Jumat, 04 Januari 2013

Refleksi (2)

Apakabar hati? Apakabar ruhiyah? Sudahkah kita bersyukur hari ini?  Mata kita masih bisa membaca laman ini, 10 pangkat 15 juta neuron diotak kita masih berfungsi. Bayangkan! Dan ketika nafas masih berhembus. Dan ketika jari masih bisa mengetik artikel ini :). Alhamdulillah.

Mari kita teruskan bercerita. ^_^.
Alkisah...
A : “Menurutmu, mengapa singa menjadi raja hutan? Mengapa tidak gajah yang ukurannya besar atau simpase yang pandai?
B : ”Ehmm , karena dia kuat?”
A : “Kurasa jawabanmu kurang tepat”
B : “Lalu mengapa?”
A : “ini sebuah cerita dari India,menurut legenda singa selalu melewati jalan yang lain daripada jalan-jalan yang dilewati oleh mahluk hidup selain singa. Dia mampu membentuk jalan baru dan berani menempuh jalan ini sendiri.”
B : ”Apakah kamu yakin itu benar?”
A : “Aku sebenanya tidak yakin tentang cerita ini, tapi hikmah yang aku yakini dari cerita ini”
B : ”OK, aku mengerti, cobalah hal yang beda gampanganya”
A : “Memang benar, untuk dapat dikenal kita harus menjadi pioneer,berani mencoba hal baru yang berbeda, dan tanpa rasa takut.”
B : ”tapi taukah kamu jika hal yang beda ini bisa salah atau benar di pandangan masyarakat?”
A : ”Ya. Mungkin, kita perlu suatu batasan untuk hal yang berbeda ini. Kita tidak boleh seliar singa tapi juga tidak boleh setakut kelinci”
A : ”jadi kembali ke kata wajar bercampur ekstrem??”
A : ”Hehehe”

Kisah di atas saya dapatkan dari seseorag yang paling menginspirasi saya. Seseorang yang mampu membius siapa saja meskipun di awal jumpa dengannya. Beliau adalah dosen dikampus saya. Bersahaja. Cantik. Anggun. Beliau berjilbab dengan gaya Harajuku style. Dan cerdas tentu saja. Beliau biasa dipanggil dokter Ika.^_^.
Hey, pernahkah kalian mengikuti seminar atau training public speaking? Saya pernah ikut training semacam itu tapi sepertinya icon nyata dari keterampilan public speaking terhebat yang saya kenal tak lain adalah dokter Ika. Percayalah. Begitu beliau selesai mengajar pasti seisi kelas mahasiswa akan tanpa sadar memasang ekspresi tersenyum.
Oh iya, pernah lihat iklan sampo Lifeb*oy?? Nah di iklannya kan ceritanya ada 2 anak kecil cowo mengetuk pintu rumah, lalu si pemilik rumah adalah perempuan muda dengan rambut hitam panjang lebat membuka pintu dan gatau kenapa dia mengibaskan rambutnya ke arah dua anak cowok itu dan saya semakin bingung karena kedua anak itu malah senyum mematung gitu deh pokoknya. *hubungannya? Yak persis. kalo boleh sedikit lebay ekspresi kami (mahasiswa) persis seperti kedua anak cowok itu. Senyum mematung. Terpesona tepatnya. Bedanya, kami bukan terpesona karena rambut tapi karena pembawaan beliau yang halus dan cara berbicaranya dengan tak melepaskan senyum. ^_^. Percayalah ini sungguh menyihir.

Dokter Ika yang sederhana dan baik hati. Saya jatuh hati di awal saya bertemu dengannya. Begitu menginspirasi. Selalu menyelipkan kalimat-kalimat penuh hikmah di awal atau di akhir kuliahnya. Kau tau? Saking ngefans nya saya dengan beliau, saya pernah menuliskan "*tanda love* drg Ika" di buku fotokopian kuliah saya. Huh sayangnya buku itu lagi dipinjam adik kelas saya. Kalau ada pasti saya foto dan saya upload disini. :).

Beliau adalah dosen yang super sibuk di kampus kami. Jadwalnya padat. Beliau adalah ilmuwan di bidang Tissue Engineering. Ahli Bioceramics. Jurnal-jurnalnya sudah diakui didunia internasional. Subhanallah sekali. Jika saya sebutkan satu-satu disini kehebatannya akan penuh blog saya olehnya. Paradigma saya dulu mengatakan bahwa : Mahasiswa dikampus yang berhasil menjadi tim peneliti bersama beliau hanyalah orang-orang hebat. Saya ingat dulu ketika semester satu diajak oleh Kelompok Study Fakultas saya untuk melihat ke Lab Research ruangan tempat beliau biasa penelitian. Disana beliau memperkenalkan bahan barunya semacam serbuk untuk mengganti tulang, percayalah ketika itu saya benar-benar terkesan dengan penelitian beliau walaupaun saya gak ngerti meneliti apa sebenarnya mereka. Dan saya melihat ada sekitar 3 mahasiswa yang berada bersama beliau diruangan itu. Ketiga mahasiswa angkatan atas itu adalah orang-orang hebat semua dikampus. Organisator namun otaknya brilian. Wow. Saya sungguh berbinar-binar. Oke singkatnya di mata saya yang ketika itu masih mahasiswa baru, beliau sudah sangat menyihir dengan cara beliau mengajar, dan sudah cukup menginspirasi walaupun hanya lewat kata dan sikap.

Dan yang paaaallliiiiing menginspirasi adalah beliau hidup lama di Jepang. Kau pernah lihat video Mas Danang A Prabowo dari IPB? Mahasiswa yang bikin video inspiratif tentang bagaimana menuliskan mimpi-mimpimu di atas kertas dan kemudian mencoretnya satu persatu jika mimpi itu tercapai? Termasuk ketika ia berhasil mewujudkan mimpinya dapat beasiswa kuliah ke Jepang. Dari SMA kelas 2 pulalah saya pertama lihat video itu. Dan semenjak itu saya mati-matian bermimpi untuk bisa kuliah di Jepang. Masya Allah *tepok jidat. Lihatlah alangkah gila nya saya. Dan sekarang? Saya mengenal dosen paling menginspirasi saya juga alumni Jepang. Bagaimana semakin ngilernya saya setiap beliau bercerita mengenai pernik kisah-kisahnya di Jepang.

Satu hal yang saya sukai adalah cara beliau mengingat nama kami, mahasiswanya. Jika kau sekali saja bertanya di kuliahnya dokter Ika, percayalah, namamu pasti akan ia ingat. Bahkan ia akan memanggilmu dengan namamu sendiri. Kau tau bagaimana rasanya diingat nama oleh seorang dosen yang hebat? Sungguh Amazing!! Oke mungkin saya lebay. Tapi sungguh, hal sederhana yang bisa membuat orang terkesan adalah dengan bersusah payah mengingat namanya. Walaupun kelihatannya sepele. Tapi dengan begitulah maka orang yang kita ingat namanya akan merasa dianggap penting dan dihargai. Dan kau tau gimana degdegannya saya dulu yang masih menjadi mahasiswa tingkat satu, memberanikan diri bertanya dikuliahnya beliau dan dengan lembut beliau bertanya. "Siapa namanya?"... "Oh ya Rini apa yang mau ditanyakan?" ...atau kalimat ini.... "Baiklah jadi begini Rini, blabla..." ... "Rini apakah masih bingung?" "Rini mungkin mau bertanya?" subhanallah... Rini???? Masya Allah. Mencelos hati saya bagai naik roller coaster begitu nama saya disebutnya. *lebay memang.

Sederhana. Cara yang paling sederhana membuat orang tertarik dengan kita adalah dengan kita tertarik dulu pada mereka. Yak cukup dua poin itu untuk menjadi public speaking hebat. Berbicara sambil tersenyum dan menyebut nama siapa saja yang bertanya lalu mengingatnya. Itu sudah. Subhanallah.

Begitulah saya, hanya mengagumi beliau tanpa memiliki kesempatan untuk mengenalnya lebih dekat. Tak mengapa bagi saya. Namun suatu saat semoga saja Allah mengabulkannya. Amin.

Di semester 4 libur Ramadhan. Saya tidak pulang ketika itu karena ada beberapa hal yang harus saya urus di kampus. Dan tiba-tiba saja saya ditawari oleh salah satu senior untuk menjadi asisten penelitiannya salah satu dosen di biomedika (Kantor bagian yang sama dengan dokter Ika). Wow. Kesempatan langka. Tanpa pikir panjang saya langsung menyetujui. Ada konsekuensi yang harus saya hadapi ketika menerima keputusan ini. yaitu jatah libur ramadhan saya hanya seminggu. Libur seminggu untuk mahasiswa yang dari sebrang pulau Jawa sih mungkin wajar saja, tapi saya? Saya yang dari Jawa Barat hanya 8 jam dari jogja.(Hanya?) Hellooo seminggu itu sungguh sesuatu.

Tapi saya yakin bahwa ini tak akan sia-sia. Maka saya pun memutuskan untuk ikut penelitian dengan dokter Dyah, penelitian di Lab bersama tikus-tikus. Membedah kaki tikus, mengebur tulang kakinya, dan menggantinya dengan serbuk yang akan diteliti, lalu menjahitnya lagi. Wow Subhanallah sekali pokoknya. Bagaikan berada di ruang operasi. Belajar menyuntik, mengiris/merobek, mendekapitasi tikus atau jika diterjemahkan ke dalam bahasa yang lebih membumi adalah membunuhnya *mukaserius*, memutilasi kakinya, menguliti dan mendagingi (maksudnya melepaskan dagingnya dari tulang), dan yang paling dahsyat adalah belajar menjahit daging dan kulit. Jangan bayangkan semudah menjahit kain, jauh banget, perlu keterampilan dua tangan ditambah dengan sensasi kenyal-kenyal kulit dan daging bonus darah segar. Hha omaigad super sekali.*apadeh.
Gilanya lagi saya jadi kepikiran jadi spesialis Bedah Mulut. Haha. Keren kayaknya jadi spesialis bedah mulut. Keren??? Yup. Karena Palestina!! Wow. Ya Palestina!!! Saya perempuan dan saya hanyalah calon dokter gigi. Mana bisa ke Palestina? Tapi mungkin akan lain ceritanya jika saya adalah spesialis Bedah mulut. Walaupun dokter gigi, spesialis bedah mulut juga kan ahli operasi? Kan dengan kondisi perang disana pasti banyak yang mengalami patah rahang?*sotoy* Begitu pikir saya ketika itu. Haha.. am i crazzy? Yeah i am. Betapa bersemangatnya saya bermimpi.  Tapi dengan naasnya kenyataan menghempaskan mimpi saya jatuh begitu saja ke empang (?). Mimpi gila saya (agak) luntur ketika mengetahui kuliah spesialis bedah mulut adalah 6 tahun. Ajegile!! Usia berapa saya nikah kalo gitu? *pletak!! 

Oke kembali ke jalan yang benar. Sekitar 3 bulan saya ikut penelitian dengan dokter Dyah dan saya senang bisa akrab dengan dokter Dyah. Beliau adalah dosen pendamping di Laboratorium Anatomi (tempat saya bekerja). Dan ketika tiba saatnya musim PKM. Senang rasanya ketika salah satu teman saya mengajak saya riset bareng bikin proposal PKM. Belakangan saya tau alasan dia mengajak saya ya karena saya ada pengalaman riset dengan dokter Dyah. Maka kami ber-5 membuat suatu penelitian yang intinya adalah membuat serbuk pengganti tulang dari bahan cangkang telur. Dan tentu saja dosen yang paling tepat membimbing kami adalah dokter Ika. Alhamdulillah. Senangnya tak terkira ketika PKM kami lolos didanai dan dengan dosen pembimbing hebat, dokter Ika. Semangat penelitian menggebu membuat konsentrasi kami terpecah antara PKM, kuliah, 7 praktikum, dan persiapan KKN. Wow semester 6 yang sangat hectic. Dahsyat!!

Selesai musim PKM dan kenyataan pahit bahwa kami tak lolos PIMNAS, tibalah saatnya kami mencari dosen pembimbing skripsi. Dan saya beserta dua orang rekan sePKM saya ditawari dokter Ika untuk menjadi anak bimbingannya beliau. WOOOOTTT??? Subhanallah Ya Rabb. Senangnya tak terkira.

Kau tau, teman se bimbingan skripsi saya juga singa semua. Ada yang mantan ketua BEM fakultas sekarang ketua ikatan senat FKG se indonesia, mantan ketua kelompok study fakultas, mahasiswa berprestasi dari fakultas tahun 2011, dan peraih beberapa lomba karya ilmiah. WoWow!! Saya?? huks. *galiSumur

Lihatlah!!! Betapa banyaknya kan singa disekeliling saya?? Ini tak lain adalah jalan Allah. Skenario Allah. Sungguh. Betapa saya ta pernah kecewa ketika berdoa kepada-NYA. Pasti banyak kejutan didepan. Pasti!! Hal Jazaaaa ul ihsaani ilal ihsaaan. Balasan kebaikan selain kebaikan pula.

Hajar berlari diantara shafa dan marwa. Tapi air zam-zam muncul dari telapak kaki Ismail. Ya Robbi kadang keajaiban tidak muncul dari Ikhtiar kami, tapi dari jalan yang tidak kami sadari. Maka, seperti Hajar kami akan berikhtiar, bersipayah, berlari. Dengan itu Ya Robbi, lihatlah kesungguhan kami. Terbitkan keajaiban untuk kami dimanapun Kau kehendaki. Amin. :).

Mimpi saya untuk ke Jepang atau ke Palestina mungkin sedikit luntur. Tapi kita lihat saja nanti. Mungkin Allah punya rencana yang jauh lebih indah. :).Lets say Allahu Akbar!!! ^_^9

1 komentar:

  1. ngak tau ni crita komedi ato bukan, tp bawaanya klo baca pengin ketawa mulu :))
    takjub deh sm dr ika *mbayangin para ikhwan yang diajar sm bliau emmm...sesuatu pasti,he

    BalasHapus