Selasa, 26 April 2016

aku menurut mereka

Tiba tiba aja pengen baca tulisan2 temen2 tentang aku. Mungkin kamu butuh kacamata baru. Hho

tulisan rindabeleu, ini kisah tentang anak2 kkn unit 25. Semua dia rangkum disini. Ada akunya juga sih walopun seuprit hahaa.

pemilik kilauan awan, nah ini khusus tentang aku. Hahaa.

tulisan angi, ini tulisan anggi tentang anak2 PG 09. :*

Terbaru dari rinda. Katanya aku ajaib . Yes i am B)

Jumat, 22 April 2016

aku suka dia drama

Purnama malam itu. Bulan bercahaya penuh dengan angkuhnya. Sinarnya menerangi siapa saja sekalipun dalam gulita. Misalnya aku, yang walaupun dikelilingi kerlap kerlip cahaya yang berpendar di tiap sudut kota toh tetap saja, tak ada yang bisa menandingi terangnya bulan ketika purnama. Ini entah purnama keberapa dari semenjak terakhir aku menulis disini. Yang jelas, aku dan secangkir teh telah sepakat untuk kembali menari disini dengan pena.

Bahasan kita kali ini tampaknya agak berat. Jadi mari kita hirup aroma teh hangat ini sejenak. *srup. Ah manisnya pas. Kau tau? Kenikmatan segelas teh hanya ditentukan oleh banyak sedikitnya gula. Bah lucu sekali. Hidup juga kalo disederhanakan ya kayak gitu. Manisnya harus pas, biar pahitnya juga kerasa. Sereguk saja sudah cukup membuatmu berhasil memenuhi laman blog ini penuh. Halah bertele tele. Mari kita langsung saja pada intinya. Jadi ini adalah mengenai hmmm... drama korea. Hehe.

Entah kenapa, saya selalu suka dengan setiap jalan cerita drama korea. Misterius. Gak bisa ketebak. Ya terlepas dari pemain-pemainnya yang gantengnya gak manusiawi. Saya selalu suka dengan jalan "takdir" yang telah digariskan sutradara pada tokoh-tokohnya. Ceritanya itu, manisnya pas. Sama kayak kamu. *halah. Yup, drama korea memang selalu tak jauh dari cerita klasik cinderella yang dimodernisasi, itulah yang membuat cewe2 suka drama korea. Tapi sekarang saya tidak membahas mengenai betapa cinderella nya cerita2 korea itu, tapi saya mau bahas mengenai misteri jodoh si tokoh utamanya. *tarakdungces

Betapa jodoh ga ada yang bisa nebak ya? Bahkan si tokoh di drama korea pun gitu padahal yang buat ceritanya sutradara kan harusnya bisa dapat bocoran*apasih. Misalnya di film Reply 97. Shi won si tokoh cewe nya sedari kecil menyimpan rasa sama Yoon Tae Wong, mandiri, dewasa, mapan, matang, ganteng, menantu idaman banget . Tae Woong itu kakaknya Yoon Jae, temen sepermainannya. Yoon Jae sebaliknya dari kakaknya, pecicilan, dan belum mapan tentunya. Tapi siapa yang nyangka ternyata jodohnya adalah si Yoon Jae. Padahal si Shi Woon sebelumnya malah nge friendzonenin si Yoon Jae. Kenapa coba bisa milih si Yoon Jae? Disuruh sutradara lah. Logika nya sih mendingan sama Kakaknya kali.

 Ada lagi Gumiho, tokoh utamanya Cha Dae woong, dia telah lama menyimpan rasa pada kakak kelasnya yang cantik, namun perasannya ternyata berpaling setelah bertemu rubah yang menjelma menjadi wanita cantik, polos, miskin, dan bodoh. Kebaikan hati si wanita rubah itulah yang membuatnya jatuh cinta. Padahal sebelumnya kakeknya tidak menyetujuinya. Kenapa coba bisa gitu? Disuruh sutradara coy. Logika saya mah mana mau jadian sama manusia rubah. Ntar anaknya apaan? Tupai?

Yang lagi happening nih drama korea terbaru adalah Descendants Of The Sun. Cerita tentang tentara yang berjodoh dengan Dokter. Saya tertarik dengan kisahnya Sersan Seo Dae Yong dengan dokter tentara Letnan Yoon Myung Joo. Ayahnya Myung Joo (cewe) adalah petinggi tentara korea. Ayahnya tak merestui hubungan anaknya Myung Joo dengan Dae Yong yang hanyalah berpangkat sersan (bawahan Myung Joo). Tapi Myung Joo tak pernah bergeming akan perasannya pada Dae Yong walaupun berkali-kali mendapat tekanan dari ayahnya. Dae Yong pun begitu, meskipun dia cukup tau diri karena jabatannya yang lebih rendah dari si cewe, dia tetap dengan percaya diri membuktikan cintanya pada Myung Joo meskipun harus melepas seragam tentaranya. Dae Young tuh tentara yang walaupun pangkatnya sersan tapi mempertahankan harga dirinya greget banget lah didepan ayahnya Myung Joo. Cakep pula tuh sersan ya ampuuunnn hiks *toyor pala. Sekarang coba lu pikir kenapa tuh mereka berdua walopun perbedaannya kayak langit dan bumi bisa mati-matian mempertahanin gitu? Lagi lagi jawabannya disuruh sutradara. Lah logikanya kan kalo lu jadi Myung Joo daripada sama si Dae Yong yang cuma pangkat sersan mendingan sama Kapten Yoo Si Jin lah yang ga kalah ganteng kapten pula.

Well, cinta bukan matematika. Logika secanggih apapun ga bakal sampai. Karena pada akhirnya cinta memang tidak mencari yang sempurna. Tapi mencari seseorang yang bisa menyempurnakannya. *tsah*kibasjilbab.
Toh cerita cinderella hanya ada dalam drama korea. Jadi kalo kamu telah mendapatkan seseorang yang tepat untuk menyempurnakan agamamu. Maka melangkahlah bersamanya. Meskipun kekurangannya banyak membuat orang orang disekelilingmu berisik berkasak kusuk, abaikan saja. Karena orang2 disekelilingmu itu sama kayak kamu yang lagi nonton film korea, cuma bisa komentar. Mikirnya pake logika. Sementara otakmu cara kerjanya udah diseting sutradara, udah gak mempan pake bahasa matematika. Cukup tutup telingamu rapat rapat. Melangkahlah dengannya-seseorang pilihanmu. Karena toh kamu pun tidak sempurna. Kalo kamu dikemudian hari bertanya, mengapa aku bisa jatuh cinta padanya? Mengapa aku bisa menerima cintanya? Jawabannya ya kayak tadi, karena disuruh sutradara. Sutradara terbaik lagi Maha bijaksana. Allah Azza Wa jalla. Satu satunya logika dalam hal ini adalah sabda Rasul. Pilihlah karena agamanya. Karena percaya deh, suatu saat agama bisa membuatnya tampan, bisa membuatnya mapan, bisa membuatnya memiliki tahta. Insya Allah.

Jika menurutmu menikah karena rupa itu adalah jaminan kebahagiaan. Kenapa banyak artis yang tampangnya cantik dan cakep banyak kawin cerai? Jika menurutmu menikah karena harta dan tahta itu adalah jaminan kebahagiaan. Kenapa banyak pejabat kaya raya korupsi, selingkuh, dan pada akhirnya masuk bui. Siapa yang bilang kemiskinan itu adalah sebuah kemalangan dan penderitaan? Dan siapa yang bilang bahwa kekayaan dan kecantikan itu nikmat? Itu hanya perasaanmu saja. Miskin kaya cantik jelek adalah ujian. Dan hanya yang takwa yang mendapat kemenangan.

Hey masih ingat kisah iblis yang sombong dihadapan Adam ketika Allah menyuruh seisi langit untuk sujud? Iblis sombong karena dia merasa kedudukannya lebih tinggi daripada manusia. Iblis pikir dirinya yang terbuat dari api lebih mulia daripada manusia yang terbuat dari tanah. Siapa bilang? Kalo kata ust Salim a fillah, coba lihat sekarang harga tanah tiap tahun naik harganya sementara harga api tetep segitu-gitu saja. Yup, hati-hati dengan "merasa lebih". Bisa jadi itu hanya perasaanmu saja.

Hmm... sebentar. Kenapa jadi kayak mama dedeh ya?hehe. Ya begitulah. Ambil sendiri hikmahnya, udah gede.