saat saat diatas kendaraan adalah saat saat bermellow durja*bzzzzt... Haha musik yang mengalun ditelinga selalu mengajak saya seolah disoroti lampu kamera dimana disitu sayalah bintang video clip-nya*ampundehni. Wkwk.

Pulang memang sesuatu yang menakjubkan. Semua orang dengan latar belakang, golongan, jabatan, dan kepentingan berbeda dikumpulkan dalam satu kendaraan dengan tujuan sama. Pulang.

Saya mengamati dari kejauhan. Pria muda menggendong ransel, dan tangannya menenteng keresek besar dan botol minuman. Hmmm... mungkin mahasiswa. Wajahnya begitu sumringah ketika ia berhasil mendapatkan kursi dalam bis, seolah ini adalah jatah waktu pulangnya yang sangat ia tunggu2 setelah setahun tak pulang. Atau seorang ayah yang membopong istri dan anaknya yang masih balita, berjuang berdesakan berjibaku dengan penumpang lain untuk mendapatkan tempat duduk terbaik untuk anak istrinya, seolah tak apa ia harus berdiri sepanjang jalan asal anak istrinya mendapatkan service terbaik. Atau ketika ada seorang kakek yang sangat ramah bertanya dimana saya kuliah kemudian begitu mengetahui saya anak UGM beliau dengan bersemangat menceritakan cucunya yang juga kuliah di UGM. Matanya yang berkilat, bersemangat, dan menyala ketika menceritakan cucunya teramat jelas meninggalkan kesan bahwa betapa bangganya ia pada cucunya. Ah menyenangkan. Menyenangkan dapat berbagi senyum dengan orang-orang itu.

Terlebih seseorang yang berada dalam perjalanan jauh, kemudian ia berdoa, maka doanya akan mustajab. Ah ya kini saya baru menyadari sesuatu, bahwa ternyata, hal itu yang kini saya mencapainya dengan susah payah itu, pernah saya panjatkan dalam perjalanan pulang. 

“Tiga macam doa yang pasti terkabul tanpa diragukan lagi, yaitu doa orang yang dizhalimi, doa seorang musafir, doa kedua orang tua atas anaknya.” [HR Abu Daud (1536) dan At Tirmidzi (1905). Hadits hasan]

Hanyut dalam keheningan. Keheningan yang seolah memiliki jantung. Denyutnya satu-satu. Membilang waktu. Lalu sekarang apa yang saya inginkan? Apa yang harus saya minta? Banyak. Hanya saja, itu rahasia, *iiiiii kepo deh, wkw XD

sampai mana tadi? Oh ya video clip. Btw saya lagi suka lagu jepang...
Judulnya Miwa Hikari di film Rich man and poor woman. Awalnya saya parno gitu nonton fim itu, yahabis pemain ceweknya sama kayak di film sadako*inipentingbanget. Haha iya saya tau ini film jadul, saya emang selalu terlambat menggandrungi sesuatu. Huks. 

What do you want to do?
What is the meaning of life?
What you want to be?
What you want to do?
Whatever you want to be,
you can be

Where you want to be?
Where you want to go?
Wherever you want to go
you can go

Believe in yourself
no matter how far you have to go
Dont stop your steps
No matter how hard the winding road will be

I want to be there for you
When you need me near by your side
(i will) always be there for you
love will shine on you

Saya sebenernya gak begitu suka nonton film. Saya juga bukan tipe org yang update masalah film. Dijamin gak bakal nyambung ngomongin film sama saya.
Tapi sekalinya nonton, entah kenapa, saya selalu merasa begitu emosional setiap sehabis nonton film yang menurut saya keren (?)*saya gak ngomongin sinetron indonesia loh ya plis
Film film jepang misalnya, yang selalu berhasil meninggalkan pesan dan kesan mendalam bagi saya bahkan terkadang tanpa ada unsur romansa cintanya pun filmnya bisa apik banget gitu. Kelebayan ekspresi pemainnya itu nah yang justru bikin lucu. Satu hal yang saya maknai setiap saya nonton film. Bahwa menjadi orang aneh itu anugerah. Coba deh si Hyuga... apalah itu namanya-pokoknya pemeran utama cowok di film Rich man and poor woman. Dia orang yang antisosial. Hobinya berkutat didepan komputer. Dingin. Galak. Tapi diusianya yang muda, dia telah masuk ke jajaran pengusaha sukses. Hyuga terkenal aneh. He is different.
Dan ada lagi cerita yang mengangkat orang aneh, si Makio di film my boss my hero. Dia adalah orang bodoh yang membenci sekolah. Karena latar belakang pendidikannya dangkal, ia terancam tak dapat mewarisi sesuatu dari ayahnya. Hingga akhirnya dia disuruh sekolah dulu. Haha bayangkan, pria usia 27 tahun sekolah SMA, menyamar jadi usia 17. Aneh kan? Ada lagi, si kugi di film perahu kertas, dia aneh. Karena suka dongeng. Berfantasi dengan dunianya sendiri. Tapi saya suka dengan imajinasinya. Suka. 
Aneh itu memang identik dengan kreatif. Ya terkadang harus menganehkan diri dulu baru saya bisa menulis. Haha.

Tak ada orang aneh sih sebenarnya. Yang ada hanya orang yang berfikir dengan cara yang berbeda dari kebanyakan orang. Cara berfikir orang-orang "aneh" selalu membuat saya takjub. 

tuh kan saya juga aneh, sebenernya inti dari tulisan ini apa coba? Melompat lompat secepat bakteri mereplika diri. Gak jelas bentuknya. Ah sudahlah saya hanya ingin menulis. Saya bukan menulis untuk orang lain. Saya menulis untuk saya. Itu sudah. 
Saya hanya suka mengamati, lalu menuliskannya. 
Ah ya saya hampir lupa kalo saya lagi ada diperjalanan. Dan hampir sampai. Sampai ditujuan. Maka saya akhiri saja tulisan saya. Ah sial, ternyata saya yang aneh.


gemerutuk

Kebosanan membuatku bosan
karenanya kuhentikan langkah
Kemudian diam mematung
merutuk
kenapa aku bosan?

Mengulang bilang
diam ditempat ditinggal waktu
dan yang tersisa hanyalah aku
mengeluh
mengapa bosan yang mengikutiku?

Aku bosan dengan kebosanan
rasanya telah ada dipuncak
kejenuhan
Atau pandanganku yang harus kurubah?
Bosan bukan berarti harus ada yang diganti kan?
Hanya rasa yang perlu diperbaharui.
Hanya pandangan yang perlu diakomodasi

Lagi lagi mengulang bilang
bosan pada kebosanan
rasanya telah berlari
ternyata aku hanya memutari titik yang sama

hey kau!! Iya kau siapa lagi?
Enyahlah...
Aku bosan dengan kebosanan...



Sabtu, 05 Oktober 2013

dari alif hingga ya

"Kau tau? Mesin tak pernah memliki komponen tambahan. Mereka selalu memiliki komponen yang mereka perlukan. Jadi kubayangkan seluruh dunia adalah suatu mesin besar. Dan aku bukanlah komponen tambahannya. Aku ada disini pasti untuk suatu alasan." (Hugo Cabret, 2011).

***

Gedung itu seperti dianak tirikan. Terhimpit diantara gedung lain disekelilingnya yang menjulang tinggi penuh kepongahan. Gedung itu bergaya sangat kuno, warna catnya putih dan sudah terkelupas disana-sini, jendelanya besar-besar khas gedung peninggalan belanda, dan lantainya masih tertutup ubin jadul, yang pada intinya adalah gedung itu cocok dipake syuting film insidious, hohohooo *apasih.
Tepat di atas pintu gedung itu ditulis "laboratorium anatomi". Saya yang ketika itu masih muda (?), langsung horor setiap kali melewati gedung itu. Rumornya didalam gedung itu terdapat kadaver. Mayat yang sudah diawetkan untuk belajar mahasiswa kedokteran. *nahloh tambah parno kagak tuh. hihi. Dan kebenaran itu terbukti ketika disemester 3 saya melihat dengan mata kepala saya sendiri bahwa kadaver itu memang bersemayam di gedung itu, *huwaaa ngumpetdikolong.

Bau formalin yang menyengat seketika menyeruak ketika pintu gedung itu dibuka. Kemudian saya lihat mas dan mbak yang menjadi asisten praktikum anatomi telah siap berdiri di samping seonggok--apaan tuh. Buset itu gudeg-- lengkap dengan jas praktikum warna merah khas asisten anatomi yang membuat mereka tambah kece yihii, dan masker, dan hand gloves nya seolah menyambut kami dengan sukacita di hari itu.

Baiklah saya akan mencoba bercerita dari luar sudut pandang saya. Anggap saja saya bukan calon dokter gigi dan saya adalah manusia awam
Kau bayangkan bagaimana rasanya ketika dihadapan kalian tersaji *beuh* sepotong--atau seonggok atau apalah namanya--salah satu bagian tubuh manusia asli. Misalnya di BAB cavum oris ada sebuah mayat  terbujur kaku dihadapan kalian dengan tubuh hanya setengah. BAYANGKAAANNN!! Dari kepala sampai perut doang. Mana itu matanya terbelalak dengan mulut ternganga disengaja karena untuk belajar bab rongga mulut. Trus di BAB muskuloskeletal leher kepala, atau istilah awamnya tulang dan otot kepala, tersaji mayat dengan wajah tersayat-sayat berlapis lapis karena untuk menunjukkan lapisan otot, atau BAB saraf yang tersaji mayat manusia dengan kepala terbelah dengan otak telah tiada dan tinggallah suluran saraf gitu. Yaiks. Atau yang paling dahsyat bab laring faring yang jeroan manusia dikeluarin semua kemudian diuyek uyek dijamah dengan santai gitu. Itu mengingatkan saya pada film suzana yang adegan suzanna berubah jadi hantu kepala doang melayang-layang doang bawahnya ada jeroan *ouch cukup--ya begitulah. huks.

Baiklah kita hentikan cerita horornya, gyahaha intinya adalah sekarang keseharian saya malah berkutat dengan benda benda itu. Udah gak parno lagi dongs malah dengan kerennya saya bisa tahan makan nasi ayam didepan benda benda itu. *pasang tampang jumawa. bahaha *dasarjoroook. 

Tidak kah kau mengerti bahwa mungkin saja mayat-mayat itu dulunya adalah seorang ketua RT yang dihormati dan dikagumi? Atau mungkin saja seorang dokter juga yang disegani dan meraih prestasi dimana-mana? Atau dia koruptor? Atau tukang sapu? Pencuri? Seorang guru? Aih jangan-jangan artis? Tentara? atau apapunlah itu. Siapa yang peduli? Toh kini mereka hanya seonggok mayat yang tak berdaya yang berhasil diselamatkan dari kebrutalan belatung karena direndam formalin, ah tetap saja warna kulitnya menghitam seperti gudeg. Nah itulah sebabnya saya tak suka gudeg. *hasyah lupakan!

Alangkah lemahnya manusia. Ketika malaikat izroil diperintahkan untuk memisahkan raga dan jiwa, maka tamatlah riwayat manusia itu. Bahkan mungkin Obama yang memiliki ribuan tank dan tentara, dia tak bisa luput dari maut. Bahkan michael jackson yang merubah wajahnya sedemikian rupa pun tetap saja maut tak akan pernah salah ketika takdir itu telah ditetapkan. 

Saya jadi teringat kisah yang diceritakan teman saya.
Alkisah disuatu negeri terdapat seorang raja yang sangat berkuasa. Si raja memiliki seorang penasihat yang juga merupakan seorang perdana menteri. Pada suatu hari si perdana menteri kedatangan tamu, begitu tamu itu hendak pulang, dia berpapasan dengan si raja. Lama mereka saling pandang, namun akhirnya tamu itupun pergi. Entah kenapa, tak pernah sebelumnya si raja setakut itu. Maka si raja pun bertanya pada perdana mentrinya. 
"Siapa tamu tadi?" 
Perdana menteri menjawab. "dia malaikat maut.", muka raja seketika pucat pasi.
"Hendak apa dia kesini?"
"dia hendak mencabut nyawamu." mendadak si raja semakin menggigil. Dengan ketakutan si raja berkata.
"aku tak mau mati sekarang. Tolong aku! Apa yang harus aku lakukan agar malaikat maut itu tak bisa menemukanku?"
Perdana menteri berfikir sejenak. Kemudian dia menjawab. "Bersembunyilah di sebuah negeri yang terpencil lagi jauh dari pemukiman warga. Tak bisa diteukan oleh siapapun. Dan jangan beritahu siapapun kemana kau pergi."
Si raja pun menuruti apa kata perdana mentrinya. Maka hari itu juga si raja langsung bersembunyi di sebuah negeri yang sudah ia pastikan tak ada siapapun yang dapat menemukannya.

Esoknya perdana menteri lagi lagi kedatangan tamu. Ia adalah malaikat maut.
Perdana menteri bertanya. "Apakah gerangan yang membawamu kesini?"
"Aku telah mencabut nyawa rajamu.", Perdana menteri terbelalak dengan kaget.
"Darimana kau bisa menemukannya?"
"Aku memang telah diperintahkan Tuhanku untuk mencabut nyawa rajamu ditempat tertentu, tanggal sekian, jam sekian, menit sekian dan detik sekian. Tempat itu letaknya sangat jauh dari istana ini. Itulah sebabnya kemarin ketika saya datang kemari saya kaget melihat orang yang hendak saya cabut nyawanya besok tidak ditempat yang seharusnya."

Astaghfirullah. Begitulah petik sendiri hikmahnya.

Sabtu, 14 September 2013

Balada wisudanisasi

Oke baiklah sebenernya saya bingung mau mengurai benang kusut di otak saya ini dengan gaya melowisasi atau somplakisasi. Benar benar kontroversi hati. wkwkwk *ga jelas banget idup lo ni* Well...zaman sepertinya telah banyak berubah. Empat tahun sudah purna waktu melipat. Saya merasa sudah sangat tua jika dibandingkan dengan anak-anak sekarang (?). Setidaknya sekarang saya punya bekal cerita pada anak cucu saya kelak ketika ditanya bagaimana rasanya kuncir toga bergeser dari kiri kekanan.
"Baiklah para wisudawan dipersilahkan untuk berdiri. *kami serempak berdiri, membusungkan dada dengan jumawa*
"Kuncir toga dipersilahkan untuk digeser kekiri." *SRET!! dengan gaya slow motion saya geser kuncir hitam nan gagah itu dengan perasaan bergetar.*
"Yak, dan sekarang mari kita geser sama-sama kuncir toga itu kekanan." *WHAAATTTTT?????? Remuk redam sudah hati ini. Empat tahun sodara-sodara, empat tahun saya berjuang dikampus gajah ini demi menyusun kekuatan menggeser kuncir toga dari kiri ke kanan. huks. *ambiltisu.

Saya bersyukur, alhamdulillah, akhirnya bisa berfoto juga dengan Pak Dekan di Graha Sabha Pramana. Tapi ini bukan akhir dari jejak langkah saya di jogja. Perjalanan saya dikota ini masih panjang. Saya masih sekolah profesi. Setahun. Yuhuuu...
Tapi mungkin lain cerita bagi teman-teman saya yang difakultas lain. Ini bisa jadi menjadi akhir, sehingga euforia ceremonial wisuda jadi lebih terasa. Lebih berkesan. Lebih... Syahdu? Atau ini adalah awal langkah mereka keluar kandang. Keluar dari zona nyamannya dan menyandang statusisasi baru sebagai pekerja. Itu berarti satu persatu mereka akan meninggalkan Jogja. Lepas dari gelar mahasiswa. Lepas dari konspirasi kemakmuran yang diciptakan dosen mereka. Dan yang lebih menyedihkan, itu berarti mereka meninggalkan saya. Huks. Mempertakut dan mempersuram hari-hari saya kedepan.*plak jeplak geblug (digebukin orang sekampung).
 
Mereka adalah alasan kenapa saya betah di jogja. Entah sejak kapan. Makan bersama mereka kini terasa menjadi candu bagi saya. Tak ada satu pekan pun yang tidak saya lalui tanpa mereka. Haha aneh. Hanya didepan mereka saya tidak mau mengalah. Saya keras kepala. Saya kekanakan. Saya bisa menangis dan tertawa dalam waktu yang bersamaan. Bahkan, saya pernah ngambek seperti anak SD pada mereka. Hanya gara-gara masalah sepele. Haha. Ini pencapaian luar biasa dalam spidometer emosi saya. Jujur. Saya tak bisa membayangkan di november nanti ketika kalian pergi satu persatu. *oh cukup! Kenapa jadi hening begini? *Vickynisasi tolong jangkiti lagi jemari saya!! wkwkwk.

Puncak dari persahabatan kami mungkin ketika ekspedisi ke pantai jungok di awal maret (lihat postingan saya yang berjudul "terdampar"). Disana saya tak banyak menulis mengenai siapa saja sosok mereka. Yah mungkin karena waktu itu bertepatan dengan masa-masa autisme saya bersama skripsi, sehingga esensi kehadiran mereka belum begitu terasa. Mereka seperti mengikat saya perlahan-lahan tanpa saya sadari. Dan terakhir saya menoleh, ikatan itu ternyata telah menjadi sulaman pakaian musim dingin yang hangat. Bersama mereka, saya seolah lupa dunia saya yang lain. Bukan bersama meniti jalan pendewasaan memang, tapi jalan kekanakan. Haha. Yah, mereka seperti mesin waktu yang meretardasi proses berfikir saya. Simple. Berfikir bersama mereka seperti meredenomisasi mata uang. Sesimpel tertawa. Thats why, we are young.  *tsah. XD

Di permatagama (PG)-lah kami dipertemukan. Persaudaraan Mahasiswa Tasikmalaya Gadjah Mada itu kini benar-benar mempersaudarakan kami. Ada satu celetukan lucu yang hingga saat ini masih saya ingat ketika berkumpul dengan mereka. Mengenai kenapa ya PG 09 masih tetep suka ngumpul sampe sekarang padahal senior kita sudah lama terpencar-pencar begitu lepas jabatan. Satu-satunya jawaban yang paling rasional dan masih kami yakini hingga saat ini adalah... kamih. sama-sama. jombloisasih!! wkwkwk.

Hmm.. baiklah saya akan mulai memperkenalkan mereka disini. Sebagai catatan, tulisan saya mengenai mereka adalah subyektif saya, jika saya menggambarkan mereka terlalu berlebihan yah itu apesnya mereka aja.wkwkwk... Dan satu lagi, dibawah ini adalah aib. Maka karena ini adalah aib. Mari kita bongkar!!! wkwkwk.

1. Rindaros. Kedokteran. Penengah. Pendengar sejati. Dokter tangguh sekaligus psikiater handal yang ampuh membasmi kegilaan kami. Hmm.. eng... saya sih tepatnya. wkwkwk. Dia sadar betul bahwa saya alay. Dan itu sangat saya syukuri. Karena dengan begitu setidaknya dia siap siap memvaksin diri agar tak tertular virus saya. *apadeh. Hal tersukur yang paling saya syukuri adalah bahwa dia sangat sabar menghadapi saya. Dia cukup pendiam sehingga bisa mengimbangi toa seperti saya dan dia juga pawang yang sangat terlatih menjinakkan keriweuhan saya. *tarakdungces.
Selera makan kami sama, so kalo lagi gak pengen debat soal dimana tempat makan, saya akan ngajak nda doang tanpa yang lain. Kepraktisan sih sebenernya, kami sekost, serumpun, seSMA, dan seselera dalam hal apapun kecuali mecing mecingan baju. Gyahahaha. *ampunnda. Nda yang cuek. Nda yang simple. Nda yang to the point. Ibaratnya kalo saya sama nda nih sama sama dikasih baju oleh seseorang trus baik di saya ataupun nda ternyata bajunya kekecilan, saya akan pura-pura bilang bajunya bagus, tapi nda akan to the point bilang kalo bajunya kekecilan. Haha,,, lucu. Kadang saya heran memahami cara berfikirnya yang seolah tanpa beban. Saya bisa menyembunyikan sedih saya didepan banyak orang dengan dibalut tawa. Tapi tidak didepannya. Dia seperti peramal yang bisa meramal apa yang saya fikirkan dengan presisi tanpa saya banyak bicara. Bahkan ketika saya panik akan suatu hal, Nda selalu bilang "gak apa-apa kok santai aja. Itu cuma perasaan deyni aja." dan walaupun kalimatnya belum tentu 100% benar entah kenapa itu menenangkan bagi saya. Saya selalu tertarik mendengar pendapatnya mengenai apapun yang saya dengar, saya rasa, saya ketahui, saya tonton, saya sukai, saya minati, dan lain-lain. Karena entah mengapa, pendapatnya selalu logis buat saya. Saya tau bahwa dia sepenuhnya memahami saya, tapi saya tidak. Dia paham dibagian mana dia harus tertawa ketika saya bercerita, huks, terimakasih nda karena begitu setia tertawa ketika saya berusaha untuk melucu. Saya terharu. Saya sangat mengapresiasi usaha tertawamu. XD.

2. Anggi. Atau si Dimar biasa memanggilnya Acil. Anggi Kecil. hha. Sastra Inggris. Si darah B yang B banget. Sekretaris yang taat, rajin, dan berdedikasi tinggi, wkwk. Jago masak, jahit, bikin kerajinan, or whatever yang cewek banget. Saya kira jalinan ikatan yang tersulam diantara kami bermula dari rajutannya. Dia seperti ibunya geng PG 09. Mau tau kenapa? Karena dia mampu mempawangi Dimar dan Robi. Duo Prince gadungisasi PG 09.  wkwk.
Dialah pusat jaringan komunikasi ekspedisi-ekspedisi kami. Dan yang paling mengharukan adalah, dialah otak ide setiap kejutan-kejutan atau hadiah ulang tahun buat kami. "Ini kado semua Angi yang bikinin, trus ntar kalo Angi ulang tahun siapa yang bikinin kado?" Haha saya cuma bisa jawab "Insya Allah ada pahalanya, gi." *plak! jawaban macam apah. wkwkkw. Hebatnya, dia yang pertama diwisuda diantara kami. Dan yang pertama meninggalkan jogja. Tapi meskipun kau tak lagi dijogja, gi. Rajutan persaudaraan yang kau mulai masih bersemi diantara kami. Dan itu gak bisa saya lupakan. Saya berhutang padamu. Sungguh.
Sebelumnya saya tak pernah mau membuka diri pada kalian. Sadarkah? Pertama ke-interest-an saya berada ditengah-tengah kalian adalah ketika kalian mengajak 'truth n truth'. Permainan konyol yang entah siapa yang menciptakannya. Botol kosong atau pulpen atau hape atau apapun yang bisa berputar diletakkan diatas meja tempat kita melingkar. Kemana benda itu mengarah, dialah yang harus menjawab pertanyaan apapun yang dilontarkan padanya. Pertanyaa siapapun, dan peraturannya harus jujur. Dari sini saya kemudian bisa membuka mata bahwa betapa somplaknya kalian. Memahami satu persatu diantara kalian seperti wisata hati. Haha. Dan kau, Gi, di hari-hari terakhirmu di jogja mentraktir kami. Memesan apapun yang kami mau dan kemudian mencicipi satu persatu piring kalian adalah hal yang sungguh berkesan bagi saya. Taukah? Karena hanya kakak beradik saudara serumah yang bisa begini. Lalu tak hanya sampai disitu gi, dalam rangka ekspedisi terakhirmu, kau mengajak kami ke pantai. Lalu tercetuslah ekspedisi ke jungok. Sumpah. Itu pengalaman yang tak bisa saya lupakan seumur hidup saya. Itu pertama kalinya saya tidur beralaskan pasir beratapkan langit dan di-backsound-in suara debur ombak. Terlebih bersama kalian. Oh menyebalkan, kenapa saya jadi begitu emosional. Haha.
Sama seperti Nda, Angi juga berdarah B, simple, to the point, blak-blakan, tapi sedikit menakutkan, hahaa. Jika saya toa, maka suaramu 'menghebos' (what the?). wkwkwk. Kisah tentang ngambeknya Angi ke Dimar adalah kisah yang paling konyol yang tak bisa saya lupa.
"Cil, makasih mau jadi teman saya, semoga jadi anak soleh." wkwkwkwk itu sms si Laki fearless bernama Dimar. Etdah rasanya pengen ketawa sekenceng-kencengnya *ambiltoa. Haha.
Atau kisah tentang "Sekarang gini aja deh, Cil. Silahkan lo ngomong sepuasnya sama gue sekarang!! Besok? Kita gausah saling kenal lagi!" Gyahahaha...
Atau. "Udah ya Cil kita baikan, sinih sekarang gue follow lagi twitter lo."
"Apah? gue di unfollow?"
"Iya sinih cil minjem hape, gue follow lagi elu." Ngyahaha. Kocakisasi.
Terakhir dari saya gi, semoga kau mendapat tempat yang tenang di hati seseorang yang terbaik buatmu. Amin. Lebih soleh lebih cakep lebih baik lebih segalanya dari fanci manusia aluminium. Amin. wkwkwk.

3. Rindabeleu. Fisika. Saya telah menuliskannya di postingan saya sebelum sebelumnya berjudul "Accio Rinda!". Haha. Dia seperti titik pusat yang menghubungkan jaring-jaring pertemanan saya. Karena jika saya semeja dengan teman kkn saya, teman sekampus saya, dan anak-anak PG, maka Rinda adalah satu-satunya orang yang kenal semua teman saya. Haha. Dia memang supel. Gampang akrab. Berisik juga sama seperti saya. Kadang berisiknya selevel dibawah saya kalo pas kumpul anak PG. Kadang juga bertingkat-tingkat diatas saya kalo pas sama anak KKN. Rinda yang ahli bermain kode. Ahli memecahkan kode. Ahli bahasa ambiguitas tingkat dewa.  Kadang beberapa orang bisa salah kaprah menterjemahkan maksud dari kalimatnya. Dan itu membuat saya gregetan. hha. Saya kira dulu saya cukup memahaminya, tapi semakin saya mencoba memahaminya semakin saya tak paham. Hehe. Padahal kita sama-sama darah A. Saya merasa kau semakin pendiam, nak. Entahlah. Terakhir saya melihatnya masang tampang melipat. Cemberut. Tak bergairah. Kalo ditanya ogah-ogahan. Padahal dulu dia ceria. Selalu keliatan kalau kau sedang bad mood, nda. hho, *eh? Jangan-jangan saya juga selalu keliatan ya kalo lagi bad mood? hmm... Kata-kata yang selalu Agi ucapkan pada saya ataupun Rinda adalah "Don't be overthink!!". ^_^. Eh eh btw Rinda disebut mirip Pretty Zinta loh sama Obi. Ciyeee... "Core core cupke cupke." Haha biasanya kami nyanyi lagu itu untuk menghiburnya. Senyum loh, biar lesung pipitnya kelihatan. Hehe. Tak ada hujan yang tak reda. Selalu ada pelangi diujung hujan. Yuk mari hujan-hujanan. "Hose hamaaree pyarekaree phir milengge chalte chalteee." Aseeek. *apasihdey. XD. Setidaknya saya sekarang mengerti, bagaimana saya harus bersikap ketika kau bad mood. ^_^. Just say, soriii... :D

4. Hime. Kedokteran Hewan. Tak disangka, dia juga pandai menulis di tumblr. Bahasanya tingkat dewa. Spesialis galau tapi. wkwkwk. Ceria. Prinsipnya adalah semua celah dalam percakapan bisa mengarahkannya pada curc. U know? Curcol maksudnya. wkwk. Percakapan konyol bersamanya yang paling saya ingat adalah gini...
"kamu punya obeng ga?"
"Enggak."
"Kalo nomer hape punya kan?" *are u kidding me?wkwkwkwkkw.... kocakisasi dah. Banyak sebenernya curc nya dia. Ahli gombal dah. Saking banyaknya sampe sampe tak banyak yang bisa saya ingat. Saya pikir kalimat semacam "kalo Jokowi kurus gara-gara mikirin jakarta. Maka aku kurus gara-gara mikirin kamu." adalah kalimat ciptaan makhluk sespesies dengannya. Atau kalimat "Masa aku harus jadi indomi biar jadi seleramu." wkwkwkwk. Ampun deh kreatif beut.
"Enakan jadi dokter hewan kali, kalo gue salah nyuntik, pasien gue kagak bakal ada yang protes." *menurutlooooh. Dia lebih muda setahun dari kami. Mungkin itu kali yang membuat dia agak kekanakan. Haha. Tapi itu yang membuat kita saling melengkapi. Saya tak pernah mendapatinya bercerita dari hati ke hati ke kami. Entahlah. Mungkin karena saking cheerful nya dia sehingga saya melihatnya seperti datar datar saja menghadapi gejolak masa muda *tsah. Tau-tau jadian sama si ini. Tau tau udah putus. Iya ya? saya baru sadar. Hmm... ceritalah hey. haha.

5. Dimar. Elins. Nah ini nih. Sosok zafran dalam 5 cm mengingatkan saya padanya. Bedanya si zafran nyastra, pede gila sama puisi-puisinya. Kalo Dimar itu narcisus bangetus. Merasa dirinya adalah casanova. Bak Rohan dalam film "Student of the Year". Pede gila sama setiap kata filosofisya yang ajaib. Yang kadang-kadang maksud dari kalimatnya hanya dia dan Tuhan yang tau. Yang jelas kehadirannya seolah membuat semua ketidaknormalan disekeliling saya hanya bersumber pada satu hal : otaknya. Terlebih caranya berbicara, seakan memancarkan gelombang kesotoyan luar biasa. Wkwk
Sebagaimana zafran yang sok punya album singel best of the best. Dia juga punya album coy. Judulnyah? Lu mau tau judulnya ape? Jeng jerereng jeng jeng...... "Mengapa aku ganteng?" Etdah rasanya pengen ketawa sambil nahan kentut deh. Apalagi kalo kamu tahan dengerin lirik lagunya sampai akhir. Beuh 'semua perempuan tergila-gila blablabla' ckckckck dijamin lu muntah berak seharian.  XD.
"Dimana letak kesombongannya? Ini adalah sebuah pertanyaan 'mengapa aku ganteng? Ini pertanyaan broh bukan pernyataan." Begitulah jawabnya. Saya cuma bisa mengheningkan cipta. Huks saya sebagai temannya sudah kehabisan akal menyadarkannya. Tuhan tolong. *jedot-jedotin pala.
Mau mendengar dia curc? Haha gampang. Tak perlu repot repot bertanya, tinggal mancing dikit, maka akan 'ngaburudul' dengan sendirinya. wkwkwkwk.
Ceritanya pas ke pantai Jungok itu kita truth n truth disana. Nah dia ditanya "lagi suka sama siapa?" Dengan malu-malu dia jawab *nama disamarkan*. "Oh gue tau, dia yang suka mensyen-mensyenan di twitter sama lo kan?" Tawa setan kami membahana. wkwkwk. "Aseeek bongkar ah bongkar!!" Dan dengan mulus dia jawab. "Eh jangan, dia pacar orang." Jyahahahaha.... bisanya aja dia ngeledekin orang, lah dia sendiri kisah cintanya lebih suram daripada sejarah PKI. XD.
Dia menggelari dirinya dengan sebutan Laki fearless. Beuh mantep banget kan, kurang keren gimana coba sebutannya. Masalahnya sampe sekarang tak ada bukti yang mendukung keabsahan gelar itu. wkwkwkwk. 
Percakapan konyol yang masih saya ingat sampe sekarang adalah ketika saya jarkom ngajak makan sama mereka. Lagi-lagi dia berhalangan hadir.
"Susah ya diajak makan doang."
"Ya deyni sih ngajaknya pas deyni bisa doang, pas deyni ga bisa mah kagak ngajak."
*kemudian hening *dan saya kemudian ketawa-tawa sampe mata berair. Dasar aneh.
Tapi dia pehatian loh. Masa' ya karet kawat gigi Enda ganti warna aja dia satu-satunya yang 'ngeh'. "ih sekarang jadi ijo." Padahal waktu itu suasana lagi hening.
Atau saya yang berkali-kali pake baju itu terus dia akan komentar "gak mandi ya?" padahal yang lain gak ada yang merhatiin sedetail dia. Lalu jika diantara kami ada yang murung, dia pasti ngerasa. Dan dia akan yang paling cerewet sok  menghibur dengan caranya yang aneh. haha.
Prestasi saya sejauh ini tentangnya adalah saya pernah dibayarin makan olehnya bahahahaaa... *ini penting banget dong, secara dia pelitnyaaaaa naudzubillah. wkwk.
Ada yang lebih ajaib tentangnya, "Mar, lo wisuda agustus?"
"Kagak."
"Lah kenapa? Bukannya udah beres sidang?"
"Udah tapi males ngurusin syarat-syaratnya. Ribet. Ntar aja deh November." *ajegile banget kan? Jyahaha.
Prinsip hidupnya adalah "yang penting yakin!!"
"Eh Mar lo tau jalan pulang kan?"
"Sudahlah yang penting yakin!" Dan akhirnya kesasar. Hahaha yakin pale lo. Itu semacam mantra Aal iz well nya 3 idiot. Bedanya 'yang penting yakin' ala dinar adalah wujud dari kenekadan. Dasar aneh.


6. Robi. Teknik Sipil. Kalo di 5 cm, Robi mengingatkan saya pada Arial. Yang makan apapun jadi asal ada kecap. Haha. Kalo Arial ngedadak degdegan setengah idup kalo diajak kenalan sama cewek, Kalo Robi.... duh gatega, gajadi deh. wkwkwkwk.
Sama kayak Dimar. Dia juga merasa dirinya adalah casanova. Prince Ganteng yang serasa Abimanyu dalam "Student of The Year". Yang menyebalkan kalo si dimar sama robi bercakap-cakap.
"Hai abimanyu jangan lupa jemput aku."
"Siap, Rohan."
*yaiks.dasar norak!
Dia salah satu pria pecinta film bollywood. Hhaa mau nonton film kahona pyar hai? Kuch kuch hota hai? Dil to pagal hai? Mohabbatain? Dil hai tumhara? Kabhi kushi kabhi gam? Minta robi, dia punya lengkap sama mp3 nya. Wkwkwk.
Pokoknya kemanapun mau makan asal ada telornya gak masalah bagi robi. Dia gak begitu suka lauk pauk yang berbentuk aslinya. Misalnya ayam yang masih kelihatan berbentuk dada atau paha. Atau ikan yang berbentuk ikan (?). Dia baru akan makan kalo ayam itu telah dicincang, atau ikan yang sudah di fillet. Gila kan sampe apal gini kita tentang makanan kesukaan masing-masing. Habis aneh-aneh sih dia. Haha. Robi selalu membawa bendera perdamaian diantara kita. Selalu mengambil jalan tengah. Tak neko-neko masalah pertemanan. Solutif. Dan tak terlalu mau ambil resiko *sotoy. Haha (sudah saya bilang, ini subyektif saya).
Sudah 6 tahun yang lalu ternyata saya kenal dia. Saya sekelas dengannya kelas 1 SMA. Banyak perubahan darinya sejauh pengamatan saya. Misalnya dia dulu kayak kripik. Garingsong coy haha. Sekarang selera humornya meningkat pesat. Dulu dia jaim tingkat dewa. Sekarang dia jauh lebih cuek dan semau gue. Yang paling saya ingat tentangnya adalah ketika ujian SMA dan berjamaah kami contek mencontek dengan menyebar kertas contekan dari meja ke meja. Dia satu-satunya (sepertinya) yang menahan kertas contekan itu dan sama sekali tak meliriknya. Apesnyaaaah dia duduk dibelakang saya dan itu berarti hidup dan mati saya ada ditangannya. wkwkwkwk. Yah jahiliyah masa-masa SMA tuh. Sekarang mah kagak kok santai aja. XD.
Otak dari ekspedisi kami ke jungok adalah dia. Dia yang merencanakan segalanya sampai tektek bengek tenda dan instruksi apapun dia yang mengkoordinir. Hebatnya dia juga yang ngangkut 6 botol aqua 1,5literan naik dan turun bukit. Jyahahaha. Bagi kami, semacam ada kepuasan tersendiri membully dia. XD. *ampunbi. Dan hal yang paling dia takuti adalah... em... eng... waria. Haha...


7. Dimy. Elins. Dia punya sejuta kosakata ajaib yang membuat dahi kami seringnya mengernyit. Pernyataannya yg paling aduhai adalah begini "saya tipe orang yang tidak suka meremehkan. Itulah mengapa piring saya selalu bersih?" *hayooo bingung kan lo?wkwkwk. (remeh:remah nasi dalam bahasa sunda).
Sejauh ini hobinya adalah meneror kami dengan "404 server not found" nya. Bagi yang pernah nonton film "Sadako", pasti ngerti. Intinya adalah film itu menceritakan tentang video kematian yang disebarkan di internet. Orang yang menonton film itu akan seketika mati karena tiba2 hantu semacam kuntilanak muncul dr layar laptop/komputer/hape mencekik yang nonton. Biasanya org yg isenglah yang niat nyari video itu search di mbah google, dan begitu link video itu di klik seketika akan muncul "404 server not found". Naaaaaah bayangkan ditengah malem Dimy ngirim pesan isinya
 "404 server not found"
 .404 server not found
..404 server not found
.404 server not found
404 server not found.???

Meminjam istilah si hime "hampir aja gue banting hape biar si kunti kagak jadi loncat dr layar." *menurut nganaaaaa? wkwkwkwk.

8. Indi. Keperawatan Gigi. Sefakultas dengan saya. Sangat hobi 'rapat'. Jika dia absen mengikuti ekspedisi kami, kami akan otomatis mengangguk "hmmm seperti biasa merapat, sambil kedip2." wkwkwk

9.Apin. Gizi. Si penyuka spongebob. Penyuka basket. Dan diantara kami, dia paling deket dengan Enda. Dia tuh pandai mencairkan suasana. Kocak. Dan ceplas ceplos. Hha

10. Edgin. Teknik Industri. Wanita petualang sejati. KKN di papua adalah pencapaiannya yang sangat luar biasa banget menurut saya. Dan terakhir dia habis dari Korea. Yippi oleh oleeeh, hehe.

11. Ena. Geografi. Ena pendiam. Penyuka sepeda. Murah senyum, baik hati ramah tamah dan rajin menabung. hehe. Terakhir bertemu dengannya dia mengajak kita2 masak di kontrakannya. Ayo siap! Hho

12. Inyong. Teknik Sipil. Pendaki gunung sejati. Peralatan naik gunungnya lengkap beuuuuttt. Mulai dari ransel yang segede gaban, tikar tidur, kompor, tenda, dll. Koki sejati di gunung. Haha. Semua logistik perut dia yang masak. Mulai dari spageti, susu coklat, dan mie rebus. Haha.

13. Adi. Teknik Sipil. Talk less do more banget deh. Tau tau ilang pas sama sama mendaki, padahal dia yang bawa tenda. Haha.

14. Upi. Teknik Elektro.Dia hilang diculik paus. Entah kemana tak ada kabar. Padahal dia teman saya semasa SMA. 2 tahun kami sekelas. Yang paling saya ingat tentangnya adalah pas Ndi kena musibah kehilangan sejumlah hartanya, kami ketika itu panik dan bingung harus gimana. Sepertinya ketika itu upi-lah yg paling tenang memberikan solusi. Kebapakan banget dah. Berbondong bondong kami ke kantor polisi nganterin ndi. Nunggu dikantor polisi sampe malem banget nungguin ndi diwawancara. Terharu deh sama baiknya kalian. Hho. Hmmmm...Tapi sekarang dia pergi digondol leak. Fiuh.

Lalala yeyeye akhirnya selesaaaaiiii. Sudah ah pegal. Tarik selimut dan bismika allohumma ahya wabismika amut. Kalo ada salah2 diedit kapan2 deh,hho :)