cahaya temaram menyiram langit dikala petang
silaunya ditelan malam begitu saja
melenyapkan pekatnya jelaga asap
membungkam bisingnya siang
diganti seruan anak adam ditiap menara yang menjulang
bukankah dengan ini Tuhan masih menyelimuti bumi dengan kasih-Nya?
memberi kesempatan tiap jiwa bernyawa untuk merebah
masihkah si lisan memuntahkan keluh?
padahal dia masih sanggup mengecap manisnya iman
masihkah dada menyesak?
padahal ia masih disuplai partikel kehidupan
tak peduli sekeras apapun siang membanting si tulang
tak peduli seliar apapun hawa nafsu membelenggu
cukuplah bersyukur...
karena taburan cinta, masih Tuhan semai ke semesta...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar