Selasa, 29 Agustus 2017

baby shakira mommy loves u



Begitu saya selesai melahirkan, saya tidak habis pikir, kenapa seorang ibu bisa melahirkan berkali kali padahal tahu begitu luar biasa rasanya melahirkan. Saya masih bisa menolerir bagaimana mualnya, eneknya awal pertama kehamilan. Saya masih bisa menahan betapa pegalnya kaki, pinggang, punggung ketika kehamilan ini mulai membesar. Tetapi rasanya mules bukaan ketika hendak melahirkan, masya Allah, seperti disetrum berkali kali. Konon katanya sakitnya melahirkan bagaikan 20 tulang yang patah secara bersamaan.

Tapi begitu tangisan bayi memecah keheningan, begitu tubuh mungil itu bergelayut didada saya. Rasa haru tiba tiba menyeruak. Masya Allah, ini anakku kah? Aku sudah jadi ibukah? Dan luapan rasa cinta seketika membuncah seolah siap ditumpahkan pada makhluk mungil ini. Sesuatu bernama cinta memang selalu bekerja diluar nalar.

Coba bayangkan, setelah bagaikan disetrum berkali kali itu dari mulai bukaan 1 hingga akhirnya bukaan 10, seorang ibu dipaksa mengumpukan sisa sisa tenaganya untuk mengejan mengeluarkan sesuatu yang menyeruak hendak keluar dari perutnya. Berkali kali mengejan tak kunjung keluar hingga si ibu hampir kehabisan nafas, akhirnya jalan keluar bayi itu digunting sedemikian rupa hingga bayi bisa keluar mulus tanpa perlu tenaga mengejan berlebih. Lalu selesai sampai disitu? Tentu tidak. Ibu masih harus mengeluarkan plasenta dari perutnya, diobok-obok isi perutnya oleh bidan untuk membersihkan sisa darah kotor dalam rahimnya. Selesai kah? Belum. Masih perlu dijahit. Yang perihnya begitu nyata terasa walau sudah dibius sedemikian rupa. Lalu selesai? Belum. Ibu masih harus menyusui. Ia harus terjaga dimalam malam berikutnya untuk memberi air susu penyambung hidup bayinya tak peduli luka jahitan masih berdenyut denyut ketika digerakkan, tak peduli setiap tulang persendian serasa rontok setelah melahirkan, tak peduli darah masih mengalir deras dari jalan lahirnya, hingga membuatnya pucat kehilangan banyak cairan. Masya Allah, memang benar, kasih sayang seorang ibu akan benar-benar terasa oleh anaknya ketika si anak sudah punya anak. Standing aplaus buat ibu saya yang berhasil melahirkan 3 anak. Kegilaan macam apa yang diberikan seorang ibu pada anaknya? Bahkan ketika anaknya melahirkan, ibu masih siaga menjaga anak dan cucunya, mengganti popok cucunya yang basah karena ompol atau berak, mencucikan kain pernel dan popok cucunya, memasak makanan untuk anaknya yang masih terbaring lemas setelah melahirkan. Kasih ibu memang sepanjang masa. Allohummaghfirliii dzunuubii waaliwalidayya warhamhuma kamaa robbayaani soghiro.



Ah makhluk kecil itu, yang setiap hari menendang nendang diperut ibu, kini telah terlahir ke dunia. Orang-orang bilang, kau seperti reinkarnasi ibu. Ah, gerimis hati ini setiap melihat wajahmu, nak. Semoga Allah mengijabah semua doa-doa kebaikan yang membumbung tinggi untukmu, nak. Kami beri namamu Shakira Alifa, terselip didalamnya semoga kau termasuk kedalam orang-orang yang pandai bersyukur lagi ramah tamah. Shakiraku, selamat datang ke dunia, semoga Allah memampukan Ayah dan Ibu mengenalkanmu kepada penciptamu. Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Aamiin Ya Allah Ya Rabb.



Masa bodo dengan rasa sakit itu. Asal ibu selalu bisa melihat senyummu, semua rasa itu seketika lenyap. Senyummu adiktif. Bau keringatmu bagaikan micin yang membuat ketagihan*halah.

Baby Shakira, ibu mencintaimu, nak. I do really really love u. :*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar