Hari jumat sore tanggal 30 September 2016, rumah gadis sunda yang hendak menikah biasanya diadakan acara siraman.
Acara siraman diakhiri dengan doa dan sawer koin.
Yah dan besoknya langsung saja ke acara inti.
TheDay
Sabtu, 01 Oktober 2016
Sehabis shalat subuh, saya sudah mulai dirias dan tangan saya dilukis henna putih. Bener-bener pengalaman tak terlupakan. Jadi raja dan ratu sehari. Hho.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pembukaan, tilawah, dan sambutan-sambutan. Sementara saya masih dagdigdug menunggu harap-harap cemas dikamar pengantin.
Setelah serah terima seserahan dari pihak laki-laki, tibalah saatnya saya dipanggil menuju tempat akad. Jangan tanya gimana perasaan saya waktu itu. Jalan aja kayak kagak napak saking nervousnya.
Akhirnya tibalah acara paling sakral dalam pernikahan, yaitu ijab qobul. Dan kalimat mitsaqan ghalidha itupun terucap dengan mulus diikuti oleh kata "saaahhh" dari para saksi dan hadirin. Alhamdulillah.
Acara selanjutnya adalah sungkem. Pada ibu, ayah, dan ayah ibu mertua.
Acara selanjutnya saling suap menyuapi gitulah, MCnya menjelaskan makna dari setiap hal yang dilakukan tapi saya tidak bisa menghafalnya satu-satu. Hho.
Kemudian acara saweran.
Giliran pengantin yang menyawer.
Dan sesi pertama pun selesai..
Oke sesi kedua adalah upacara adat sunda.
Acara diawali dengan lepas balon.
Setelah itu orang tua kedua mempelai mulai memasuki pelaminan, barulah kemudian penari sunda mulai beraksi menyambut pengantin untuk menggiring nya ke pelaminan.
Sekilas mengenai upacara adat "mapag panganten" (sambut pengantin) merupakan atraksi seni yang melibatkan banyak seniman sunda. Ada seni tari. Salah satu yang ditunjukkan adalah tari merak. Tarian ini menggambarkan gerakan merak yang sedang memamerkan keindahan bulu sayapnya diikuti dengan instrumen gamelan atau degung dan karawitan sunda.
Lalu kemudian muncul lengser atau Ki lengser. Lengser merupakan tokoh yang sangat ditunggu-tunggu dalam upacara adat pernikahan. Karena dia merupakan tokoh sentral seni bobodoran sunda. Biasanya diperankan oleh laki-laki tua yang dituakan berperan sebagai penasehat dalam adat pernikahan. Biasanya digambarkan dengan pakaian sederhana berupa baju kampret, celana pangsi, dan ikat kepala tak lupa dengan giginya yang ompong dan gerakan tarinya yang mengundang gelak tawa penonton. Ki Lengser bertugas mengarahkan jalannya upacara pernikahan hingga mempelai wanita dan pria duduk dipelaminan.
Ki Lengser biasanya diiringi dengan Nyi Lengser. Kedua tokoh ini menghidupkan suasana dengan tingkahnya yang lucu.
Acara terakhir parasmanan dan salaman dengan para tamu. Tak lupa diiringi lagu dari grup nasyid.
Oh iya ditengah acara salaman dengan para tamu, tiba-tiba kami dapat kejutan berupa letusan kembang api disisi kanan kiri panggung.
Dan diikuti dengan acara lempar bunga.
Terakhir...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar